Berita Ragam

Pengertian, Ciri-Ciri, dan Contoh Paragraf Deduktif Bahasa Indonesia

3 menit

Ada banyak jenis paragraf dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia yang perlu dipelajari, salah satunya adalah jenis paragraf deduktif. Sudah tahu, ‘kah?

Paragraf adalah sebuah kumpulan dari kalimat-kalimat yang memuat ide pokok atau gagasan utama.

Terkait ide pokok tersebut, ada paragraf yang memiliki ide pokok di bagian awal, akhir, atau bahkan di bagian awal dan akhir.

Dengan mengetahui letak ide pokoknya, kita pasti akan bisa mengetahui jenis dari paragraf tersebut.

Lantas, bagaimana dengan paragraf deduktif? Simak penjelasan dan contohnya, yuk!

Apa yang Dimaksud dengan Paragraf Deduktif?

pengertian paragraf deduktif

pengertian paragraf deduktif

Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, ada empat jenis paragraf yang wajib diketahui. Jenis-jenis paragraf tersebut adalah paragraf deduktif, paragraf induktif, paragraf campuran (deduktif-induktif), dan paragraf ineratif.

Paragraf deduktif adalah jenis paragraf yang memiliki ide pokok, gagasan utama, atau kalimat utama di bagian awal paragraf yang biasanya bersifat sebagai pernyataan umum.

Paragraf ini disusun mengikuti pola penalaran deduktif, yakni mernarik kesimpulan dari sebuah premis umum untuk membuat sebuah kesimpulan khusus yang logis.

Dengan demikian, pembeda utama dari jenis paragraf lainnya adalah letak ide pokok pada paragraf deduktif berada di awal paragraf.

Paragraf deduktif juga dikenal dengan istilah silogisme dan entimen, yakni istilah yang mengacu pada cara merumuskan kesimpulan.

Mengutip dari buku “Cendekia Berbahasa” karya Erwan Juhara, silogisme membutuhkan dua data, yaitu menarik satu kesimpulan premis umum (PU) dan premis khusus (PK).

Contoh Kalimat Silogisme

  • PU: Semua siswa yang berprestasi akan mendapatkan beasiswa
  • PK: Ridwan adalah anak yang pintar
  • K: Ridwan akan mendapatkan beasiswa

Contoh Kerangka Paragraf Deduktif

  • Kalimat utama: Olahraga sepak bola membutuhkan kerja sama tim yang kompak
  • Kalimat pendukung: Sepak bola adalah olahraga tim. Anggota tim bekerja sama membobol gawang lawan. Setiap pemain memiliki perannya masing-masing. Ada bagian bertahan dan penyerang. Tujuannya adalah bertahan dan mencetak gol.

Ciri Ciri Paragraf Deduktif

ciri ciri paragraf deduktif

ciri ciri paragraf deduktif

Agar lebih mudah dalam membedakan jenis paragraf ini dengan jenis paragraf lainnya, ketahui ciri-ciri berikut ini:



  • Ide pokok atau gagasan utama terletak di awal paragraf
  • Kalimat pertama adalah penyataan umum, lalu kalimat selanjutnya bersifat khusus
  • Akhir paragraf diakhiri dengan penjelasan

Contoh Paragraf Deduktif

1. Contoh Paragraf Deduktif tentang Pendidikan

Bahasa Indonesia masih belum seragam di beberapa daerah di Indonesia. Keberagaman terlihat pada lagu kalimat, struktur kalimat serta ucapan lisan. Bahasa daerah masih lebih dominan di instansi-instansi pemerintah di daerah. Di bidang media, baik cetak maupun online Bahasa Indonesia sudah diterapkan dengan baik. Untuk radio hanya ada beberapa acara yang berisi dengan bahasa “gaul”.

Ide pokok gagasan paragraf di atas terdapat pada awal paragraf, yakni “Bahasa Indonesia masih belum seragam di beberapa daerah di Indonesia.”

sumber: brainly/NaufalPF1

2. Contoh Paragraf Deduktif tentang Kesehatan

Hasil riset beberapa perguruan tinggi tentang dampak limbah pabrik sangat mengkhawatirkan. Bahkan Greenpeace sempat merilis video yang menunjukan air sungai berubah warna menjadi merah muda atau merah darah. Kandungan logamnya telah melebihi ambang batas keamanan. Tentu saja masyarakat yang menggunakan sungai tersebut yang menjadi baris terdepan dalam ancaman pencemaran.

