Berita Berita Properti

6 Risiko Beli Rumah Bekas Lahan Sawah yang Harus Diwaspadai

3 menit

Banyak kompleks perumahan yang didirikan di atas tanah bekas sawah. Hal ini perlu diwaspadai, lo! Sebelum yakin membeli sebuah hunian, kamu harus mempertimbangkan untung rugi membeli rumah bekas lahan sawah.

Property People, bagi kamu yang berencana membangun atau membeli rumah ada baiknya memerhatikan sejumlah hal.

Selain desain dan ukuran, mengetahui asal usul lahan hunian itu berdiri juga tergolong sangat penting.

Saat ini, ada banyak rumah yang dibangun di atas tanah bekas sawah.

Namun,  rupanya ada risiko jika kamu membeli atau membangun rumah bekas sawah.

Apa saja risiko-risiko tersebut?

Simak selengkapnya di bawah ini, yuk!

6 Risiko Beli Rumah Bekas Lahan Sawah

1. Fondasi Kurang Kuat

fondasi rumah bekas lahan sawah kurang kuat

Fondasi rumah bekas lahan sawah kemungkinan kurang kuat.

Hal ini bisa terjadi jika tanahnya masih gembur dan belum padat.

Tanah yang masih gembur cenderung lebih mudah bergeser.

Maka dari itu, sebaiknya kamu tanyakan pada pengembang secara rinci mengenai kondisi tanah di perumahan tersebut.

Tanyakanlah hal mengenai, sejak kapan perumahan itu dibangun dan bagaimana proses pemadatan tanah yang gembur.

Jika pengembang bisa memastikan bahwa tanah bekas sawah itu sudah dipadatkan dan kering, di atas tanah tersebut layak dibangun sebuah rumah.

2. Dinding Bisa Mudah Retak

dinding rumah retak

sumber: Freepik.com/Starline

Masih dari efek tanah yang gembur, dinding rumah bisa saja mudah retak karena tanah mudah bergeser.

Pada kondisi yang lebih parah, bisa saja bangunan rumah kamu roboh sewaktu-waktu.

Jadi, pikirkan kembali baik-baik, ya!

3. Biaya Lebih Mahal

biaya bangun rumah bekas lahan sawah lebih mahal

sumber: Freepik.com/fanjianhua

Biaya membangun rumah bekas lahan sawah bisa lebih mahal.

Hal ini dikarenakan kondisi tanah yang belum stabil, sehingga biaya pembuatan struktur rumah akan lebih mahal dibanding membangun rumah di atas lahan yang sudah kering.

4. Pembangunan Lebih Lama

bangun rumah bekas lahan sawah lebih lama

Karena tanah bekas lahan sawah masih gembur, pembangunannya akan memakan waktu lebih lama.



Kita harus memadatkan tanah terlebih dulu hingga kering, barulah fondasi bisa dibuat.

5. Air Kotor

air sumur lebih kotor

sumber: Freepik.com/jeswin

Jika menghuni rumah bekas lahan sawah, sebaiknya kamu langganan air PDAM.

Hal ini dikarenakan, biasanya air tanah bekas lahan sawah berkualitas buruk.

Maka dari itu, tidak disarankan untuk membuat sumur di atas tanah bekas sawah.

6. Risiko Ada Ular

ular masuk rumah

Sawah merupakan habitat sejumlah ular, Property People.

Ketika lahan yang tadinya rumah para ular itu dibangun menjadi perumahan, bukan tidak mungkin masih ada ular yang berkeliaran di sekitar rumah.

Maka dari itu, jika sudah membeli rumah di bekas lahan sawah, sebaiknya mempelajari cara mencegah ular masuk rumah.

Beli Hunian yang Pasti Aman Aja di 99.co

cari rumah impian di 99co

Nah, kalau Property People mau cari pilihan hunian terbaik di berbagai daerah yang sudah pasti aman segalanya, kunjungi saja www.99.co/id ya!

Property People enggak perlu khawatir karena stok dan pilihannya sangat banyak baik untuk hunian baru maupun bekas.

Selain ruko, cari properti tipe apa aja ada tanpa terkecuali, mulai dari rumah, tanah, apartemen, kost, semua ada.

Pokoknya, cari properti apa aja pasti ketemu di www.99.co/id!

Cari rumah gak pake drama karena di sini semuanya pasti ada.

***

Itulah risiko membeli rumah di atas tanah bekas sawah yang perlu diketahui.

Semoga artikel ini jadi bahan pertimbangan kamu sebelum membeli rumah bekas lahan sawah.

Kalau mau beli hunian yang pasti aman, carinya di 99.co aja yang terbukti si paling lengkap!

Baca juga artikel menarik lainnya seputar properti dan juga gaya hidup hanya di Berita 99.co.

Supaya enggak ketinggalan berita terbaru, ikuti terus Google News kami!



Ilham Budhiman

Content Editor
Lulusan Sastra Daerah Unpad yang pernah berkarier sebagai wartawan sejak 2017 dengan fokus liputan properti, infrastruktur, hukum, logistik, dan transportasi. Saat ini, fokus sebagai penulis artikel di 99 Group.
Follow Me:

Related Posts