Di pertengahan bulan Februari, Kementerian PUPR mulai membangun rumah susun untuk pemulung dan pengemis yang layak huni demi meningkatkan kesejahteraan sosial.
Dilansir dari bisnis.com, keberadaan rusun ini dibuat sebagai tempat tinggal sementara untuk masyarakat tidak mampu.
Masyarat tidak mampu tersebut diantaranya adalah pemulung, gelandangan, pengemis, manusia gerobak, lanjut usia terlantar, serta pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial (PPKS) lainnya.
Menurut Kementerian PUPR, pembangunan rumah susun untuk PPKS ini ditandai dengan peletakkan batu pertama di pertengahan bulan Februari.
Rusun ini akan dibangun di dua tempat, yaitu Kompleks Panti Asuhan Bambu Apus, Jakarta dan Kompleks Balai Karya Pangudi, Bekasi.
Spesifikasi Rumah Susun Bagi Pemulung dan Pengemis
Rumah susun di Jakarta akan dibangun seluas 1.932 meter persegi, sedangkan rumah susun di Bekasi akan dibangun seluas 3.880 meter persegi.
Bangunan rumah susun akan dibuat setinggi 5 lantai yang terdiri atas 108 unit tipe 24.
Ukurannya yang besar membuat pemerintah mengharapkan rusun ini mampu menampung 428 orang.
Pemerintah sudah membangun rusun ini secara layak huni karena telah dilengkapi berbagai jenis fasilitas.
Fasilitas tersebut mulai dari tempat parkir, jaringan air bersih, sanitasi, dan listrik.
Setiap kamar di dalam rusun juga telah dilengkapi dengan berbagai perabotan rumah tangga.
Perabotan tersebut di antaranya adalah tempat tidur tingkat, tempat tidur single, lemari, meja, dan kursi.
Sementara itu pada lantai dasar rusun akan digunakan untuk ruang pengelola, ruang serbaguna, ruangan untuk difabel, dan sisanya untuk unit standar.
Keberadaan Rusun untuk Memberdayakan Masyarakat
Biaya pembangunan rumah susun ini diperkirakan akan menghabiskan sebesar Rp86,6 miliar.
Pemerintah bertujuan membangun rusun ini untuk tempat pemberdayaan dan pengembangan usaha ekonomi produktif.
Selain itu, bangunan vertikal ini juga akan digunakan sebagai hunian sementara yang layak huni bagi masyarakat PPKS.
Masyarakat yang tinggal sementara di rusun kemudian akan dilayani oleh Balai Rehabilitasi Sosial, Kementerian Sosial.
Masyarakat juga akan mengikuti rehabilitasi sosial, pelatihan vokasional, dan pembinaan kewirausahaan ketika tinggal di rusun.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono, mengharapkan rusun ini tidak hanya dapat memberdayakan masyarakat tapi dapat mengurangi kekumuhan kota.
“Diharapkan nantinya rusun dapat menjadi tempat untuk memberdayakan masyarakat tidak berpenghasilan dari tempat lain serta dapat mengurangi kekumuhan di lokasi sekitar,” ujar Basuki.
***
Itulah berita mengenai rumah susun pemulung dari 99.co Indonesia.
Semoga artikel ini bermanfaat bagi kamu.
Kamu sedang mencari rumah di Bandung?
Bisa jadi Nuera Arcamanik adalah jawabannya!
Cek saja di 99.co/id untuk menemukan rumah idamanmu!