Berabad-abad yang lalu, di Nusantara terdapat banyak kerajaan, salah satunya Sriwijaya. Mau tahu bagaimana sejarah Kerajaan Sriwijaya dari awal berdiri hingga runtuh? Simak penjelasannya dalam artikel ini, ya!
Kerajaan Sriwijaya adalah sebuah kerajaan maritim dari Pulau Sumatera yang bercorak Buddha.
Pada masanya, kehadiran kerajaan ini banyak memberi pengaruh di Nusantara.
Untuk mengetahui lebih lanjut, berikut ini penjelasan mengenai sejarah Kerajaan Sriwijaya!
Sejarah Kerajaan Sriwijaya
Sejarah Kerajaan Sriwijaya bermula pada abad ke-7 ketika Dapuntahyang Sri Jayanasa mendirikan kerajaan tersebut.
Keterangan tersebut berdasarkan tulisan pada salah satu prasasti yang ditemukan di Kota Kapur, Mendo Barat, Bangka.
Menurut Prasasti Kedukan Bukit (682 Masehi) dan prasasti Talang Tua (684 Masehi), Dapunta Hyang Sri Jayansa dianggap sebagai seorang raja atau pemimpin Sriwijaya.
Prasasti Kedukan Bukit menceritakan bahwa Dapunta Hyang mengadakan perjalanan dengan memimpin 20 ribu tentara dari Minan Tamwan ke Palimbang, Jambi, serta Bengkulu.
Dalam perjalanan tersebut, ia berhasil menaklukan beberapa daerah strategis untuk perdagangan yang kemudian membuat Kerajaan Sriwijaya makmur.
Di samping itu, berdasarkan prasasti Kota (686 M) di Pulau Bangka, Sriwijaya diperkirakan berhasil menguasai Sumatera bagian selatan, Bangka dan Belitung, bahkan hingga ke Lampung.
Bukti tersebut juga menyebutkan bahwa ia mencoba untuk melakukan ekspedisi militer menyerang Pulau Jawa karena dianggap tidak mau berbakti kepada maharaja Sriwijaya.
Peristiwa itu terjadi bersamaan dengan runtuhnya kerajaan Tarumanegara di Jawa Barat dan Kerajaan Holing (Kalingga) di Jawa Tengah.
Letak Kerajaan Sriwijaya
Lokasi pasti berdirinya Kerajaan Sriwijaya masih banyak diperdebatkan.
Namun, ada satu pendapat yang cukup populer, yakni yang dikemukakan oleh G. Coedes pada 1918.
Menurut G. Coedes, letak Kerajaan Sriwijaya berpusat di Palembang.
Hingga saat ini, Palembang masih dianggap sebagai pusat Sriwijaya.
Beberapa ahli berkesimpulan bahwa Sriwijaya bercorak maritim sehingga mereka memiliki kebiasaan untuk berpindah-pindah pusat kekuasaan.
Di samping itu, sebagian ahli pun menyimpulkan bahwa Sriwijaya berpusat di Kedah, Muara Takus, dan ada pula yang menyebut Jambi.
Raja-Raja Kerajaan Sriwijaya
Kerajaan Sriwijaya berdiri cukup lama dengan masa pemerintahan lebih dari 2 abad.
Namun, struktur raja-raja Sriwijaya belum dapat dipastikan keakuratannya karena kurangnya bukti mengenai kerajaan ini.
Berikut ini daftar nama raja-raja Kerajaan Sriwijaya:
- Dapunta Hyang Sri Jayanasa
- Indrawarman
- Dharanindra
- Samaratungga
- Rakai Pikatan
- Balaputradewa
- Sri Udayadityawarman
- Sri Cudamani Warmadewa
- Sri Marawijayotunggawarman
- Sri Sanggramawijayotunggawarman
- Trailokya Raja Maulibhusana Warmadewa
Masa Kejayaan Kerajaan Sriwijaya
Masa kejayaan Kerajaan Sriwijaya dimulai pada akhir abad ke-7, lalu mencapai masa keemasan atau puncaknya pada abad ke-9 pada pemerintahan Raja Balaputradewa, dan berlanjut hingga Raja Sri Wijaya.
Hal ini didasarkan pada bukti di mana Sriwijaya disibukkan dengan perang melawan Jawa pada tahun 922 M dan 1016 M.
Setelah itu, dilanjutkan dengan melawan Kerajaan Cola dari India pada tahun 1017 hingga 1025 M sampai Raja Sri Sanggramawijaya berhasil ditangkap.
Pada masa kejayaannya, Sriwijaya mampu memperluas kekuasaannya hingga memegang jalur perdagangan Selat Malaka.
Wilayah kekuasaan Sriwijaya diperluas hingga Jawa Barat, Kalimantan Barat, Bangka, Belitung, Malaysia, hingga Thailand Selatan.
Sriwijaya membangun armada terkuat untuk mengamankan wilayah laut sehingga kapal asing yang ingin berdagang merasa aman.
Setelah itu, Sriwijaya pun berkembang menjadi kerajaan maritim terkuat pada masanya.
Keruntuhan Kerajaan Sriwijaya
Keruntuhan Kerajaan Sriwijaya dimulai pada abad ke-11 karena pada masa itu sudah mengalami kemunduran.
Kerajaan Cola yang dipimpin oleh Raja Rajendra Coladewa berhasil menangkap Raja Sriwijaya.
Pada abad ke-13, Kerajaan Singasari dari Jawa juga mampu mengalahkan Kerajaan Malayu yang sebelumnya berada di bawah kekuasaan Sriwijaya.
Di samping itu, kekuatan Sriwijaya semakin lama semakin melemah karena persaingan dengan kerajaan-kerajaan dari Jawa.
Kondisi tersebut dimanfaatkan oleh Kerajaan Sukhodaya dari Thailand untuk merebut wilayah Semenanjung Malaysia dan Selat Malaka.
Pada akhir abad ke-14, Sriwijaya benar-benar runtuh akibat serangan Kerajaan Majapahit.
Berikut ini beberapa faktor yang menyebabkan runtuhnya Kerajaan Sriwijaya:
- Kerajaan Sriwijaya tidak dipimpin dengan baik
- Lokasi pusatnya, Palembang, terletak jauh dari laut
- Menurunnya aktivitas perdagangan
- Melemahnya sektor militer
- Banyak wilayah yang melepaskan diri
- Islam berkembang dengan pesat
- Adanya serangan dari kerajaan lain
Peninggalan Kerajaan Sriwijaya
- Prasasti Kedukan
- Prasasti Kota Kapur
- Prasasti Telaga Batu
- Prasasti Karang Berahi
- Prasasti Palas Pasemah
- Prasasti Talang Tuo
- Prasasti Hujung Langit
- Prasasti Ligor
- Prasasti Leiden
- Candi Muara Takus
***
Demikian penjelasan mengenai sejarah Kerajaan Sriwijaya.
Baca artikel informatif lainnya hanya di www.99updates.id.
Ikuti Berita 99.co di Google News agar tidak ketinggalan update terbaru.
Jika sedang mencari rumah, cek rekomendasi terbaiknya di www.99.co/id.
Menemukan rumah yang sesuai kriteria kini #SegampangItu.