Berita Berita Properti

6 Potret Rumah Gubuk Sederhana yang Terbuat dari Bambu hingga Jerami

3 menit

Jerami merupakan material atap pada gubuk sebelum datangnya genting dan zaman berganti menjadi modern. Ini dia beberapa potret dari rumah gubuk zaman dahulu.

Sebuah rumah kecil bisa dibuat dengan sederhana, misalnya, pada rumah gubuk.

Pembuatan rumah ini biasanya menggunakan bahan-bahan alam.

Mulai dari jerami, kayu, tanah liat, bambu, dan sebagainya.

Sebelum masuk ke zaman modern, gubuk menjadi tempat berlindung masyarakat pada zaman itu.

Seperti apa, ya, desain rumah gubuk sebelum modern seperti sekarang?

Yuk, kita lihat bersama-sama.

6 Desain Rumah Gubuk 

1. Dinding Dari Anyaman Kayu

rumah gubuk

Sumber: kabarhandayani.com

Desain rumah gubuk sederhana ini memiliki dinding yang berasal dari anyaman kayu.

Kayu yang dipakai pun tipis dan dilakukan pengeringan terlebih dahulu.

Selain itu, ciri khas dari rumah gubuk ialah berdesain panggung.

Nah, karena lantainya yang terbuat dari kayu, mengharuskan mereka untuk memberi jarak antara tanah dan lantai rumah.

2. Rumah Gubuk dengan Atap Rumbia

rumah gubuk

Sumber: silviagalikano.files.wordpress.com

Sebelum ada genting, rumah-rumah terdahulu memakai daun rumbia sebagai material atap.

Daun rumbia yang berasal dari pohonnya ini terdiri dari jalinan daun yang dianyam.

Kemudian, dijahit pada rangka rotan.

Namun, kini adapula restoran-restoran yang menggunakan atap rumbia sebagai materialnya dengan konsep back to nature.

3. Atap Jerami

atap jerami

Sumber: staic.ac.id

Rumah gubuk sederhana biasanya identik dengan atap jerami.

Material ini termasuk paling awal digunakan oleh manusia untuk membuat sebuah atap rumah atau bangunan.

Jerami-jerami ini biasanya diikat dalam satu buntalan sehingga cukup kuat untuk dijadikan material konstruksi atap.

Jerami cukup tahan lama sebagai atap, bisa kuat hingga 15 tahun.

Selain atap, jerami pun bisa dimanfaatkan sebagai dinding bangunan, lo.



Hingga sekarang gubuk beratapkan jerami masih sering terlihat di pedesaan.

Biasanya digunakan sebagai rumah untuk meneduh para petani yang sedang panen atau tempat beristirahat mereka.

Rumah ini terlihat berada di tengah-tengah hamparan sawah hijau yang luas sekali.

4. Rumah Batang Pohon

rumah gubuk jaman dulu

Sebelum ada semen, orang-orang terdahulu menggunakan batang pohon sebagai penyanggah rumah.

Batang pohon yang digunakan haruslah kuat karena menahan fondasi rumah.

Kemudian, di bawah batang pohon tersebut biasanya menggunakan batu besar untuk membantu agar berdiri tegak.

5. Material Bambu

rumah gubuk

Zaman semakin berkembang, orang-orang terdahulu akhirnya membuat inovasi baru.

Salah satunya membangun rumah gubuk dengan menambahkan material bambu.

Bambu digunakan pada dinding rumah dan pagar.

Namun, atapnya masih beralaskan jerami.

Jerami berasal dari tanaman padi yang telah diambil padinya.

Alhasil, tinggal batang dan daunnya yang belum sepenuhnya dimanfaatkan.

6. Gubuk pada Masjid 

masjid bayan beleq

Selain rumah, konsep gubuk diterapkan pada desain Masjid Bayan Baleq di Desa Bayan, Lombok Utara.

Masjid kuno ini sudah aja sejak abad ke-15 dan hingga sekarang masih dipakai sebagai oleh pemuka para gaam setempat.

Puncak masjidnya hanya berupa tiang, dindingnya berbahan bambu, berlantai tanah, dan atapnya jerami.

Sangat jauh berbeda dengan masjid-masjid modern yang sudah menambahkan banyak ornamen di dinding atau pun bagian puncak.

Bahkan, seluruh masjid modern pada umumnya menggunakan simbol bulan dan bintang, sedangkan Masjid Kuno Bayan Beleq tidak.

***

Semoga informasi di atas bermanfaat untukmu, ya!

Simak artikel lainnya hanya di Berita.99.co.

Baca ulasan menarik seputar tips dan desain dengan follow Google News.

Untuk mencari rumah impian, cek lewat situs www.99.co/id.

Kini, mencari rumah bersama 99.co terasa #segampangitu!



Ilham Budhiman

Content Editor
Lulusan Sastra Daerah Unpad yang pernah berkarier sebagai wartawan sejak 2017 dengan fokus liputan properti, infrastruktur, hukum, logistik, dan transportasi. Saat ini, fokus sebagai penulis artikel di 99 Group.
Follow Me:

Related Posts