Berita Berita Properti

IPW Sebut Pertumbuhan Sektor Properti di Jakarta Positif Sepanjang Kuartal III/2020. Ini Penyebabnya!

2 menit

Hingga kini, pandemi Covid-19 masih belum berakhir di Indonesia. Namun sepanjang kuartal III/2020, mulai tampak pertumbuhan positif dalam transaksi sektor properti. Terutamanya, transaksi di kawasan DKI Jakarta. Berikut informasi selengkapnya!

Sepanjang tahun 2020, pertumbuhan ekonomi di Indonesia mengalami penurunan yang signifikan.

Tentu saja, hal ini juga turut mempengaruhi pertumbuhan transaksi properti.

Namun sepanjang kuartal III/2020, mulai tampak kenaikan transaksi di DKI Jakarta.

Bahkan bisa dibilang, pertumbuhan transaksi sektor properti di DKI Jakarta sangat signifikan dan positif.

Pertumbuhan Transaksi Sektor Properti di DKI Jakarta

pertumbuhan sektor properti jakarta

Sumber: hitput.com

Meski pandemi Covid-19 masih belum usai, pertumbuhan transaksi properti di DKI Jakarta mulai menunjukkan kenaikan.

Terutamanya dalam hal nilai transaksi unit properti perumahan primer.

Sayanganya, hanya wilayah ini yang menikmati pertumbuhan positif di kawasan Jabodetabek-Banten.

Ini di dukung oleh data yang didapatkan Indonesia Property Watch (IPW) sepanjang kuartal III/2020.

“Secara nilai penjualan, hanya Jakarta yang tumbuh positif,” jelas Ali Tranghanda CEO IPW, dilansir dari bisnis.com.

Tepatnya, nilai penjualan rumah di DKI Jakarta naik hingga 1,8 persen dari kuartal sebelumnya.

Dengan kenaikan jumlah unit perumahan primer yang terjual mencapai 11,5 persen.

Sementara untuk kawasan lain, terjadi penurunan nilai penjualannya sebagai berikut:



  • Bekasi 24,3 persen
  • Depok 21,9 persen
  • Tangerang 19,3 persen
  • Bogor 18,2 persen
  • Serang 7,9 persen
  • Cilegon 0,3 persen

Secara keseluruhan, rata-rata nilai penjualan properti di area Jabodetabek-Banten mengalami penurunan hingga 17,4 persen.

Namun meski nilai transaksi menurun, sektor properti Serang mengalami kenaikan jumlah unit rumah yang terjual.

Sepanjang kuarta III/2020 ada kenaikan hingga 1,5 persen pada jumlah unit terjual di Serang.

Sementara kawasan Tangerang mengalami penurunan hingga 41,1 persen, diikuti oleh Bekasi 22,2 persen, Depok, 18,2 persen, Bogor 10,5 persen, dan Cilegon 1,4 persen.

Berdasarkan data tersebut, terjadi penurunan hingga 31,3 persen pada penjulan unit rumah di Jabodetabek-Banten sepanjang kuartal III/2020.

Penyebab Kenaikan Transaksi Penjualan di DKI Jakarta

Ali menjelaskan, penyebab utama pertumbuhan positif di Jakarta adalah adanya diskon yang ditawarkan pengembang.

Diskon ini bisa mencapai 10-20 persen untuk hunian jadi yang dibayar secara tunai keras.

“Untuk di Jakarta ada kecenderungan harga didiskon. Kalau dilihat, harganya sama, karena mereka tidak akan mengubah harga. Tetapi secara negosiasi cara bayar jadi ada diskon untuk tunai keras,” tutur Ali.

Tak hanya untuk hunian menengah dan sederhana, harga rumah mewah pun turut mengalami penurunan selama pandemi Covid-19.

Oleh sebab itu, cukup banyak masyarakat yang menggunakan momen ini untuk membeli rumah di DKI Jakarta.

***

Semoga informasinya bermanfaat Sahabat 99.

Simak artikel menarik lainnya di Berita Properti 99.co Indonesia.

Kamu sedang mencari properti untuk investasi masa depan?

Kunjungi 99.co/id dan temukan hunian impianmu.

Ada beragam pilihan properti menarik seperti kawasan Digital Hub BSD.



Hanifah

Hanifah adalah seorang penulis di 99 Group sejak tahun 2020. Lulusan Jurnalistik UNPAD ini fokus menulis tentang properti, gaya hidup, marketing, hingga teknologi. Di waktu senggang, ia senang menghabiskan waktu untuk kegiatan crafting dan membaca.
Follow Me:

Related Posts