Ide pokok paragraf di atas terdapat pada awal paragraf, yakni Hasil riset beberapa perguruan tinggi tentang dampak limbah pabrik sangat mengkhawatirkan”.

sumber: brainly/NaufalPF1

3. Contoh Paragraf Deduktif tentang Covid-19

Dalam hal mitigasi, Singapura termasuk salah satu negara yang sejak awal sigap melakukan pencegahan Covid-19. Dua minggu sebelum pemerintah China memutuskan mengisolasi Kota Wuhan dan perbincangan tentang virus Wuhan mendunia, pemerintah Singapura telah memberikan peringatan pada warganya. Setiap lembaga pendidikan dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi melakukan pendataan siapa saja dari lembaga tersebut yang baru saja pulang dari China. Padahal saat itu belum ada kasus terkonfirmasi virus Wuhan di Singapura dan bahkan belum ada pernyataan resmi dari Beijing dan dari lembaga kesehatan dunia (WHO) tentang bagaimana virus ini menyebar.

Ide pokok paragraf di atas terdapat pada awal paragraf, yakni Dalam hal mitigasi, Singapura termasuk salah satu negara yang sejak awal sigap melakukan pencegahan Covid-19”.

Sumber: “Seni Menulis Opini” karya Okky Madasari

4. Contoh Paragraf Deduktif tentang Narkoba

Penyalahgunaan narkoba memberikan banyak dampak buruk terhadap kesehatan fisik dan mental seseorang. Dampak buruk dari penyalahgunaan narkoba yang sering terjadi adalah gangguan kognitif, kerusakan organ tubuh, depresi, kecemasan, serta gangguan tidur. Selain itu, penyalahgunaan narkoba juga dapat merusak hubungan sosial, baik itu pertemenan, pekerjaan, dan bahkan keluarga. Lebih parahnya lagi, penyalahgunaan narkoba dapat berujung kematian. Maka dari itu, siapa pun harus menghindari penyalah gunaan narkoba dan mengajak orang-orang sekitar untuk tidak dekat-dekat dengan narkoba.

Ide pokok pada paragraf di atas adalah “Penyalahgunaan narkoba memberikan banyak dampak buruk terhadap kesehatan fisik dan mental seseorang“.

5. Contoh Paragraf Deduktif tentang Kebudayaan

Kebudayaan dibagi menjadi dua jenis, yakni kebudayaan fisik dan kebudayaan nonfisik. Kebudayaan fisik adalah kebudayaan yang merujuk pada benda-benda, sedangkan kebudayaan non fisik merujuk pada pemikiran dan tingkah laku. Contoh kebudayaan fisik seperti patung, lukisan, rumah, bangunan, dan sebagainya. Sementara itu, contoh kebudayaan pemikiran adalah filsafat, pengetahuan, ideologi, etika, dan estetika. Lalu, hasil kebudayaan tingkah laku bisa berupa adat istiadat, tidur, bertani, hingga berkelahi.

Ide pokok pada paragraf di atas adalah “Kebudayaan dibagi menjadi dua jenis, yakni kebudayaan fisik dan kebudayaan nonfisik“.

 ***

Semoga informasi yang disajikan di dalam artikel ini bermanfaat untukmu, ya.

Simak artikel informatif lainnya hanya di www.99updates.id.

Ikuti Berita 99.co di Google News agar tidak ketinggalan informasi terbaru.

Jika sedang mencari rumah, dapatkan rekomendasi terbaiknya di www.99.co/id.

Mendapatkan rumah yang sesuai kriteria kini jadi #SegampangItu!



Alya Zulfikar

Berkarier di dunia kepenulisan sejak 2018 sebagai penulis lepas. Kini menjadi penulis di 99 Group dengan fokus seputar gaya hidup, properti, hingga teknologi. Gemar menulis puisi, memanah, dan mendaki gunung.
Follow Me:

Related Posts