Islam menganjurkan setiap muslim untuk senantiasa meningkatkan amal ibadah, terutama melalui ibadah sunah. Salah satu amalan ibadah terbaik adalah melaksanakan dzikir setelah sholat.
Setelah melaksanakan salat fardu, sebaiknya jangan langsung beranjak pergi.
Luangkanlah waktu untuk membaca zikir sebagai bentuk penyerahan diri seorang muslim kepada Allah Swt., karena kepada-Nya adalah sebaik-baiknya pertolongan dan ampunan.
Bercermin pada sosok Rasulullah saw., ia tak pernah langsung beranjak selepas menunaikan salat fardu, tapi dilanjutkan dengan salat rawatib dan membaca doa serta zikir.
Zikir ini memiliki keutamaan sebagai penambah rasa khusyuk dalam beribadah, pengampunan dosa-dosa, memberikan ketenangan hati, dan merupakan amalan terbaik di sisi Allah.
Berikut bacaan dzikir setelah sholat fardhu berdasarkan buku Dzikir Pagi & Petang dan Sesudah Shalat Fardhu yang ditulis oleh Syaikh Sa’id bin ‘Ali bin Wahf al-Qahthani.
Bacaan Dzikir Setelah Sholat Fardhu Sesuai Sunah
1. Dzikir Meminta Ampun
أَسْتَغْفِرُ الله (x۳) اللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلَامُ، وَمِنْكَ السَّلَامُ، تَبَارَكْتَ يَا ذَا الْجَلَالِ
والإكرام.
“Aku minta ampun kepada Allah, (3x). Ya Allah, Engkau Mahasejahtera, dan dari-Mu kesejahteraan, Mahasuci Engkau, wahai (Rabb) Yang memiliki keagungan dan kemuliaan.”
2. Dzikir Memuji Allah
لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ،
لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ، اَللَّهُمَّ لَا مَانِعَ لِمَا أعْطَيْتَ، وَلَا مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ، وَلَا يَنْفَعُ ذَا الْجَدِ مِنْكَ الْجَدُّ.
“Tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya pujian. Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, tidak ada yang mencegah apa yang Engkau berikan dan tidak ada yang memberi apa yang Engkau cegah. Tidak berguna kekayaan dan kemuliaan itu bagi pemiliknya dari (adzab)-Mu.”
لا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى
كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ. لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ، وَلَا نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاهُ، لَهُ النِّعْمَةُ وَلَهُ الْفَضْلُ وَلَهُ الثَّنَاءُ الْحَسَنُ، لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الْكَافِرُوْنَ.
“Tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi- Nya kerajaan dan pujian. Dia Mahakuasa atas segala sesuatu. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali (dengan pertolongan) Allah. Tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar selain Allah. Kami tidak menyembah kecuali kepada-Nya. Bagi-Nya nikmat, anugerah, dan pujian yang baik. Tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar selain Allah, dengan memurnikan ibadah kepada-Nya, sekalipun orang- orang kafir tidak menyukainya.”
3. Membaca Ayat Kursi
ٱللَّهُ لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلْحَىُّ ٱلْقَيُّومُ ۚ لَا تَأْخُذُهُۥ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ ۚ لَّهُۥ مَا فِى ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ ۗ مَن ذَا ٱلَّذِى يَشْفَعُ عِندَهُۥٓ إِلَّا بِإِذْنِهِۦ ۚ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ ۖ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَىْءٍ مِّنْ عِلْمِهِۦٓ إِلَّا بِمَا شَآءَ ۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ ۖ وَلَا يَـُٔودُهُۥ حِفْظُهُمَا ۚ وَهُوَ ٱلْعَلِىُّ ٱلْعَظِيمُ
Artinya: Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) melainkan Dia Yang Hidup kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang di langit dan di bumi. Tiada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Mahatinggi lagi Mahabesar.
4. Membaca Surah Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Naas
Setelah membaca Ayat Kursi, dilanjutkan dengan membaca tiga surah pendek, yakni Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Naas.
Ketiga surah tersebut dibaca masing-masing satu kali setelah menunaikan salat fardhu.
Namun, setelah salah Subuh dan Maghrib, surah tersebut dibaca sebanyak tiga kali.
