KPR

3 Risiko Pelunasan KPR Lebih Cepat dari Masa Tenor yang Harus Kamu Pertimbangkan

2 menit

Ketika memiliki rezeki lebih, tentu kita ingin melunasi utang KPR kita ke bank lebih cepat. Namun ternyata, ada risiko yang membayangi jika kita melakukan pelunasan KPR sebelum masa tenor berakhir.

Mahalnya harga rumah, membuat kredit pemilikan rumah (KPR) menjadi solusi kita agar segera bisa membeli rumah.

Risikonya, kita bisa terikat dengan utang yang harus dibayarkan dalam jangka waktu lima hingga 25 tahun.

Tentu sebuah ikatan waktu yang panjang dengan sebuah utang di bank bukan?

Jika memiliki uang lebih, kita bisa saja melunasi KPR sebelum masa tenor berakhir.

Meski begitu, melunasi KPR sebelum masa tenor berakhir bukannya tanpa risiko.

Oleh karena itu, kamu harus berpikir dua kali jika ingin melunasi KPR sebelum masa tenor berakhir.

Kamu ingin tahu risiko pelunasan KPR sebelum masa tenor berakhir?

Yuk, simak uraian lengkapnya di bawah ini!

Risiko Pelunasan KPR sebelum Masa Tenor Berakhir

1. Rugi karena Suku Bunga Floating

rugi karena pelunasan KPR lebih cepat dari masa tenor

Secara umum, ada dua jenis bunga yang diterapkan saat kita mengikuti program KPR, yaitu bunga fixed (tetap) dan bunga floating (mengambang).

Bunga tetap biasanya berlaku pada dua atau tiga tahun pertama debitur mencicil kredit pemilikan rumah.

Setelah itu, debitur harus membayar cicilan sesuai besaran suku bunga bank yang fluktuatif.

Naik turunnya suku bunga cicilan KPR akan bergantung pada suku bunga acuan Bank Indonesia dan penyesuaian dari bank.

Nah, hal inilah yang bisa membuat kamu merugi jika melunasi KPR lebih cepat.

Sebagai contoh, anggaplah kamu melakukan pelunasan KPR lebih cepat dua tahun dari masa tenor KPR.

Kemudian, setelah pelunasan tersebut, ternyata suku bunga KPR turun di tahun berikutnya.

Jika hal ini terjadi, kamu malah rugi karena seharusnya bisa membayar utang dengan jumlah uang yang lebih sedikit.

Salah satu solusi untuk masalah ini adalah kamu harus memperhatikan tren suku bunga BI dan perbankan.

Alternatif lainnya, gunakanlah program KPR syariah yang tidak menerapkan sistem bunga, sehingga besaran cicilan selalu sama dari awal masa pinjaman hingga akhir masa tenor.



2. Keuangan Tidak Stabil

keuangan goyang gara-gara cicilan rumah

Melunasi utang memang bakal membuat hati kita tenang, namun kita juga harus tahu kapan waktu yang tepat untuk melunasi utang.

Jika mendahulukan utang dan mengabaikan kebutuhan lain, malah bakal membuat hidupmu semakin tersiksa.

Masalahnya, dalam situasi ekonomi yang sedang sulit ini, tidak ada yang pasti di masa mendatang.

Bisa saja suatu saat gaji kamu dipotong atau kena PHK, sehingga tabungan dan dana darurat menjadi hal penting saat ini.

Perhitungkanlah kebutuhan lain, semisal untuk bertahan hidup, biaya sekolah anak, dan lain-lain.

Jika setelah perhitungan yang matang, gaji kamu mencukupi semua kebutuhan, barulah mantapkan diri untuk melunasi KPR.

3. Pelunasan KPR Lebih Cepat Kena Penalti

biaya penalti pelunasan KPR lebih cepat dari masa tenor

Ya, risiko dari melunasi KPR lebih cepat dari tenor adalah kamu harus membayar biaya penalti.

Bank sebenarnya akan lebih untung jika masa tenor pinjaman debitur lebih lama.

Jika kamu melunasi lebih cepat, tentu keuntungan bank akan berkurang.

Maka dari itu, biasanya bank membebankan biaya penalti sekira 1% dari sisa utang pokok atau bahkan bisa lebih.

***

Itulah 3 risiko pelunasan KPR lebih cepat dari masa tenor yang harus kamu pertimbangkan.

Semoga artikel ini bermanfaat untuk Sahabat 99 ya!

Jangan lewatkan informasi menarik lainnya di situs Berita Properti 99.co Indonesia.

Kamu sedang mencari rumah di Tangerang?

Bisa jadi Kiara Payung Barat Residence adalah jawabannya!

Cek saja di 99.co/id untuk menemukan rumah idamanmu!



Theofilus Richard

Penulis konten | Semoga tulisanku berkesan buat kamu

Related Posts