Pembangunan Pasar Thumburuni adalah salah satu upaya dalam memeratakan infrastruktur di seluruh Indonesia. Simak berita lengkap terkait pembangunan pasar pertama di Papua yang menerapkan BIM berikut ini!
Pemerintah Indonesia saat ini tengah berupaya untuk mewujudkan pemerataan infrastruktur di seluruh wilayah Indonesia.
Pembangunan Pasar Thumburuni di Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat adalah salah satu wujud nyata pemerintah dalam memeratakan infrastruktur.
Bahkan, pemerintah Indonesia menganggarkan dana APBN ratusan milyar untuk bangunan hijau pertama di Papua.
Berikut adalah potret dari Pasar Thumburuni beserta berita selengkapnya!
Menggunakan Skema Multi Years Contract (MYC)
Pembangunan Pasar Thumburuni tersebut dilaksanakan dengan skema Multi Years Contract (MYC) menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2021-2023.
Total biaya yang diperlukan untuk membangun pasar pertama di Pulau Papua tersebut sebesar Rp 104 miliar.
Melansir kompas.com, pengerjaan Pasar Thumburuni tersebut ditandai dengan kegiatan ground breaking pada Rabu, (9/2/2022) yang ditargetkan rampung dalam 570 hari pengerjaan.
Implementasikan Prinsip Bangunan Gedung Hijau
Pasar pertama di Pulau Papua tersebut mengimplementasikan prinsip Bangunan Gedung Hijau (BGH) dengan penerapan Building Information Modelling (BIM).
Melansir kompas.com, Essy Asiah, Dorektur Prasarana Strategis, menyebutkan harapannya seputar pengimplementasian prinsip tersebut pada Pasar Thumburuni.
“Harapan kami, penerapan prinsip bangunan gedung hijau bukan hanya dalam tahap perencanaan, tetapi juga pelaksanaan, serta operasi dan pemeliharaan,” ujar Essy Asiah, dilansir dari laman resmi Kementerian PUPR, Senin (14/2/2022).
Bakal Mencakup Ratusan Los dan Unit Kios
Pasar Thumburuni akan berdiri di lahan seluas 9.568 meter persegi dengan luas bangunan sebesar 13.563 meter persegi.
Untuk ketinggiannya, pasar tersebut akan memiliki empat lain yang mencakup 974 unit los dan 166 unit kios.
Perlu diketahui bahwa pembangunan pasar tersebut sebagai tindak lanjut dari Surat Bupati Fakfak terkait permohonan pembangunan kembali Pasar Thumburuni yang sempat terbakar.
Pasar tersebut mengalami kebakaran yang diakibatkan oleh bencana kerusuhan sosial yang terjadi pada tahun 2019 yang lalu.
Tujuannya tentu saja demi mengembalikan fungsi pasar sebagai prasarana perdagangan sekaligus perekonomian rakyat serta menjadi bangunan yang aman, nyaman, bersih, dan tertata.
Harapan dari Pembangunan Pasar Thumburuni
Dibalik pembangunan pasar pertama di Provinsi Papua, terdapat sebuah harapan yang dibebankan pada pasar tersebut.
Direktur Prasarana Strategis, Essy Asiah, membeberkan harapannya terkait infrastruktur baru di Kabupaten Fakfak tersebut.
Harapannya, pasar tersebut dapat mengakomodasi aktivitas perdagangan dan memenuhi berbagai kebutuhan seperti kebutuhan pokok, pakaian, hingga elektronik bagi masyarakat sekitar.
“Tidak lupa agar penyedia jasa melakukan 5T, yaitu tepat waktu, tepat mutu, tepat biaya, tepat administrasi dan tepat manfaat agar menjadi pasar yang bermanfaat untuk pedagang dan juga rakyat setempat,” pungkas Essy.
***
Semoga bermanfaat, ya!
Ikuti informasi lainnya hanya di Berita 99.co Indonesia.
Jangan lupa, kunjungi 99.co/id dan rumah123.com untuk menemukan hunian impianmu, ya.
Ada banyak pilihan hunian menarik seperti kawasan Podomoro River View.