Berita Berita Properti

3 Jenis Rumah Adat Maluku Lengkap dengan Ciri Khas, Keunikan, serta Perbedaannya

4 menit

Selama ini, banyak orang hanya mengenal rumah Baileo sebagai rumah adat Maluku dari Provinsi Maluku, Indonesia. Padahal, itu cuma salah satunya saja, lo!

Meskipun Provinsi Maluku telah banyak dikenal untuk destinasi wisata dan rempah-rempahnya, namun dalam hal kebudayaan belum banyak diketahui.

Sebagai salah satu provinsi di timur Indonesia, Maluku sangat unggul dari berbagai aspek.

Dari mulai destinasi wisata alamnya yang sangat indah hingga hasil alamnya yang terkenal hingga mancanegara.

Tak hanya itu, provinsi yang terdiri dari banyak pulau ini juga punya nilai budaya dan tradisi yang sangat beragam dan semuanya unik!

Rumah adat Maluku adalah salah satu contohnya.

Ternyata, untuk rumah adat saja Maluku tak hanya punya satu, melainkan hingga tiga!

Selain rumah adat Baileo, ada juga dua rumah adat lainnya yang memang tidak cukup populer.

Setiap jenis rumah adat Maluku tersebut berbeda-beda dari mulai gaya arsitekturnya hingga nilai filosofi yang dikandungnya.

Berikut ini penjelasan lengkap mengenai ketiga rumah adat Maluku yang perlu dipahami.

3 Jenis Rumah Adat Maluku serta Penjelasan Lengkapnya

1. Rumah Adat Baileo

rumah adat maluku

Sumber: kamerabudaya.com

Rumah adat Baileo merupakan jenis rumah adat Maluku yang paling terkenal sekaligus paling banyak digunakan.

Rumah Baileo menjadi representasi utama bagi adat dan kebudayaan Maluku dan bahkan memiliki fungsi yang sangat penting di masyarakat.

Salah satu fungsi penting sekaligus paling utama yaitu sebagai tempat bagi para tetua adat untuk berdiskusi membahas isu-isu penting terkini.

Gaya Arsitektur Rumah Adat Baileo

Jika dilihat sekilas, mungkin kamu takkan mengira bahwa bangunan ini sebetulnya adalah sebuah rumah adat Maluku.

Pasalnya, rumah adat Baileo yang dibuat dengan model panggung ini dibangun tanpa menggunakan dinding sama sekali.

Selain itu, di sekeliling rumah adat Baileo terdapat banyak ukiran dengan motif dua ekor ayam berhadapan dan diapit oleh dua ekor anjing di kedua sisinya.

Keunikan Rumah Adat Baileo

Secara filosofis, rumah adat Baileo dibuat tanpa dinding sebagai sebuah penghormatan kepada arwah leluhur agar mereka bebas keluar masuk bangunan.

Kemudian, lantai rumah juga dibuat lebih tinggi agar roh-roh nenek moyang mendapatkan tempat yang derajatnya lebih tinggi.

Lebih dari itu, ketiadaan sekat dinding membuat masyarakat yang ada di luar bisa tetap ikut terlibat bermusyawarah dengan tetua yang berada di dalam.

Baca Juga:

Menengok Megahnya Desain dan Keunikan 5 Rumah Adat Riau

Ornamen Khas Rumah Adat Baileo

Ornamen utama yang banyak ditemukan di sekitar rumah adat Maluku ini adalah ukiran-ukiran berbentuk ayam dan anjing yang posisinya bersebelahan.

Ada juga ukiran berbentuk bulan, bintang, dan matahari di atap rumah yang biasanya berwarna merah, kuning, dan hitam.

Ukiran tersebut memberi makna bahwa balai adat ini memiliki komitmen untuk menjaga keutuhan adat sekaligus dengan hukum adatnya.

2. Rumah Adat Sasadu

rumah adat maluku

Sumber: Detik.com

Rumah adat Maluku berikutnya yang juga tak kalah uniknya yaitu rumah adat Sasadu.

Rumah adat Sasadu adalah karya asli masyarakat suku Sahu yang telah ada sejak zaman dahulu di Halmahera.

Selain bentuknya yang cukup berbeda, rumah adat Maluku Utara ini juga punya banyak nilai-nilai filosofis yang terkandung di dalamnya.

Gaya Arsitektur Rumah Adat Sasadu

Rumah adat Sasadu bukanlah model rumah adat panggung meskipun bangunannya dibangun dengan bantuan pondasi tiang.

Fungsi utama tiang-tiang yang terbuat dari batang kayu sagu ini hanyalah sebagai penopang kerangka atap rumah.



Sebagian besar material yang digunakan untuk membangun rumah adat Baileo berasal dari alam seperti misalnya ijuk, daun sagu, dan juga daun kelapa.

