Dikenal sebagai salah satu negara maju di Asia, tahukah kamu kalau Korea Selatan juga tak lepas dari permasalahan. Salah satu permasalahan tersebut adalah permukiman kumuh Korea yang dapat dijumpai di kota metropolitan Seoul.
Berada di distrik Gangnam, Seoul, Guryong merupakan permukiman kumuh di Korea Selatan.
Melansir Bloomberg, permukiman Guryong berada tak jauh dari distrik Gangnam yang mewah dengan deretan gedung pencakar langit.
Permukiman tersebut tampak tidak tertata dengan bangunan-bangunan semi permanen yang mengkhawatirkan, Property People.
Bahkan, keberadaan Guryong tampak sangat kontras dengan kawasan distrik Gangnam yang modern.
Warga di desa ini menempati rumah tidak layak huni menyusul penggusuran akibat pembangunan Kota Seoul menjelang Olimpiade Musim Panas 1988.
Penasaran seperti apa potret permukiman kumuh Korea tersebut?
7 Potret Permukiman Kumuh Korea Selatan
1. Pemandangan yang Kontras
Melansir theguardian, Desa Guryong dikenal sebagai permukiman kumuh yang mengkhawatirkan.
Alasannya, desa tersebut terletak tak jauh dari distrik terkaya di Seoul.
Keberadaan desa ini menjadi sebuah kesenjangan di Korea Selatan.
Desa Guryong menunjukkan sisi lain Seoul yang dikenal sebagai ibu kota yang maju.
2. Rumah Semi Permanen
Di balik gemerlapnya distrik Gangnam, fenomena berbeda terlihat di Desa Guryong.
Rumah-rumah semi permanen dari kayu, seng, hingga asbes menjadi tempat tinggal bagi kurang lebih 1.000 rumah tangga di desa ini.
Namun, saat ini kabarnya hanya sekitar 600 orang yang masih bertahan di sana karena 454 kepala keluarga telah direlokasi.
Meski demikian, mereka masih tinggal di rumah semi permanen yang dinilai sudah tidak layak huni.
Desa Guryong dikenal juga sebagai moon villages karena letaknya di lereng gunung.
3. Jalanan Sempit
Inilah potret lain di permukiman kumuh Korea Selatan yang telah menjadi simbol kesenjangan di negara itu.
Rumah-rumah di desa ini saling berimpitan di antara jalanan yang sempit.
Laporan bloomberg.com menyatakan bahwa desa ini sebetulnya dijanjikan untuk direvitalisasi.
Menurut koreaherald.com, pemerintah berencana membangun 2.838 rumah baru di sana dan sekitar 1.107 di antaranya akan dialokasikan untuk rumah tangga berpenghasilan rendah.
The Seoul Housing & Communities Corp., selaku pengembang telah menawarkan rumah sewa umum untuk warga di sana, akan tetapi penduduk desa menolaknya.
Hal ini terjadi salah satunya karena polemik mengenai kompensasi.
4. Potret Malam Desa Guryong
Pada malam hari, permukiman sekitar 320.000 meter persegi ini tampak cukup gelap karena minimnya penerangan.
Fasilitas penerangan memang sangat kurang karena warga di sana termasuk golongan miskin.
Kebanyakan warga di sana adalah pemulung yang penghasilannya hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari.
5. Fasilitas Swadaya
Tidak ada fasilitas umum yang memadai di permukiman kumuh Korea tersebut.
Warga di sana mengandalkan swadaya masyarakat untuk pembuatan air bersih, listrik, taman kanak-kanak, dan gereja.
6. Rumah Tidak Layak Huni
Rumah di Guryong dibangun dari triplek, kayu, hingga kardus.
Mereka terpaksa menempati rumah kecil karena tidak mampu pindah dan membayar sewa.
Hal ini dialami oleh Han Young-ae, seorang warga berusia 74 tahun yang telah menetap selama 32 tahun bersama tiga anaknya.
7. Lingkungan yang Kotor
Lingkungan yang kotor menjadi pemandangan biasa di permukiman kumuh Korea ini.
Ancaman penyakit juga mengintai para warga di sana, Property People.
Kini, tidak hanya jadi sorotan masyarakat Korea Selatan, perkampungan Guryong sering jadi objek para youtuber.
Namun, penduduk di sana merasa tidak nyaman dengan hal tersebut.
“Desa kami bukan tempat wisata atau lokasi syuting. Ini tempat tinggal kami. Mata pencaharian kami tidak boleh digunakan untuk menarik perhatian orang,” kata salah satu warga melansir koreaherald.com.
***
Semoga bermanfaat, Property People.
Simak artikel menarik lainnya di Google News Berita 99.co Indonesia.
Cek rumah impian dari sekarang melalui www.99.co/id dan rumah123.com.
Kalau kamu cari rumah di Tangerang, cek Cendana Homes sekarang juga.
Temukan kemudahan dalam mencari kebutuhan hunian karena kami selalu #AdaBuatKamu.