Berita Berita Properti

Mengenal Rumah Adat Kalimantan Barat: Jenis hingga Keunikannya

3 menit

Kalau kamu berencana jalan-jalan ke Kalimantan Barat sambil menjelajah kebudayaannya, jangan lupa untuk mengunjungi rumah adatnya, ya. Rumah adat Kalimantan Barat memiliki bangunan megah yang bisa membuatmu takjub! Tak heran wisatawan yang sedang ethnic runaway di Kalbar selalu mampir dan menjelajah ke sana.

Jenis rumah adat yang terkenal di Kalimantan Barat adalah Rumah Panjang atau biasa disebut rumah Radakng.

Terletak di Jalan Sutan Syahrir, replika Rumah Panjang dibangun untuk melestarikan rumah asli suku Dayak Kanayatn di Kalimantan Barat.

Bangunan ini pernah dinobatkan oleh Museum Rekor Indonesia sebagai rumah adat terpanjang di Indonesia.

Selain rumah Panjang, Kalimantan Barat punya beberapa rumah adat lainnya, lo!

Berikut penjelasan beragam jenis rumah adat Kalimantan Barat yang bisa kamu simak.

Mengenal Rumah Adat Kalimantan Barat

Kalimantan Barat adalah provinsi yang ditempati beragam suku, seperti Dayak dan Melayu.

Kalimantan Barat merupakan provinsi yang ditinggali oleh beragam suku, dengan dua suku terbesar yaitu Suku Dayak dan Suku Melayu.

Kedua suku ini turut mempengaruhi beragam bentuk rumah adat tradisional di Kalimantan Barat.

Rumah adat Kalimantan Barat dapat mudah ditemukan pada berbagai komplek perkampungan budaya di Jl Sutan Syahrir, Pontianak.

Rumah adat Kalimantan Barat ini kemudian juga menjadi landmark Kalimantan Barat selain Landmark Tugu Khatulistiwa.

3 Jenis Rumah Adat Kalimantan Barat

1. Rumah Panjang

Rumah Panjang

sumber: infopromodiskon.com

Sesuai namanya, rumah adat Kalimantan Barat ini memiliki bangunan yang cukup panjang yaitu kurang lebih 138 meter dan lebar 6-7 meter dengan jumlah ruangan sekitar 50.

Konstruksi bangunannya terbuat dari kayu dengan ketinggian sekitar 5-8 meter.

Bangunan ini berdiri kokoh dengan adanya tiang penyangga yang berfungsi untuk menghindari serangan binatang buas dan bencana banjir.

Dihuni Banyak Keluarga

Dengan bangunan yang begitu luas dan jumlah ruangan yang banyak, Rumah Panjang di Kalimantan Barat biasanya dihuni oleh beberapa keluarga.

Selain untuk tempat tinggal, rumah adat ini juga digunakan sebagai tempat untuk melaksanakan berbagai kegiatan kemasyarakatan, seperti pertemuan hingga upacara adat.

Bangunan ini juga dilengkapi dengan halaman yang luas sehingga bisa digunakan untuk melaksanakan berbagai macam upacara adat.

Karakteristik

Rumah adat ini memiliki banyak karakteristik, lo!

Salah satunya ada Burung Enggang Gading yang menjadi simbol kekuatan dan kegagahan bagi Suku Dayak menjadi daya tarik tersendiri dari rumah ini.

Demikian juga dengan enam tiang besar, hiasan, dan ornamen ukiran pada rumah adat ini bukan hanya berfungsi memperindah bangunan rumah tetapi juga memiliki makna filosofi di dalamnya.

Selain itu, ada keunikan lain yang bisa menjadi ciri khas dari rumah ini, yaitu jumlah tangga atau hejot pada rumah Panjang harus berjumlah ganjil.

Kemudian, secara umum Rumah Panjang terbagi menjadi 4 bagian utama, yakni sebagai berikut:



  • Pante yang terletak pada bagian depan dan difungsikan sebagai teras rumah
  • Samik yang merupakan ruang tamu sekaligus tempat berkumpul penghuni rumah ketika ada kegiatan musyawarah adat
  • Bilik yang merupakan kamar tidur bagi penghuni rumah
  • Uakng Mik terletak di belakang rumah yang memiliki fungsi sebagai dapur

2. Rumah Adat Baluk

Rumah Adat Baluk

sumber: benarnews.org

Rumah ini merupakan bangunan rumah bagi Suku Dayak Bidayuh yang bisa ditemukan di Dusun Sebujit, Desa Hli Buei, Kecamatan Siding, Kalimantan Barat.

Fungsi rumah adat Baluk yaitu sebagai tempat untuk melaksanakan acara ritual adat tahunan nibak’ng atau nyobeng.

Rumah Adat Baluk juga digunakan Suku Dayak sebagai tempat untuk menyimpan tengkorak.

Tengkorak tersebut dianggap sebagai benda pusaka peninggalan nenek moyang yang diwariskan secara turun temurun.

Rumah adat ini memiliki bentuk bundar dengan diameter dan ketinggian sekitar 10 meter yang unik dan berbeda dari jenis rumah adat lainnya.

Bangunan ini berada di ketinggian sekitar 12 meter dan ditopang dengan 20 tiang kayu sebagai penyangga.

Sementara itu, satu batang tiang difungsikan sebagai tangga yang berbentuk seperti titian.

Ketinggian bangunan pada rumah adat ini melambangkan kedudukan atau tempat Kamang Triyuh yang harus dihormati dalam kepercayaan masyarakat Dayak

3. Rumah Adat Melayu

Rumah Adat Melayu

sumber: travsharing.com

Rumah Adat Melayu berada di Kompleks Perkampungan Budaya dan menjadi simbol kebudayaan Melayu di Kalbar.

Gaya arsitektur yang khas dengan model atap yang terlihat menyerupai bentuk atap bangunan Jawa merupakan ciri khas dari rumah adat ini.

Kemudian, terdapat bentuk atap segitiga dengan tinggi sekitar 30 derajat yang dimaksudkan agar melancarkan sirkulasi udara di ruangan.

Oh iya, rumah dengan gaya arsitektur Melayu biasanya identik dengan warna kuning.

Dalam hal ini, hal tersebut merupakan simbol kejayaan dan kemakmuran masyarakat Melayu.

***

Semoga informasi ini bermanfaat ya untuk Property People!

Jangan lupa pantau terus artikel menarik lainnya lewat Google News Berita 99.co Indonesia.

Sedang mencari hunian impian di Jakarta Barat?

Temukan beragam pilihan perumahan seperti di Citra Garden City hanya di 99.co/id dan Rumah123.com, karena kami memang #AdaBuatKamu.



Gadis Saktika

Gadis Saktika adalah Content Writer di 99 Group yang sudah berkarier sebagai penulis dan wartawan sejak tahun 2019. Lulusan Bahasa dan Sastra Indonesia UPI ini senang menulis tentang etnolinguistik, politik, HAM, gaya hidup, properti, dan arsitektur.
Follow Me:

Related Posts