Membangun rumah di lahan miring bukanlah perkara mudah. Ada banyak hal yang harus dipersiapkan secara matang sebelum memulai pembangunan.
Berbeda dengan membagun rumah di lahan datar pada umumnya, lahan miring membutuhkan perhatian khusus dalam pembangunan fondasinya.
Fondasi rumah di tanah miring harus dibangun dengan benar untuk memastikan lahan terseut layak dibangun rumah.
Tanpa adanya fondasi yang kokoh, kemungkinan besar akan banyak masalah yang dihadapi ketika rumah sudah jadi nanti.
Sebenarnya, membangun rumah di tanah miring tidak sepenuhnya merugikan, tapi juga ada banyak keuntungan yang bisa kamu dapatkan.
Jika kamu memang ingin membangun rumah di lahan miring, berikut risiko yang akan kamu hadapi.
Risiko Membangun Rumah di Lahan Miring
1. Biaya Pembangunan Lebih Besar
Mendirikan rumah di lahan miring membutuhkan biaya yang lebih besar dibandingkan dengan membangun rumah di tanah datar.
Alasan terbesarnya adalah karena lahan seperti umumnya terletak di area lereng dan tentunya butuh membangun fondasi yang kuat.
Dengan demikian, pasti akan ada biaya penggalian tambahan yang lebih mahal untuk mendirikan fondasi rumah.
Selain itu, rumah di tanah yang miring juga memerlukan dinding penahan tanah untuk menjaga tanah tetap berada di tempatnya.
2. Waktu Pembangunan Lebih Lama
Selain biaya, waktu pembangunan rumahnya cenderung akan memakan waktu yang lebih lama karena banyak hal yang harus dipersiapkan dengan matang.
Beberapa faktor yang memperlama proses pembangunan adalah penanganan fondasi dan drainase.
Umumnya, tanah miring juga memerlukan perataan ekstra untuk memudahkan proses pembangunan rumahnya.
3. Penggalian dan Akses yang Lebih Kompleks
Walaupun secara keseluruhan membangun rumah di lahan miring membutuhkan penggalian yang lebih sedikit, beda lagi penanganannya apabila lokasi berada di lereng yang sangat curam.
Dengan kondisi seperti itu, maka akan diperlukan perataan tambahan di sekitar area pembangunan.
Proses perataan tanah tersebut juga memerlukan peralatan khusus, misalnya alat berat untuk memudahkan prosesnya.
Pun pengerjaannya jelas membutuhkan tenaga ahli yang memang terbukti berpengalaman menangani pembangunan di kondisi tanah miring.
Tak hanya penggalian saja yang masalahnya lebih kompleks, aksesibilitasnya pasti tak kalah kompleks ‒ apalagi jika belum dibuat jalan yang memadai.
Permasalahan terkait aksesibilitas di sini mencakup transportasi alat berat dan keperluan konstruksi lainnya.
Perlu diingat, semakin sulit aksesnya, maka biaya pembangunannya cenderung lebih mahal.
4. Permasalahan Drainase
Di lahan miring, air harus selalu keluar dari area rumah dan tidak boleh dibiarkan menggenang atau terkumpul di dekat fondasi.
Pemecahan permasalahan drainase di tanah miring harus melibatkan jasa arsitek rumah untuk merancang plot rumah.
Ketika rumah selesai dibangun, sebaiknya menggunakan jasa arsitek lanskap untuk memastikan perencanaan lanskap yang bisa mengalirkan air langsung dari rumah.
5. Perawatan yang Lebih Sulit
Ketika memutuskan membangun rumah di tanah miring, kamu harus bersiap dengan perawatannya yang lebih kompleks.
Untuk meminimalisir soal perawatan rumah, sebaiknya di awal benar-benar menggunakan tenaga profesional.
Tahap rancangan awal sangat berpengaruh besar terhadap dampak positif jangka panjangnya.
6. Rentan Terhadap Erosi
Alasan paling penting kenapa kamu harus melibatkan tenaga profesional dalam pembangunan rumah di lahan miring adalah karena lokasi seperti ini sangat rentan terhadap erosi.
Pada tahap perencanaan, tenaga profesional akan mengidentifikasi penyebab dan sumber erosi pada lahan.
Penyebab erosi tersebut harus ditangani terlebih dahulu sebelum memulai pembangunan.
Karena tanah miring lebih rentan terhadap erosi, maka pekerjaan rekayasa pra-konstruksi sangatlah diperlukan.
***
Semoga artikel ini bermanfaat ya, Sahabat 99!
Simak informasi menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.
Sedang mencari hunian di Grand Taruma Karawang?
Kunjungi www.99.co/id dan temukan hunian impianmu dari sekarang!