Proyek sumur resapan Anies menuai kritik dari DPRD, sudah habis ratusan miliar tapi tak efektif mengatasi permasalahan banjir Jakarta.
Selama proyek tersebut berlangsung, tak sedikit pihak yang menyampaikan kritikan terkait proyek yang diusulkan oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Apakah proyek ratusan titik sumur resapan bisa mengendalikan permasalahan banjir di Jakarta?
Sejauh mana kemampuannya mempercepat surutnya genangan banjir?
Hingga saat ini, belum ada studi yang bisa secara valid menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Kritik Terhadap Proyek Sumur Resapan Anies Baswedan
Proyek ini menuai banyak kritik, salah satunya dari Ferdinand Hutahaean yang mempertanyakan mengapa sumur resapan dibangun di atas trotoar di kawasan Banjir Kanal Timur (BKT), Jakarta Timur.
Prasetio Edi Marsudi, Ketua DPRD DKI Jakarta, turut menyorot pembangunan sumur resapan di badan jalan yang membuat permukaan jalan tak lagi mulus dan berisiko membahayakan.
Pemprov DKI selaku pihak yang bertanggung jawab memberi klarifikasi bahwa sumur resapan di atas trotoar tetap mampu menyimpan air melalui mekanisme tali air dan bak kontrol.
Dalam kesempatan lain di salah satu stasiun televisi, Anies Baswedan mendemonstrasikan bagaimana sumur resapan di kawasan Fatmawati mampu mengendalikan genangan banjir.
Anies pun menjawab soal unggahan-unggahan warganet melalui podcast “Close the Door” milik Deddy Corbuzier yang menunjukkan bahwa proyek sumur resapan tidak efektif.
“Ada 26.000 (titik sumur resapan). Kalau cuma mau cari 2-3 biji (yang tidak efektif) pasti ketemu lah. Come on,” kata Anies.
Habiskan Ratusan Miliar
Hingga sejauh ini, proyek sumur resapan Anies Baswedan telah menelan biaya hingga ratusan miliar rupiah.
Ahmad Riza Patria, Wakil Gubernur DKI Jakarta, pernah mengungkapkan bahwa kebutuhan sumur resapan di ibukota mencapai 1,8 juta titik.
“Yang dimaksud 1,8 juta itu kebutuhan Jakarta, bukan harus dipenuhi dalam lima tahun atau dalam satu tahun,” ungkap Riza pada 24 Februari 2021, dilansir dari Kompas.
Anggaran paling besar untuk proyek ini digelontorkan pada 2021 dengan nominal Rp411 miliar.
Tahun ini ditargetkan dibangun 26.932 titik sumur resapan yang disebut mampu menampung 53.050 meter kubik air.
Sejauh ini, ada 19.042 sumur resapan yang sudah direalisasikan dan baru sanggup menampung 37.369 meter kubik air.
Akhirnya Dihapus
Rencana Anies Baswedan untuk membangun 1,8 juta sumur resapan dalam menagani banjir Jakarta akhirnya kandas.
Pimpinan dan anggota dewan sepakat menghapus program tersebut dan mengalihkan dananya untuk menambal kebutuhan gaji penyedia jasa lainnya perorangan (PJLP) 2022.
***
Semoga artikel ini bermanfaat ya, Sahabat 99!
Simak informasi menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.
Sedang mencari rumah dijual di Pondok Gede?
Kunjungi www.99.co/id dan temukan hunian impianmu dari sekarang!