Tertarik menggunakan pot terakota sebagai media tanam tumbuhan di rumah? Sebelum itu, kenali kelebihan dan kekurangannya terlebih dahulu, yuk!
Menghabiskan waktu di rumah saja terkadang menimbulkan kejenuhan dan rentan terkena stres.
Untuk mengatasi hal itu, tentunya kamu perlu mengusir rasa bosan dengan cara merawat tanaman hias.
Ya, kamu dapat menanam dan merawat berbagai jenis tanaman hias di rumah, seperti janda bolong, anggrek, kaktus, dan lainnya.
Dalam merawatnya, tentu kamu membutuhkan pot atau wadah yang terbaik agar dapat tumbuh dengan subur dan baik, ya.
Selain itu, pot yang terbaik tentu akan membuat tampilan tanaman hias bisa jadi lebih cantik dari sebelumnya.
Adapun salah satu pot yang kerap dipilih adalah berbahan terakota atau tanah liat.
Pot ini memiliki tampilan yang unik dengan hanya menghadirkan warna cokelat khas tanah liat.
Apa Itu Pot Terakota?
Melansir dari kompas.com, pot terakota adalah media tanam dari tanah liat berwarna cokelat kemerahan yang sangat populer.
Beberapa model pot terakota memiliki permukaan berlapis kaca di bagian dalamnya.
Penggunaannya tentu bisa menambah nuansa alam, terlebih saat dipadukan dengan tumbuhan hijau yang menetap padanya.
Kelebihan Penggunaan Pot Terakota
Ada beberapa keuntungan penggunaan pot terakota untuk tanaman, antara lain sebagai berikut:
- Pot tanaman klasik ini memiliki warna netral dan hangat yang membuat hampir semua tanaman terlihat bagus.
- Kisaran kualitas dan harga pot sangat besar, dari yang sangat murah hingga yang sangat mahal.
- Pot yang satu ini memiliki kualitas terbaik sehingga bisa sangat tahan lama. Dengan ketahanannya tersebut, media tanam tersebut bisa bertahan selama beberapa dekade.
Kekurangan Penggunaan Pot Terakota
Meskipun pot ini memiliki banyak keunggulan, tentunya ia pun memiliki beberapa kekurangannya.
Adapun penjelasannya bisa kamu simak dalam rincian berikut.
- Pot terakota memiliki bobot yang cukup berat, terlebih jika diisi tanah. Namun, kamu juga dapat meringankannya dengan cara mengisi bagian bawah dengan botol plastik kosong yang disegel sebelum diisi dengan tanah pot.
- Material tanah liat dinilai cenderung rapuh dan hampir selalu pecah jika kamu menjatuhkannya.
- Bentuk terakota yang murah lembut sejatinya tidak akan bertahan dalam pembekuan dan pencairan berulang kali. Di bawah pengaruh cuaca, tanah liat mungkin mulai mengelupas.
- Pot yang tidak dilapisi atau disegel di bagian dalam dapat mengering dengan cepat setelah diisi dengan tanah. Pasalnya, tanah liat adalah bahan berpori yang bernapas sehingga memungkinkan kelembaban keluar dengan mudah.
Tips Menggunakan Pot Terakota untuk Tanaman
- Lapisi pot dengan plastik tebal dan potong lubang drainase di bagian bawah untuk melindungi tanah liat dan memperpanjang umur pot.
- Sahabat 99 juga bisa menggunakan pot ini sebagai wadah luar, lalu masukkan pot plastik murah untuk menahan tanah. Jika tidak pas, kamu bisa menyembunyikan tepi plastik pot bagian dalam dengan lumut atau tanaman bertingkat.
- Bila kamu tinggal di iklim dingin, simpan pot terakota di dalam ruangan dan jauh dari sinar matahari langsung.
- Kamu juga dapat meninggalkannya di luar jika rumahmu berada di tempat beriklim tropis untuk melindunginya dari kelembapan.
- Tumpuk pot dalam ukuran bertingkat untuk memaksimalkan ruang tumbuh vertikal.
***
Semoga tulisan ini bisa membantu, Sahabat 99!
Pantau terus informasi menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.
Jangan lupa kunjungi 99.co/id dan rumah123.com untuk menemukan hunian idamanmu karena kami selalu #AdaBuatKamu.
Salah satunya seperti Botania Lake Residence yang berlokasi di Depok.