Berita Berita Properti

Menilik Perumahan Rakyat Pertama di Depok yang Dibangun Soeharto. Bagaimana Nasibnya Kini?

3 menit

Pembangunan perumahan rakyat adalah salah satu program yang menjadi perhatian serius Soeharto. Oleh karena itu, Presiden kedua Indonesia ini diketahui menyediakan rumah murah bagi rakyat yang berlokasi di Depok. Bagaimana nasibnya sekarang?

Pembangunan rumah untuk rakyat merupakan persoalan yang menjadi perhatian Presiden kedua Indonesia, Soeharto.

Dilansir dari cendananews.com, untuk mewujudkan hunian murah bagi rakyat, pada 18 Juli 1974, Soeharto membentuk perusahaan khusus yang menangani pembangunan perumahan terjangkau oleh rakyat.

Perusahaan Umum Pembangunan Perumahan Nasional (Perumnas) dari Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ini dicetuskan sebagai solusi untuk menyediakan perumahan yang layak dan murah bagi rakyat.

Tidak hanya itu, Presiden yang akrab disapa Pak Harto ini juga memfasilitasi masyarakat yang berpenghasilan menengah ke bawah dengan memberikan izin Bank Tabungan Negara (BTN) untuk memberikan Kredit Pemilikan Rumah (KPR).

Perumahan Rakyat Pertama di Depok

Masih dilansir dari cendananews.com, pada 12 Agustus 1976, Presiden Soeharto meresmikan rumah murah di Depok, Jawa Barat yakni bernama Perumnas Depok I.

Perumahan ini berada di wilayah Depok Jaya, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok.

Perumnas Depok I merupakan perumahan yang dibangun pertama kali oleh pemerintah pada masa Orde Baru (Orba).

Peresmian Perumnas tersebut ditandai dengan penandatanganan prasasti di sebuah rumah di Jalan Manggis V, Depok Jaya.

Penyerahan kunci rumah secara simbolis diberikan kepada Sugito, wartawan Harian Angkatan Bersenjata, mewakili 180 keluarga wartawan dan karyawan pers.

Kala itu, Pak Harto juga sekaligus meresmikan beroperasinya Kereta Api Listrik (KRL) Depok-Bogor.

Perumahan Rakyat yang Banyak Diminati

perumnas depok 1

sumber: cendananews.com/Makmun Hidayat

Perumnas Depok I banyak diminati karena cicilan per bulannya tidak mengalami kenaikan melalui jasa KPR BTN.

Adapun biaya cicilan satu unit rumah pada saat itu yakni

  • Rp7.000 per bulan untuk tipe 36;
  • Rp10.300 per bulan untuk tipe 45 dengan luas tanah 110 meter persegi;
  • Rp11.900 per bulan untuk tipe M 54 (tingkat); serta.
  • Rp20.300 per bulan untuk tipe 70 luas tanah 200 meter persegi.

Adapun sedikit perbedaan bagi mereka yang menempati pinggir jalan raya atau kelebihan luas tanah.

Pada saat pembangunan Perumnas Depok I itu sendiri, Depok bukan pemerintahan kota (pemkot) seperti saat ini.

Kala itu, Depok masih merupakan sebuah kecamatan yang berada di lingkungan Kawedanan (Pembantu Bupati) Parung, Kabupaten Bogor.

Perumnas Depok I semakin tertata dengan adanya keputusan Bupati Bogor pada saat itu, Ayip Rugby, yang menetapkan Perumnas Depok I menjadi desa tersendiri dengan nama Depok Jaya.



Kemudian pada tahun 1981, Depok menjadi Kota Administratif (Kotif) berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1981.

Peresmiannya dilakukan oleh Menteri Dalam Negeri H. Amir Machmud pada 18 Maret 1982.

Bagaimana Nasibnya Kini?

rumah dijual

sumber: 99.co/id

Perumnas Depok I merupakan role model bagi pembangunan permukiman rakyat yang dibangun oleh pemerintah di seluruh Indonesia.

Selain itu, juga merupakan pembuktian Perum Perumnas dalam menjalankan tugasnya untuk menyediakan permukiman murah bagi rakyat golongan menengah ke bawah.

Pembangunan Perumnas Depok I yang dibangun pada masa kepemimpinan Menteri Muda Urusan Perumahan Drs. Cosmas Batubara, bukan hanya telah menyediakan rumah murah dan layak bagi para penghuninya.

Perumahan ini juga telah mendorong pembangunan Kota Depok sehingga menjadi Kota Satelit (Criksetra: Jurnal Pendidikan Sejarah Volume 9 No. 2 Tahun 2020, Sejarah Perumnas Depok I: Perumahan Nasional Pertama di Indonesia 1974-1980).

Sebagaimana diketahui, pada tahun 1974 pemerintah membentuk Perum Perumnas, BUMN yang bertugas menyediakan rumah layak huni, murah, dan berkualitas.

Sebagai langkah awal, Perum Perumnas memilih Kota Depok sebagai daerah pembangunan tahap pertama.

Pemilihan tersebut tentu tak lepas dari faktor kedekatan dengan Ibu Kota Negara, DKI Jakarta.

Selesai pembangunan Perumnas Depok I, disusul pembangunan Perumnas Depok II Tengah, Perumnas Depok II Timur, dan Perumnas Depok Utara.

Keberadaannya turut memberikan andil dalam kemajuan Kota Depok sebagai kota satelit Ibu Kota Negara, penyangga DKI Jakarta.

Namun, untuk memiliki rumah bukan perkara mudah, butuh penghasilan yang lebih dari cukup untuk membeli sebuah rumah secara tunai, dan butuh puluhan tahun untuk memiliki rumah secara kredit.

Mengingat masih banyak orang yang belum memiliki rumah, tentu menjadi tugas bagi pemerintah daerah dan pusat.

Pemerintah Orba pada masa itu, memberikan perhatian serius urusan perumahan ini dengan memasukkan persoalan perumahan dan permukiman dalam Rencana Pembangunan Lima Tahun (Repelita).

Kini, banyak rumah di Perumnas Depok I yang dijual oleh penghuninya.

***

Jangan lupa baca artikel terkini lainnya di Berita 99.co Indonesia.

Sedang mencari perumahan Paradise Serpong City?

Temukan hanya di situs properti 99.co/id dan Rumah123.com, karena kami selalu #AdaBuatKamu.



Nita Hidayati

Penulis konten
Follow Me:

Related Posts