Pernah dengar tentang juragan ikan Muara Baru bernama Yusuf Ramli? Sebelum menuai kesuksesan, pria ini kabarnya sempat menjalani kerja serabutan. Berikut kisah lengkap hidupnya yang inspiratif!
Yusuf merupakan seorang anak ke 7 dari seorang pedagang kecil di Dumai, Riau.
Di masa awal hidupnya, ia hanya bermimpi untuk merantau ke Malaysia seperti saudaranya yang lain.
Namun, jalan hidup justru membawanya menjadi seorang juragan ikan di Muara Baru.
Penasaran seperti apa perjalanan Yusuf Ramli mencapai kesuksesan?
Yuk, simak ulasan lengkapnya yang dilansir dari berbagai sumber berikut ini!
Yusuf Ramli sempat Bekerja Serabutan
Selain kerja keras, keberuntungan tampaknya menjadi salah satu faktor utama kesuksesan Yusuf.
Ia yang pada awalnya ingin menjadi TKI ke Malaysia, justru mendapat kesempatan untuk sekolah gratis.
Kala itu, pemimpin Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Dumai datang ke kampungnya untuk megumpulkan siswa.
Selulus SMA, ia melanjutkan pendidikan ke Akademi Usaha Perikanan (AUP).
Lalu, ia bekerja di kapal ikan milik perusahaan Kanada untuk mengumpulkan tabungan usaha.
Sayangnya, dua usaha kecil-kecilan yang ia rintis dari uang tabungan berujung bangkrut.
Yusuf pun terlempar menjadi sopir truk jurusan Jakarta-Cirebon, penjual genteng, hingga penjual daster di Tanah Abang.
Ia bahkan sempat menjadi tukang kocok kartu remi penjudi biliar demi mendapatkan uang untuk makan.
Bertemu dengan Pengusaha Tionghoa
Sempat mencapai titik terendah, Yusuf Ramli kemudian mendapat kesempatan untuk menjadi sopir pribadi seorang pengusaha Tionghoa.
Pengusaha bernama Lukas inilah yang kemudian memberinya modal untuk kembali membuka usaha.
“Pak Lukas orangnya baik. Saya diberi modal usaha,” ujar Yusuf, dilansir dari bangsaonline.com, Rabu (15/6/2022).
Modal tersebut Yusuf gunakan untuk berdagang ikan di Muara Baru.
Ia membeli ikan segar langsung dari kapal nelayan, kemudian menjualnya di pasar-pasar kampung.
Di tahun 2001, ia berhasil mengekspor ikan layur satu kontainer ke Korea.
Momen inilah yang menandai pertumbuhan usahanya hingga bisa menjadi sebesar sekarang.
Kini Omzet Perusahaannya Capai Rp1,3 Triliun
Pria berusia 49 tahun ini kini sudah memiliki perusahaan sendiri bernama PT Komira Group.
Di bawahnya, ada 11 pabrik ikan yang aktif beroperasi di dalam maupun luar negeri.
Tidak hanya itu, ia juga mengantongi izin menangkap ikan di laut Arafuru yang berlokasi di antara Bandaneira, Saumlaki, dan Dobo.
Empat kapal penangkap ikan ukuran 350 ton miliknya beroperasi di sana untuk mencari ikan segar.
Lalu, ada juga kapal pengangkut yang bertugas mondar-mandir membawa hasil tangkapan.
Menurut kompas.com, dari seluruh kegiatan perikanan ini, Yusuf bisa meraup omzet hingga Rp1,3 triliun.
***
Semoga informasi di atas bermanfaat untukmu, Sahabat 99.
Simak artikel menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.
Jangan lupa, kunjungi www.99.co/id dan Rumah123.com yang selalu #AdaBuatKamu untuk menemukan hunian impian!
Ada banyak pilihan properti menarik, seperti kawasan Sky House BSD.