Persamaan rumah adat Sasadu dan rumah adat Baileo terletak pada desainnya yang tanpa dinding karena fungsi utama bangunan ini adalah tempat musyawarah.

Keunikan Rumah Adat Sasadu

Meskipun tak dilengkapi dinding, namun bangunan rumah Sasadu memiliki banyak pintu sebagai penggantinya.

Jika diperhatikan, setidaknya ada enam buah pintun masuk di hampir setiap rumah adat ini.

Dari enam pintu masuk tersebut, dua pintu digunakan untuk perempuan, dua untuk laki-laki, dan dua pintu lainnya dikhususkan untuk para tamu.

Di atap rumah, terdapat dua helai kain berwarna merah dan putih yang melambangkan komitmen dan rasa nasionalisme yang tinggi dari masyarakatnya.

Ada juga bola-bola yang dibungkus oleh ijuk sebagai perlambang kestabilan dan kearifan.

Filosofi Rumah Adat Sasadu

Hampir setiap bagian dari rumah adat Sasadu memiliki makna filosofis yang sangat kental dan berkaitan erat dengan kebudayaan setempat.

Misalnya, bagian bawah dari atap rumah Sasadu biasanya dibuat lebih pendek dari bagian langit-langitnya.

Filosofi dari hal tersebut adalah keterbukaan dan penghargaan kepada setiap orang yang datang ke Maluku yang telah patuh dan menghormati aturan setempat.

Ada lagi bagian ukiran di atap rumah adat Maluku Utara ini yang dibuat dengan bentuk yang menyerupai sebuah perahu.

Ini adalah filosofi dan lambang kebanggaan masyarakat Maluku yang gemar melaut karena sejak zaman dahulu lahir dari keturunan pelaut ulung.

Baca Juga:

Mengenal Sejarah, Filosofi, dan Keunikan Rumah Adat Joglo

3. Rumah Adat Hibualamo

rumah adat maluku

Sumber: malutpost.co.id

Jenis rumah adat Maluku yang terakhir yakni rumah adat Hibualamo.

Secara etimologis, nama rumah adat ini dibentuk dari dua suku kata yakni hibua yang artinya rumah dan lamo yang artinya besar.

Menurut sejarah, bangunan rumah adat ini telah ada sejak 600 tahun silam namun sayangnya baru diresmikan pada April 2007.

Gaya Arsitektur Rumah Adat Hibualamo

Dari segi bentuk, rumah adat Hibualamo sangat mirip seperti perahu sebagai cerminan dari kebudayaan maritim suku Tobelo dan Galela.

Pasalnya, masyarakat suku Tobelo dan Galela telah sejak berabad-abad silam hidup sebagai generasi pelaut yang sangat ulung.

Bangunan berukuran besar ini memiliki delapan sisi dengan empat pintu masuk yang berada di empat penjuru mata angin.

Fungsi utamanya adalah untuk pusat kegiatan masyarakat sekaligus tempat mempersatukan sepuluh Hoana (suku) yang ada di Halmahera, Pulau Morotai, dan Loloda.

Keunikan Rumah Adat Hibualamo

Keunikan utama jenis rumah adat Maluku terakhir ini terletak pada penggunaan empat jenis warna yang selalu digunakan di hampir seluruh Hibualamo.

Warna tersebut yaitu merah, kuning, hitam, dan putih.

Warna merah melambangkan kegigihan, kuning melambangkan kemegahan serta kejayaan, hitam melambangkan solidaritas, dan putih melambangkan kesucian.

Masyarakat setempat juga masing sering melangsungkan upacara adat saat memasuki masa panen atau masa tanam di rumah adat ini.

Ciri Khas Rumah Adat Hibualamo

Hampir setiap bangunan rumah adat Hibualamo dibangun dengan ukiran simbol-simbol unik yang memiliki makna tersendiri.

Lebih dari itu, rumah adat Hibualamo dikenal sebagai pusat bagi hampir segala jenis kegiatan yang berhubungan dengan masyarakat.

Dari mulai upacara adat, rapat masyarakat, bahkan hingga acara pernikahan anggota masyarakatnya.

Bila ingin mengunjungi rumah adat Hibualamo yang masih asli, kunjungilah rumah adat Hibualamo Tobelo yang ada di Pulau Kakara.

***

Semoga artikel di atas dapat bermanfaat ya, Sahabat 99.

Simak artikel menarik lainnya di Berita Properti 99.co Indonesia.

Sedang mencari perumahan di Jakarta, Surabaya, Bali, atau kota lainnya?

Kunjungi 99.co/id dan temukan hunian impianmu sekarang!



Elmi Rahmatika

Lulusan Sastra Inggris Universitas Pendidikan Indonesia yang suka menulis seputar gaya hidup dan sastra remeh-temeh. Sejak 2019 bergelut di dunia properti dan penulisan konten SEO di 99 Group. Di waktu senggang senang baca apa saja dan jalan-jalan.
Follow Me:

Related Posts