Digadang sebagai teknologi pembangunan masa depan, sebenarnya seperti apa sih perkembangan bangunan prefabrikasi di Indonesia? Yuk, temukan jawabannya dalam artikel ini!
Belakangan, tren bangunan prefabrikasi kian menguat di Tanah Air.
Teknologi ini memungkinkan terciptanya konstruksi berkelanjutan yang ramah bujet.
Proses konstruksi pun lebih efisien karena sebagian komponen bangunan bisa dibuat lebih dahulu secara terpisah.
Nah, untuk mengkaji lebih dalam mengenai tren bangunan prefabrikasi dan masa depannya, Tim Berita 99.co Indonesia mewawancarai Dea Ardya, seorang Research & Design Manager di Bobobox.
Sejak tahun 2020, Dea bertanggung jawab dalam pengembangan produk prebafrikasi berupa hotel kapsul hingga kabin.
Menurut pengamatannya, bangunan prefabrikasi memiliki peluang besar sebagai solusi konstruksi masa depan.
Namun, memang ada sejumlah tantangan yang dapat menghambat perkembangannya.
Berikut ulasan selengkapnya!
Mengenal Bangunan Prefabrikasi
Sumber: shutterstock.com/dokumentasi pribadi
Bangunan prefabrikasi merupakan sistem pembangunan yang sebagian besar proses konstruksinya berlangsung di tempat yang terpisah dari lokasi proyek.
“Bangunan ini dapat dibuat secara utuh atau dengan sistem komponen terpisah yang kemudian dikirim dan dirakit di lokasi pembangunan,” jelas Dea kepada Tim Berita 99.co Indonesia.
Lebih lanjut, Dea menjelaskan bahwa ada tiga sistem yang umum digunakan dalam konstruksi bangunan prefabrikasi, yakni volumetric, modular, dan panelized.
“Volumetric, di mana keseluruhan bangunan dibuat di lokasi yang berbeda dan kemudian dikirimkan secara utuh ke lokasi pembangunan. Modular, sistem bangunan prefabrikasi dengan bangunan atau ruangan dibagi menjadi beberapa bagian yang dapat digabungkan di lokasi pembangunan. Panelized, keseluruhan bangunan dibuat dengan sistem panel, yang dapat disusun seperti puzzle untuk mendirikan bangunan,” jelasnya.
Menariknya, sistem konstruksi ini sebenarnya sudah cukup lama diaplikasikan di Indonesia, lo!
“Bisa dilihat dari struktur rumah tradisional di mana seluruh rangka dibuat dari balok kayu yang disusun saling mengikat, dan mampu bertahan sangat kuat hingga puluhan tahun. Selain itu, beberapa rumah tradisional juga dapat dipindahkan secara utuh tanpa merusak struktur bangunan,” kata Dea.
Contoh-contoh di atas menunjukkan bahwa konsep prefabrikasi sebenarnya sudah ada sejak lama dan cocok diaplikasikan untuk rumah tinggal.
Meski begitu, teknologi yang digunakan memang tidak semaju seperti saat ini.
Keunggulannya dari Konstruksi Konvensional
Sumber: istockphoto.com
Karena komponen bangunannya dibuat secara terpisah, sistem ini efektif mempercepat proses konstruksi serta meminimalisir waste atau limbah bangunan.
“Sistem prefabrikasi yang tepat dapat menjaga efektifitas penggunaan material sehingga meminimalisir limbah sisa bahan bangunan yang digunakan,” jelas Dea.
Selain itu, efisiensi pengerjaan di lapangan pun lebih tinggi, kamu dapat mengantisipasi risiko proyek ngaret akibat hal-hal di luar kontrol.
Hal ini tentu sangat berbeda dengan metode konstruksi konvensional yang kerap terhambat oleh faktor eksternal.
“Metode prefabrikasi dapat meminimalisir faktor eksternal yang dapat mengganggu proses konstruksi, salah satunya seperti cuaca,” jelas Dea.
Dengan catatan, kamu memilih sistem prefabrikasi yang tepat untuk membangun hunian.
Sementara dari segi biaya, sistem ini dapat mereduksi bujet pembangunan karena prosesnya lebih cepat.
“Di sisi biaya, metode ini justru lebih terjangkau secara jangka panjang dibandingkan dengan bangunan konvensional,” ujarnya lebih lanjut.
Harapan dan Tantangan Perkembangan Bangunan Prefabrikasi
Sumber: dokumentasi pribadi
Saat ini, sudah banyak pembangunan yang menggunakan metode prefabrikasi di Indonesia.
Beberapa di antaranya adalah pembangunan kios, rumah tinggal, bangunan, komersial, pabrik besar, hingga fasilitas infrastruktur.
Ini menunjukkan bahwa sistem prefabrikasi tidak hanya dapat kamu gunakan untuk rumah tinggal, tetapi juga high-rise building.
Konstruksinya dapat berkembang secara modular sesuai dengan kebutuhan pemilik.
Namun, persiapannya memang harus detail dan matang sejak awal untuk meminimalisir ketidakcocokan bangunan dengan lokasi pembangunan.
Dengan begitu, penggunanya tidak akan menemukan kesulitan dalam melakukan penyesuaian pada bangunan.
Selain itu, tantangan terbesar perkembangannya adalah keterbatasan material dan hardware spesifik untuk konstruksi.
Sumber: Dokumentasi Pribadi
“Material yang secara luas tersedia kebanyakan diperuntukan untuk bangunan konvensional. Sehingga, ketika digunakan untuk bangunan prefabrikasi, harus dilakukan penyesuaian dan membutuhkan pengembangan lebih lanjut agar dapat digunakan dengan tepat pada metode prefabrikasi,” kata Dea.
Terlepas dari tantangan tersebut, Dea optimis akan masa depan bangunan prefabrikasi di Indonesia.
Ini karena sistemnya dapat dapat memberikan fleksibilitas dalam hal pengembangan bangunan dan cenderung lebih ramah lingkungan.
“Metode ini bisa mengurangi penggunaan elemen concrete dan beberapa material umum digunakan pada metode konvensional yang memiliki dampak signifikan pada lingkungan,” pungkas Dea.
***
Itu dia ulasan lengkap mengenai tren bangunan prefabrikasi dan masa depannya di Indonesia.
Simak berbagai informasi menarik lainnya hanya di Google News Berita 99.co Indonesia.
Kunjungi juga Berita.99.co untuk mendapatkan berita ter-update!
Kamu sedang berburu rumah impian?
Tenang saja, mencari rumah bisa #segampang itu bersama www.99.co/id!
