Stratifikasi sosial adalah suatu penggolongan masyarakat ke dalam kelas yang disusun secara bertingkat. Lalu, apa saja fungsi, contoh, sifat, dan indikatornya? Yuk, simak uraian lengkapnya di sini!
Melansir berbagai sumber, stratifikasi sosial adalah stratum yang berarti lapisan, dan sosial yang memiliki makna masyarakat.
Jadi, pengertian stratifikasi sosial secara umum berarti penggolongan masyarakat ke dalam kelas-kelas sosial seperti sosial atas, menengah, dan kelas bawah.
Adapun penggolongan kelas ini disebabkan oleh beberapa hal, misalnya pembagian hak, kewajiban, dan tanggung jawab nilai sosial dalam bermasyarakat.
Fungsi Stratifikasi Sosial
Kedudukan seperti status dan peran berpengaruh pada sistem ini.
Sebagai contoh, dalam sebuah tim sepak bola, terdapat seorang kapten yang mempunyai kedudukan lebih tinggi dalam kelompoknya.
Nah, kedudukan dan peran ini bakal berpengaruh pada hak dan kewajiban.
Sementara itu, menilik fungsinya, stratifikasi sosial dibagi menjadi beberapa bagian:
1. Distribusi Hak Istimewa yang Objektif
Mungkin kamu pernah menemui adanya orang dalam lapisan masyarakat yang mempunyai hak istimewa dibandingkan dengan individu lainnya dari lapisan bawah.
Umumnya, distribusi hak tersebut bisa berupa wewenang, tingkat kekayaan, atau penghasilan.
2. Simbol Status
Selanjutnya, dalam beberapa kelompok, lambang tertentu digunakan sebagai status kedudukan.
Misalnya, kendaraan mewah nan modern, jenis pakaian, perabot sehari-hari, hingga hobi tertentu.
3. Alat Solidaritas Individu dan Kelompok
Secara fungsi lainnya, individu atau kelompok dapat menduduki lapisan sosial yang sama.
Adapun penyebabnya bisa dikarenakan perasaan senasib sepenanggungan.
Sifat Stratifikasi Sosial
Menurut Soerjono Soekanto sebagaimana dihimpun dari katadata.co.id, sifat stratifikasi sosial dibagi menjadi 3:
1. Stratifikasi Sosial Tertutup
Sistem lapisan sosial tertutup membatasi orang untuk pindah dari satu lapisan ke lapisan lainnya.
Satu-satunya jalan untuk menjadi bagian dari lapisan sosial tertentu yaitu melalui kelahiran.
Sistem lapisan sosial tertutup yang masih dianut salah satunya terdapat di negara India yang masih menganut sistem kasta.
2. Stratifikasi Terbuka
Dalam sistem lapisan sosial ini, tiap orang memiliki kesempatan naik ke lapisan sosial lebih tinggi lantaran kemampuannya sendiri.
Pun, begitu sebaliknya, tiap anggota masyarakat juga bisa turun ke lapisan sosial yang lebih rendah.
3. Stratifikasi Sosial Campuran
Sistem sosial campuran merupakan gabungan antara stratifikasi sosial tertutup dan stratifikasi terbuka.
Supaya bisa pindah ke lapisan sosial lain, seseorang mesti pindah ke daerah yang memiliki lapisan sosial terbuka.
Sebagai contoh, seseorang yang memiliki kasta sudra bisa pindah ke daerah yang masyarakatnya tidak mengenal sistem kasta.
Contoh Stratifikasi Sosial
1. Tertutup
Masyarakat beragama Hindu menganut sistem kasta dalam lapisan masyarakat.
Kasta tertinggi yang diyakini yakni Brahmana, Kshatriya, Waisya, dan terakhir Sudra.
Nah, sistem kasta ini sudah ada sejak kehidupan sosial dilahirkan.
Maka, adanya sistem kasta membuat lapisan terendah tidak bisa naik ke kasta yang lebih tinggi.
2. Terbuka
Contoh stratifikasi sosial terbuka bisa dilihat dari karyawan yang naik jabatan menjadi manajer karena berbagai alasan, seperti rajin, loyal, dan performa pekerjaannya yang apik.
Namun, hal ini juga memungkinkan bagi karyawan turun dari status sosial sebelumnya dikarenakan performa yang buruk, kurang gigih, tidak berprestasi dan lain sebagainya.
3. Campuran
Masyarakat yang menghuni tempat berkasta bisa pindah ke tempat lain.
Contoh stratifikasi sosial ini yakni masyarakat Bali tinggal di Jakarta dan ia berupaya mendapatkan kedudukan sesuai dengan kemampuan tanpa kasta.
Contoh lainnya yakni jabatan tinggi di pemerintahan bisa diduduki oleh masyarakat umum sesuai kriteria tanpa meninjau kasta sosialnya.
Indikator Penggolongan
1. Kekayaan
Kekayaan bisa menentukan kedudukan seseorang dalam lapisan masyarakat sosial.
Sebagai contoh, misalnya dari segi tipe rumah, jenis kendaraan yang dimiliki, pakaian, dan lain sebagainya.
2. Kekuasaan
Kekuasaan yang dimaksud yaitu kemampuan untuk mengendalikan pihak lain sesuai kehendak pemegang kuasa.
3. Kehormatan
Umumnya, indikator kehormatan ditemukan dalam masyarakat yang masih tergolong tradisional dan yang bersangkutan dianggap berjasa atau disegani.
4. Ilmu Pengetahuan
Indikator ini terdapat dalam masyarakat yang menghargai ilmu pengetahuan.
Meski demikian, terkadang hal ini bisa berdampak negatif lantaran lebih mementingkan gelar dengan segala cara, bukan mementingkan mutu ilmu pengetahuannya.
***
Semoga ulasannya bermanfaat, Sahabat 99.
Baca artikel menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.
Jika kamu sedang mencari rumah di sekitar Tangerang, bisa jadi Sutera Winona adalah tempat paling ideal.
Cek saja ragam pilihan menarik lainnya hanya di www.99.co/id dan www.rumah123.com.