Sebagai gambar teknis lapangan, shop drawing memiliki peranan penting dalam pelaksanaan proyek konstruksi. Penasaran dengan salah satu gambar kerja di dunia konstruksi bangunan ini? Cek penjelasannya sebagai berikut!
Sebuah proyek konstruksi bangunan akan melibatkan banyak pihak yang menjalankan kewajiban masing-masing.
Salah satunya adalah pembuatan gambar kerja yang dilakukan oleh bagian teknis.
Dalam pembuatannya, ada beberapa jenis gambar yang biasa dibuat oleh kontraktor, salah satunya adalah shop drawing.
Simak penjelasan lengkapnya berikut ini!
Apa Itu Shop Drawing?
Shop drawing adalah gambar teknik yang dibuat oleh kontraktor dalam pelaksanaan sebuah proyek konstruksi bangunan.
Gambar tersebut nantinya akan digunakan sebagai acuan dalam melaksanakan pekerjaan.
Hal ini tentunya berbeda dengan as built drawing.
As built drawing adalah gambar rekaman akhir yang dibuat sesuai dengan kondisi bangunan yang telah mengadopsi semua perubahan selama proses pengerjaan.
Fungsi dari Shop Drawing
Fungsi dari shop drawing dalam pelaksanaan konstruksi adalah sebagai jembatan antara desainer dan pelaksana.
Dengan bantuan gambar teknis lapangan ini, diharapkan kesalahan kerja yang mengakibatkan pembongkaran hingga pembengkakan waktu dan biaya bisa dihindari.
Oleh karena itu, pembuatan gambar kerja harus sedetail mungkin agar pelaksana bisa dengan mudah memahami desain gambar dan apa yang harus mereka lakukan.
Perlu diketahui, pembuatan gambar biasanya dibuat dengan kertas A3.
Kriteria Gambar yang Dibuat
Ada beberapa kriteria shop drawing yang wajib dipenuhi sebagai pedoman pelaksanaan pekerjaan lapangan.
Berikut adalah kriterianya.
- Penulisan kop pada sisi kanan harus berisi judul gambar, perusahaan, nama proyek, nomor gambar, dan halaman.
- Gambar harus menggunakan skala yang dihitung dengan benar.
- Bentuk gambar dan ukuran konstruksi harus menampilkan bagian-bagian konstruksi dengan jelas dan mendetail.
- Gambar harus sesuai dengan kondisi lapangan bangunan.
- Harus tertulis keterangan gambar yang jelas seperti elevasi, jenis material bangunan, dimensi, dan penjelasan lain.
- Gambar harus tetap jelas terlihat saat digandakan.
Lewat pedoman di atas, pekerja di lapangan dapat menelusuri masalah yang mungkin mereka hadapi hanya dengan melihat gambar kerja.
Alur Pembuatannya
Dalam pembuatan shop drawing, terdapat alur pembuatan yang mesti dilalui.
Secara umum, berikut adalah alur pembuatannya.
1. Melakukan Survei
Langkah pertama yang dilakukan adalah melakukan survei lapangan.
Pasalnya, shop drawing harus mempunyai keakuratan yang tinggi agar proses pembangunan bisa berjalan sesuai rencana.
Adanya survei mampu membuat pembuat gambar bisa lebih mudah dalam merancang gambar jika melihat secara langsung kondisi lokasi konstruksi.
2. Mengamati Gambar Kontrak
Setelah itu, konsultan perencana menerima instruksi untuk membuat gambar rencana sesuai keputusan yang sudah disepakati oleh kontraktor.
Nantinya, kontraktor akan melihat gambar kontrak dan RKS (Rencana Kerja dan Syarat-syarat) sebagai acuan pembuatan gambar.
3. Membuat Gambar Kerja
Tahap ini adalah bagian penting di mana kontraktor akan menghasilkan sebuah rencana gambar yang lengkapnya.
Biasanya, gambar kerja yang diolah kontraktor menyesuaikan kondisi lapangan, RKS, dan site instruction terbaru dari pemilik.
4. Mengajukan Gambar
Setelah gambar kerja sudah siap, kontraktor bisa mengajukan gambar yang sudah selesai kepada project engineer.
Apabila masih perlu adanya perbaikan, gambar akan dikembalikan ke kontraktor.
Sementara, jika sudah lolos pengecekan dari project engineer, gambar akan diteruskan kepada konsultan pengawas.
Konsultan pengawas nantinya akan melakukan pengecekan kembali gambar kerja.
Setelah gambar lolos dari konsultan pengawas, gambar akan dikembalikan kepada project engineer.
5. Mendistribusi ke Pekerja di Lapangan
Tahap terakhir dalam pembuatan shop drawing adalah pendistribusian ke pekerja di lapangan pelaksana, sub kontraktor, mandor, atau pihak berkepentingan lainnya.
Langkah ini dilakukan jika gambarnya sudah bisa digunakan sebagai proyek konstruksi.
Kendala saat Pembuatan Gambar
Saat pembuatan gambar, ada beberapa kendala yang mungkin ditemui.
Beberapa kendala tersebut antara lain sebagai berikut:
- Terdapat gambar yang tidak detail
- Adanya perbedaan gambar kontrak, bills of quantities (BQ), serta RKS
- Memberikan acuan yang tidak jelas
Perbedaan Shop Drawing dan As Built Drawing
Meski sama-sama termasuk gambar konstruksi, terdapat beberapa perbedaan antara shop drawing dan as built drawing.
Berikut perbedaan keduanya.
Perbedaan | Shop drawing | As built drawing |
Dasar pembuatan | Mengacu pada gambar rencana yang sebelumnya dibuat oleh konsultan perencana | Mengacu pada gambar shop drawing yang disetujui oleh konsultan pengawas |
Isi gambar | Gambar detail dan menyeluruh, mulai dari bangunan yang akan dibangun dan sesuai dengan desain yang telah dikonsep oleh konsultan perencana | Gambar perbaikan dari gambar pelaksanaan yang ada karena terdapat permasalahan saat bangunan dikerjakan |
Waktu pembuatan | Sebelum pengerjaan konstruksi dimulai | Setelah pengerjaan konstruksi selesai |
Fungsi | Sebagai pedoman pelaksanaan pekerjaan konstruksi | Sebagai laporan hasil pekerjaan konstruksi |
***
Semoga informasi tentang shop drawing di atas memberikan manfaat untuk Property People.
Pantau terus artikel seputar properti lainnya hanya di Google News Berita 99.co Indonesia.
Cek sekarang juga 99.co/id dan rumah123.com untuk menemukan hunian idaman, karena kami selalu #AdaBuatKamu.
Salah satunya seperti Casa de Ramos yang berlokasi di Pamulang, Tangerang Selatan.