Kampung Belanda di Garut dikenal masyarakat dengan sebutan Kampung Amsterdam. Bagaimana sejarah dan potret huniannya? Yuk, simak ulasannya di sini!
Property People, sesuai namanya, kampung Belanda yang ada di Garut mayoritas dihuni oleh orang-orang keturunan Negeri Kincir Angin.
Menurut berbagai sumber, terdapat keunikan dari penghuni di kampung tersebut, salah satunya adalah sebagian besar masyarakat mempunyai bola mata khas berwarna biru.
Lantas, bagaimana sejarah berdirinya Kampung Belanda Garut ini?
Sejarah Kampung Belanda di Garut
Mengutip detik.com, penamaan Kampung Belanda merujuk pada awal mula pendirian perkebunan teh yang banyak diisi oleh orang-orang asal Amsterdam.
Konon, orang-orang Belanda sempat tinggal di kawasan Garut yang mempunyai rumah di area sekitar Gunung Cikuray.
Menurut laporan detik.com, beberapa hunian dengan bentuk bangunan yang khas merupakan rumah orang Belanda yang datang ke Garut medio 1930-an.
Selain itu, bukti keberadaan orang zaman Belanda di kampung tersebut adalah terdapat saluran air sepanjang 300 meter.
Saluran air itu dibangun oleh orang Belanda dan masih bisa digunakan hingga saat ini.
5 Potret Kampung Belanda di Garut
1. Rumah Asri yang Khas
Selain memiliki bangunan semi permanen yang terbuat dari kombinasi anyaman kayu dan tembok, suasana asri sangat terasa kental.
Pohon-pohon tinggi menjulang dan halaman luas mencerminkan bahwa lokasi kampung tersebut benar-benar berada di dekat pegunungan.
2. Panorama Alam
Apabila ditelisik, panorama alam di kawasan Kampung Belanda yang berada di Garut ini langsung menuju pemandangan Gunung Cikuray.
Hal ini bisa jadi salah satu keuntungan tinggal di Garut yang menekankan pada nuansa alam yang khas, Property People.
Gapura dengan tulisan “Kampung Amsterdam” pun tampak jelas, lo.
Gang kecil dengan material semen dikombinasikan dengan halaman beralas tanah.
3. Saluran Irigasi Air
Sebagaimana yang telah disinggung, bukti dari pernah singgahnya orang Belanda di kampung ini adalah keberadaan saluran irigasi air sepanjang 300 meter.
Seperti potret di atas, saluran air tersebut masih dimanfaatkan oleh warga sekitar sampai sekarang.
Perbedaannya, jika dahulu saluran air ini memiliki dua jalur, sekarang yang masih dipakai hanya satu jalur saja.
4. Area Kantor Perkebunan
Tak hanya berkaitan dengan perkampungan Belanda, lokasi ini pun berhubungan pula dengan perkebunan teh Dayeuh Manggung.
Di sekitar lokasi perkebunan, terdapat kantor berupa hunian atau rumah yang digunakan oleh sejumlah orang.
5. Desain Hunian ala Kampung
Pada potret rumah di atas, terlihat cukup jelas bahwa hunian didominasi oleh material kayu dan tembok.
Namun, pada beberapa area, tampak bahwa jalanan tidak terlalu mulus kendati masih terlihat banyaknya tanaman.
Desain rumah kampung dengan jendela berukuran besar, atap rumah miring, dan tiang penyangga diaplikasikan dalam pembangunannya.
***
Semoga ulasannya bermanfaat, ya.
Baca informasi menarik lainnya di Berita.99.co.
Yuk, follow juga Google News kami agar tidak ketinggalan artikel dengan ragam topik terkini.
Tertarik untuk tinggal di kawasan Bandung? Bisa jadi Dago Village adalah pilihan paling ideal.
Kunjungi laman www.99.co/id dan Rumah123.com untuk memperoleh promo menggiurkan karena kami selalu #AdaBuatKamu.