Tahukah kamu, Prabowo Subianto dan Jenderal Wiranto terkenal sebagai sosok yang tidak pernah akur. Perseteruan keduanya bahkan sudah berlangsung sejak masa Orde Baru. Yuk, cari tahu akar permasalahan Prabowo vs Wiranto dalam artikel ini!
Fenomena adu kekuatan antar kedua Jenderal ini tercatat dalam Arsip Kedutaan Besar Amerika Serikat.
Tepatnya, dalam berkas bejudul “Soeharto Out by Year End (R 080915Z MAY 98)”.
Menurut catatan, kedua Jenderal ini memiliki perbedaan sikap dalam menghadapi situasi Indonesia yang tengah genting.
Hal inilah yang kemudian memicu terjadinya perseteruan Prabowo vs Wiranto.
Berikut informasi selengkapnya!
Perseteruan Legendaris Prabowo vs Wiranto
Prabowo dan Wiranto merupakan dua sosok kesayangan Soeharto di masa Orde Baru.
Kala itu, Prabowo merupakan menantu Soeharto serta memiliki posisi penting di Kostrad.
Sementara, Wiranto merupakan mantan ajudan Soeharto yang memegang jabatan nomor satu di ABRI.
Namun, keduanya memiliki hubungan yang kurang baik dan cenderung terkesan adu kekuatan.
Bahkan, Wiranto mengatakan bahwa Prabowo pernah menuduhnya membangkang terhadap Soeharto.
Tuduhan ini berlandaskan pada konsep pernyataan pers ABRI yang menunjukkan dukungan Wiranto terhadap sikap NU.
Sebagai catatan, kala itu NU menggaungkan permintaan agar Soeharto mundur dari kursi presiden.
Wiranto yang merasa tersinggung kemudian menyatakan bahwa ia memilih mundur jika memang sudah tidak lagi dipercaya.
Menanggapi hal ini, Soeharto lantas menggeleng serta memintanya untuk meneruskan tugasnya.
Terlepas dari keputusan Soeharto, di mata Prabowo dan kawan-kawan Wiranto tetaplah bersalah.
Mereka menganggapnya gagal menjalankan tugas untuk mengendalikan kerusuhan massal di Jakarta pada pertengahan Mei 1998.
Tidak hanya itu, ia juga menyetujui penganggakatan Habibie sebagai presiden untuk menggantikan Soeharto.
Prabowo Lengser dari Jabatannya
Perseteruan kedua Jenderal ini tidak berhenti sampai di sana.
Tidak lama setelah Soeharto lengser, Prabowo pun kehilangan jabatannya sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad).
Ini karena Wiranto melaporkan keberadaan pasukan Kostrad yang menuju Jakarta serta mengelilingi kediaman Habibie.
Habibie menyimpulkan bahwa Prabowo bertindak sendiri tanpa sepengetahuan Pangab Wiranto.
Oleh sebab itu, ia harus menyerahkan jabatannya pada Letnan Jenderal Johny Lumintang serta kehilangan pasukan.
Pelengseran Prabowo ini tentu tidak berjalan lancar, terjadi keributan kecil antara dirinya dan Habibie.
“Ini suatu penghinaan bagi keluarga saya dan keluarga mertua saya, Presiden Soeharto, Anda telah memecat saya sebagai Pangkostrad,” tukas Prabowo, dilansir dari tirto.id, Rabu (4/5/2022).
Meski begitu, Habibie teguh pada keputusannya untuk mencopot jabatan sang Jenderal.
***
Semoga informasinya bermanfaat untukmu ya, Sahabat 99.
Simak artikel menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.
Jangan lupa, kunjungi 99.co/id serta Rumah123.com yang selalu #AdaBuatKamu untuk menemukan hunian impian!
Ada banyak pilihan properti menarik, seperti kawasan Grand Citra Residence.