Dalam sepuluh tahun ke depan, China diprediksi akan menjelma menjadi pasar properti terbesar di Asia Pasifik. Hal itu terlihat dari volume transaksi tahunan yang meningkat. Simak ulasan selengkapnya di sini!
Penyedia layanan properti global Coldwell Banker Richard Ellis atau CBRE menyebutkan China akan muncul sebagai pasar investasi real estat komersial terbesar di Asia Pasifik dalam satu dekade.
Pasalnya, volume transaksi tahunan akan meningkat lebih dari dua kali lipat dari level saat ini untuk mencapai sekitar 650 miliar yuan atau sekitar Rp1,37 kuadriliun per tahun.
China Jadi Pasar Properti Komersial di Asia Pasifik
Tren Pasar Investasi Baru
Pada tahun 2030, nilai total real estat komersial yang dapat diinvestasikan di China akan meningkat menjadi sekitar 80 triliun yuan.
Selain itu, menurut laporan CBRE akan hadir pula berbagai tren pasar investasi baru di China, seperti
- integrasi yang lebih besar antara real estat dan sektor finansial;
- munculnya kota-kota lapis satu yang baru;
- pertumbuhan aset real estat alternatif; dan
- peluang yang dihasilkan dari pembaruan perkotaan yang dipercepat.
China Jadi Pasar Properti Terbesar pada 2030
Kepala Riset CBRE China Sam Xie mengatakan kalau keuntungan investasi properti atau real estat komersial erat kaitannya dengan pembangunan dan Produk Domestik Bruto (PDB).
“Ukuran pasar investasi real estat komersial suatu negara berkorelasi erat dengan kecepatan pembangunan dan PDB,” papar Sam Xie.
Sam Xie juga menambahkan dengan industri jasa yang akan meningkatkan kontribusinya terhadap ekonomi dan PDB.
“Dengan industri jasa yang akan meningkatkan kontribusinya terhadap ekonomi dan PDB per kapita pada tahun-tahun mendatang, CBRE memprediksi China menjadi pasar investasi real estat komersial terbesar di Asia Pasifik pada 2030,” tambahnya.
CBRE memperkirakan pada 2030 beberapa kota, dengan prospek pertumbuhan terkuat seperti yang ditunjukkan oleh data PDB dan PDB per kapita mereka, akan muncul sebagai kota tingkat satu.
Kota-kota tersebut di antaranya Hangzhou, Nanjing, Suzhou, Chengdu, dan Wuhan.
Sementara itu, investasi di sektor alternatif juga akan meningkat pesat selama dekade berikutnya, didukung oleh perubahan pola konsumsi dan adopsi teknologi baru.
Era Baru Pengembangan Real Estat
CBRE menyatakan pada tahun 2019 volume investasi real estat komersial China hanya menyumbang 0,2 persen dari PDB, dibandingkan dengan antara 1,6 dan 2,3 persen di Eropa dan AS.
Era baru pengembangan real estat komersial pada masa depan ditandai dengan keberlanjutan.
Mulai dari munculnya inovasi teknologi, dan tempat kerja yang fleksibel, disertai dengan kemunculan kota-kota tingkat satu baru dan kelas aset alternatif.
Hal tersebut akan menciptakan peluang baru yang signifikan untuk investasi.
***
Bagaimana pendapatmu mengenai pasar properti di China?
Semoga informasi ini bermanfaat untuk Sahabat 99!
Baca juga artikel menarik lainnya di Berita Properti 99.co Indonesia.
Ingin miliki rumah masa depan yang nyaman di Jakarta Garden City?
Pastikan hanya mencari di 99.co/id, ya!