Berita Berita Properti

Mengintip Deretan Proyek Infrastruktur yang Dibiayai oleh Sukuk Negara di Provinsi Bali, Apa Saja?

2 menit

Sederet proyek infrastruktur di Bali rupanya dibiayai oleh Surat Berharga Negara berbasis Syariah (SBSN) atau sukuk negara. Intip deretan proyek infrastruktur di provinsi di Bali tersebut!

Wakil Menteri Keuangan, Suahasil Nazara, menggelar kunjungan kerja di Bali untuk melakukan inspeksi beberapa pembangunan proyek yang dibiayai melalui sukuk negara.

Kunjungan yang dilakukan pada Kamis, 25 November 2021 itu juga meninjau salah satu proyek di Bali yakni pembangunan bendungan Tukad Mati, Badung.

“Pembangunan prasarana bendungan pengendali banjir Tukad Mati ini merupakan salah satu contoh nyata SBSN Proyek di Bali yang dilaksanakan oleh Ditjen SDA Kementerian PUPR,” kata Suahasil Nazara dalam yang dilansir dari laman liputan6.com.

Lantas apa saja proyek infrastuktur yang dibiayai oleh sukuk negara?

Untuk lebih jelasnya, simak beberapa proyek infrastruktur dari sukuk negara di bawah ini!

Proyek Infrastruktur yang Dibiayai oleh Sukuk Negara

Bendungan Tukad Mati

sukuk negara

sumber: mongabay.co.id

Adapun pembangunan bendungan Tukad Mati ini dibiayai melalui SBSN secara Kontrak Tahun Jamak (MYC) dari tahun 2017 hingga 2019 dengan total alokasi SBSN yang digunakan sebesar Rp319 miliar.

Tak hanya itu, dengan dipimpin oleh Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko, Lucky Alfirman, jajaran pimpinan Kementerian Keuangan juga melakukan inspeksi pembangunan 10 titik jalan tembus Singaraja–Mengwitani.

Selain itu dilakukan juga soft launching pembangunan Gedung Lab Kesehatan Terintegrasi, Universitas Ganesha Singaraja pada hari Jumat, (26/11).

Pembangunan Jalan Baru Bts

Proyek selanjutnya adalah pembangunan Jalan Baru Bts. Kota Megwitani-Singaraja dibiayai melalui SBSN MYC senilai Rp308,15 miliar.



Pembangunan jalan ini dimaksudkan untuk mengurangi waktu tempuh dari kota Denpasar (PKN) menuju kota Singaraja (PKW) dan memperbaiki geometrik titik blackspot pada ruas jalan Mengwitani Singaraja.

Pembangunan Gedung Lab Kesehatan

infrastruktur

sumber: undiksha.ac.id

Berikutnya adalah gedung Lab Kesehatan Terintegrasi di Universitas Ganesha.

Pembiayaannya dilakukan secara Single Year Contract (SYC) tahun 2021 dengan total alokasi yang digunakan sebesar Rp99,94 miliar.

“Pembangunan Laboratorium Terintegrasi Universitas Pendidikan Ganesha ini merupakan perwujudan dari komitmen yang kuat dari Pemerintah untuk pembangunan Sumber Daya Manusia melalui sektor pendidikan,” kata Lucky Alfirman.

Alokasi Sukuk Negara untuk Bali

Alokasi Sukuk Proyek untuk provinsi Bali telah dimulai sejak tahun 2016, dan trennya terus meningkat.

Tahun 2021 ini tercatat sebesar Rp362,16 miliar, kemudian akan meningkat hingga Rp409,8 miliar pada tahun 2022.

Adapun total alokasi alokasi sukuk proyek untuk Provinsi Bali dari tahun 2016 hingga 2022 mencapai Rp1,68 triliun.

Sebagian besar alokasi Sukuk proyek di Provinsi Bali ditujukan untuk proyek-proyek prioritas yang dilaksanakan oleh Kementerian PUPR, di antaranya

  • 43,34 persen di sektor transportasi, jalan, dan jembatan pada Ditjen Bina Marga PUPR;
  • 42,31 persen di sektor sumber daya air pada Ditjen Sumber Daya Air PUPR; dan
  • 10,47 persen di sektor pendidikan, dan selebihnya di sektor hankam dan sosial.

***

Demikian penjelasan proyek infrastruktur yang dibiayai sukuk negara di Provinsi Bali.

Baca artikel menarik dan terbaru lainnya di Berita 99.co Indonesia.

Ingin miliki rumah masa depan seperti di Calistha Dago Residence?

Pastikan hanya mencari di 99.co/id, ya!



Nita Hidayati

Penulis konten
Follow Me:

Related Posts