Beroprasi secara komersil awal April ini, Moda Raya Terpadu (MRT) tengah menjadi primadona transportasi terbaru di Jakarta.
Namun, tampaknya tidak semua orang menggunakan sarana bepergian ini untuk tujuan transportasi.
Moda Raya Terpadu yang masih baru ini masih banyak dikunjungi oleh orang-orang yang penasaran.
Hal menarik yang terjadi adalah kereta yang disesaki oleh banyak sekali penumpang pada 3 April kemarin…
Padahal, hari itu adalah hari libur nasional.
Tentunya, hal ini menunjukan bahwa ada fenomena baru yang muncul seiring dengan beroperasinya MRT di Jakarta.
“Wisata” MRT
Tidak sedikit orang yang menggunakan angkutan bebas macet ini untuk tujuan lain seperti berwisata.
Orang-orang ini biasanya berangkat dari Stasiun Lebak Bulus menuju Bunderan HI…
Namun, mereka tidak segera berhenti di stasiun tujuan.
Mereka akan kembali lagi ke arah Stasiun Bulus dan melakukan hal ini berkali-kali.
Akibat dari ulah beberapa oknum tersebut adalah lonjakan penumpang yang memicu kegagalan sistem pembayaran pada mesin tapping.
Dampaknya, banyak orang tertahan ketika akan keluar dari stasiun.
Baca Juga:
Inilah Rute MRT Jakarta Beserta Informasi Lain yang Harus Kamu Ketahui
Solusi dari pemerintah menanggapi fenomena ini adalah berupa denda penghangusan uang jaminan tiket.
Jadi, penumpang yang tidak turun sesuai dengan tiket stasiun yang dibeli akan kehilangan uang jaminan sebesar Rp15 ribu karena hangus.
Sebagai contoh, jika penumpang membeli tiket dengan tujuan Stasiun Dukuh Atas namun memutuskan untuk turun di Stasiun Istora, maka uang jaminannya akan hangus setelah melakukan tap out.
Tiket single trip yang bisa digunakan selama 7 hari itu pun tidak dapat digunakan kembali dan harus di-reset di loket stasiun.
Penerapan hal ini diharapakan bisa menekan fenomena wisata MRT yang tengah terjadi saat ini.
Banyak yang Piknik
Selain wisata di dalam kereta, banyak penumpang juga yang berwisata di dalam stasiun.
Pemandangan orang-orang duduk di lantai sembari memakan kudapan bukanlah hal yang aneh beberapa hari terakhir ini.
Hal ini menyebabkan kepadatan di dalam stasiun yang berakibat panjangnya antrean di sana.
Saat hari libur Isra Mi’raj kemarin saja, diprediksi sekitar 100 ribu orang lebih memadati stasiun.
Padahal, sebelumnya penumpang yang datang hanya menyentuh angka 70 ribu.
Oleh karena itu, penambahan petugas pun dilakukan untuk menjaga ketertiban saat antre dilakukan.
***
Selain fenomena ini, ada beberapa keluhan yang banyak disampaikan oleh para penumpang yang salah satunya adalah terbatasnya tempat sampah.
Baca Juga:
Tinggal di Jakarta? Ketahui Daftar Area Rawan Banjir Jakarta Berikut Ini
Minimnya tempat sampah bisa memicu orang-orang untuk membuang sampah sembarangan.
Maka dari itu, banyak penumpang berharap agar pihak MRT segera menambah tempat sampah untuk mengantisipasi hal yang bisa dihindari sejak dini.
Semoga artikel ini bermanfaat, Sahabat 99.
Simak informasi dan artikel menarik lainnya di Blog 99.co Indonesia.
Mencari rumah impian? Jangan lupa kunjungi 99.co/id saja, ya!