Tampilannya berbeda 180 derajat, yuk simak perbandingan atap datar vs miring berikut ini. Kira-kira, model apa yang lebih unggul untuk hunian, ya?
Beberapa tahun ke belakang, model atap datar memang tengah naik daun.
Perbedaan bentuknya secara signifikan memberi perubahan tampilan pada hunian.
Namun, apa sih sebenarnya perbedaan utama atap datar vs miring selain bentuknya?
Yuk, langsung saja temukan jawabannya dalam artikel di bawah ini.
6 Perbandingan Atap Datar vs Miring
1. Sudut Kemiringan Atap Datar vs Miring
Perbedaan utama kedua model atap ini sudah tentu terletak pada sudut kemiringannya.
Pada atap biasa, sudut kemiringannya berkisar pada 30-40 derajat, tergantung ketinggian serta materialnya.
Sementara atap datar kemiringannya kurang dari 10 derajat, sehingga terlihat seolah benar-benar landai.
Nah, sudut kemiringan inilah yang kemudian akan mempengaruhi fungsi hingga efektivitas atap dalam melindungi hunian.
2. Kemampuan Mengalirkan Air dan Kotoran
Atap miring memiliki kemampuan yang lebih unggul untuk mengalirkan air dan kotoran.
Ini karena air dan kotoran yang jatuh ke atap akan lebih cepat jatuh ke tanah berkat sudut kemiringannya yang cukup landai.
Hal ini tidak akan kamu temukan pada atap datar karena bentuknya cenderung landai.
Air memang akan tetap mengalir, tetapi dengan kecepatan yang lebih lambat.
Akibatnya, risiko terjadi penumpukan air maupun kotoran di atap sangatlah tinggi.
Hal ini terutamanya berbahaya di musim hujan karena ada kemungkinan atap rembes atau bahkan bocor.
3. Pilihan Material Atap
Hunian dengan atap yang landai terlihat lebih modern, tetapi kesannya cenderung dingin.
Ini karena konstruksinya adalah beton bertulang alias dak beton dengan material utama berupa semen.
Sementara untuk atap miring, pilihan materialnya jauh lebih beragam.
Mulai dari genteng tanah liat, keramik, asbes, seng, hingga bilah kayu.
Kamu bisa menyesuaikan pilihan dengan konsep desain bangunan keseluruhan.
4. Pengerjaan Atap Datar vs Miring
Dari segi pengerjaan, kita bisa melihatnya melalui dua sisi, yakni kebutuhan material serta lama konstruksi.
Pertama, secara kebutuhan material atap datar tentu lebih unggul dari atap miring.
Ini karena kebutuhan bahannya lebih sedikit, sehingga memungkinkanmu untuk menghemat bujet.
Sementara atap miring membutuhkan lebih banyak material bangunan mulai dari rangka, insulasi, hingga genteng.
Namun, saat kita lihat dari lama pengerjaan maka atap miring lebih unggul.
Pasalnya, tidak ada trik khusus yang perlu kamu perhatikan selain mengukur kemiringan ideal atap.
Berbeda dengan atap datar yang pengerjaannya harus lebih hati-hati dan cermat.
Apabila kamu asal membangunnya, risiko bocor sangat tinggi dan kamu akan kesulitan mendeteksinya.
5. Fungsi Tambahan Atap
Salah satu keunggulan atap datar adalah kamu bisa memanfaatkannya untuk kebutuhan ruang tambahan.
Misalnya saja untuk rooftop, taman, area service, atau tempat menyimpan tangki air.
Untuk hunian di lahan minimalis, hal ini tentu sangat menguntungkan karena penggunaan lahan bisa lebih maksimal.
Fungsi tambahan ini tidak bisa kamu temukan pada desain atap miring.
6. Ketahanan Atap untuk Melindungi Rumah
Terakhir, kamu harus mempertimbangkan ketahanan atap datar vs miring dalam melindungi rumah.
Atap dengan bentuk miring dan segitiga cenderung lebih stabil dan kuat menghadapi berbagai cuaca.
Tidak hanya itu, bentuknya lebih efektif untuk mengalirkan hawa panas karena tidak semua sisinya terpapar matahari di waktu yang sama.
Ini berbeda dari atap datar yang seluruh bagiannya akan terpapar cahaya matahari sepanjang hari.
Oleh sebab itu, ruangan di bawah atap berbentuk datar biasanya lebih panas.
Namun, kekurangan ini sebenarnya bisa kamu akali dengan memasang insulasi atap di baliknya.
***
Semoga informasi di atas bermanfaat untukmu, Sahabat 99.
Yuk, simak informasi menarik lainnya di portal Berita 99.co Indonesia.
Kamu sedang mencari hunian impian?
Pastikan untuk berkunjung ke 99.co.id serta rumah123.com yang #PastiBisa dan selalu #AdaBuatKamu!
Ada beragam penawaran menarik seperti perumahan Leuwi Gajah Residence.