Bingung memilih tepung protein rendah terbaik di pasaran? Yuk, langsung saja simak rekomendasinya dalam artikel berikut ini!
Tepung satu ini biasanya mengandung kadar protein sebesar 8-11 persen.
Oleh karena itu, gluten yang dihasilkannya pun tergolong rendah.
Penggunaannya ideal untuk membuat kue kering, biskuit, dan lainnya.
Nah, di pasaran, ada banyak pilihan merek tepung protein rendah yang bisa kamu pilih.
Namun, produk apakah yang kualitasnya terjamin?
Daripada penasaran, cek daftar lengkapnya di bawah ini, ya!
6 Rekomendasi Tepung Protein Rendah Terbaik
1. Kunci Biru
Pertama, kamu bisa menjatuhkan pilihan pada produk Bogasari yang bernama Kunci Biru.
Harga setiap bungkusnya hanya Rp14 ribu untuk kemasan berukuran 1 kg.
Tepung ini ideal untuk membuat makanan dengan tekstur renyah karena kadar proteinnya yang rendah.
Menariknya, tepung protein rendah Kunci Mas memiliki masa simpan yang lama, mencapai 18 bulan.
Dengan begitu, kamu tidak perlu merasa terburu-buru untuk menghabiskannya dalam sekali masak.
Namun, tidak ada penjelasan mendalam mengenai kemampuannya menyerap air dan gula selama proses memasak.
2. Hana Emas
Opsi berikutnya adalah tepung terigu protein rendah dari Bungasari, yakni Hana Emas.
Menurut keterangan pada kemasannya, kadar protein di dalam tepung ini hanya 9,75 persen.
Produk satu ini juga memiliki tingkat penyerapan air yang rendah sehingga sangat cocok digunakan untuk membuat kue kering.
Selain itu, kadar abu di dalamnya pun rendah sehingga kualitas makanan akan terjaga dengan baik.
Jika tertarik membeli tepung Hana Emas, kamu bisa mendapatkannya seharga Rp17 ribu per kemasan 1 kg.
3. Lencana Merah
Sedang mencari merek tepung protein rendah yang sudah jelas bersertifikasi halal?
Kalau begitu, produk Lencana Merah dari Bogasari bisa menjadi salah satu pilihan.
Kandungan protein kurang dari 10 persen sehingga sangat ideal untuk membuat aneka olahan kerupuk dan keripik.
Selain itu, kamu bisa menggunakannya untuk membuat gorengan yang krispi.
Tenang saja, harga tepung ini tergolong murah di rentang Rp7-8 ribu per kilogram.
Kamu bisa menemukannya dalam pilihan kemasan 1-25 kilogram di pasaran.
4. Ninja
Rekomendasi tepung protein rendah berikutnya adalah Ninja dari Sriboga Flour Mill.
Formulasinya terinspirasi dari tepung Jepang yang biasa digunakan untuk membuat mi udon.
Sebagai catatan, mi udon adalah mi khas Jepang yang memiliki tekstur halus dan kenyal.
Nah, tekstur inilah yang menjadi fokus utama formulasi tepung Ninja.
Kandungannya memiliki kemampuan menyerap air dan gula yang tinggi sehingga ideal untuk membuat makanan bertekstur lembut seperti bolu.
Selain itu, kamu juga bisa menggunakan tepung Ninja untuk membuat bakpao.
5. Gatotkaca
Selanjutnya, kamu bisa mempertimbangkan tepung Gatotkaca dari Eastern Pearl Flour Mills.
Tepung ini ideal untuk membuat makanan bertekstur renyah dan garing seperti tempura, kerupuk, dan lainnya.
Menariknya, dengan komposisi yang tepat, kamu juga bisa membuat bolu dan jajanan pasar dengan menggunakan tepung Gatotkaca.
Ini karena kadar proteinnya sebenarnya berada di batas tengah, yakni 10,5 persen.
Di pasaran, tepung protein rendah Gatotkaca dijual seharga Rp12 ribu per kemasan 1kg.
6. Kompas
Terakhir, kamu bisa mempertimbangkan tepung merek Interflour, yakni Kompas.
Kandungan protein maksimal tepung adalah 10,5 persen sehingga produk ini bisa kamu gunakan untuk membuat berbagai jenis makanan.
Kamu bisa membuat kue kering, gorengan, donat, roti, dan makanan lainnya dengan menggunakan tepung Kompas.
Tenang saja, meski kurang familier bagi sebagian orang, produk ini sudah tersertifikasi BPOM sehingga keamanannya terjamin.
Adapun harga tepung satu ini hanya sekitar Rp10 ribu per kemasan 1 kg di pasaran.
***
Semoga daftar rekomendasi tepung protein rendah ini bermanfaat untukmu, ya.
Dapatkan berbagai informasi menarik lainnya hanya di laman Berita.99.co.
Kunjungi juga Google News Berita 99.co Indonesia agar kamu tidak ketinggalan informasi terbaru.
Sedang mencari hunian impian di Kota Bandung?
Berburu properti kini #segampangitu bersama www.99.co/id, lo!
**Harga dapat berbeda tergantung lokasi