Surah Al-Ikhlas
قُلۡ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌ
Artinya: Katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah, Yang Maha Esa.
اَللّٰهُ الصَّمَدُ
Artinya: Allah tempat meminta segala sesuatu.
لَمۡ يَلِدۡ ۙ وَلَمۡ يُوۡلَدۡ
Artinya:(Allah) tidak beranak dan tidak pula diperanakkan.
وَلَمۡ يَكُنۡ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ
Artinya:Dan tidak ada sesuatu yang setara dengan Dia.”
Surah Al-Falaq
قُلۡ اَعُوۡذُ بِرَبِّ الۡفَلَقِۙ
Artinya: Katakanlah, “Aku berlindung kepada Tuhan yang menguasai subuh (fajar),
مِنۡ شَرِّ مَا خَلَقَۙ
Artinya: dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan,
وَمِنۡ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَۙ
Artinya: dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita,
وَمِنۡ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الۡعُقَدِۙ
Artinya: dan dari kejahatan (perempuan-perempuan) penyihir yang meniup pada buhul-buhul (talinya),
وَمِنۡ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ
Artinya: dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki.”
Surah An-Naas
قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِ
Artinya: Katakanlah, “Aku berlindung kepada Tuhannya manusia,
مَلِكِ النَّاسِۙ
Artinya: Raja manusia,
اِلٰهِ النَّاسِۙ
Artinya: sembahan manusia,
مِنۡ شَرِّ الۡوَسۡوَاسِ ۙ الۡخَـنَّاسِ
Artinya: dari kejahatan (bisikan) setan yang bersembunyi,
الَّذِىۡ يُوَسۡوِسُ فِىۡ صُدُوۡرِ النَّاسِۙ
Artinya: yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,
مِنَ الۡجِنَّةِ وَالنَّاسِ
Artinya: dari (golongan) jin dan manusia.”
5. Dzikir Memohon Keberkahan Allah
لا إلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ
لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِي وَيُمِيتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ.
“Tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya kerajaan dan bagi-Nya pujian. Dia-lah yang menghidupkan (orang yang sudah mati atau mem- beri ruh janin yang akan dilahirkan) dan yang me matikan. Dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu.” (Dibaca 10x setiap sesudah shalat Maghrib dan Shubuh).
اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا.
“Ya Allah! Sesungguhnya aku mohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rizki yang halal, dan amal yang diterima.” (Dibaca setelah shalat Shubuh).
FAQ Bacaan Dzikir Setelah Sholat
Bacaan dzikir setelah sholat apa saja?
- Membaca istighfar sebanyak tiga kali (أَسْتَغْفِرُ اللهَ)
- Membaca tasbih sebanyak tiga kali (سُبْحَانَ اللهِ)
- Membaca tahmid sebanyak tiga kali (الْحَمْدُ لِلَّهِ)
- Membaca takbir sebanyak tiga kali (الله أَكْبَرُ)
- Membaca kalimat tauhid sebanyak tiga kali (لا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ)
- Membaca subhanallah walhamdulillah, wa laa ilaaha illallah wallahu akbar tiga kali (سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ)
Bacaan dzikir 33 kali apa saja?
Subhanallah wal hamdulillah wallahu akbar (33 kali). Laa ilaha illallah wahda, laa syarika lah. Lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qodiir.
Artinya: Mahasuci Allah, segala puji bagi Allah, dan Allah Mahabesar (33 kali). Tidak ada Rabb (yang berhak disembah) kecuali Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan. Bagi-Nya pujaan. Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu” (HR Muslim no. 597).
Apa saja dzikir sehari hari?
Berikut ini bacaan dzikir sehari-hari dari Senin sampai Minggu:
- Senin: Laa haula wa laa quwwata illah billahil aliyyil adzim (1.000 kali)
- Selasa: Allahuma sholi alaa sayyidina Muhammad dinil nabbiyil ummi wa ala alihi wa sobbihi wa salim (1.000 kali)
- Rabu: Astaghfirullahaladzim (1.000 kali)
- Kamis: Subhanallahil adzimi wabihamdih (1.000 kali)
- Jumat: Ya Allah (1.000 kali)
- Sabtu: Laa illa haa illallah (1.000 kali)
- Minggu: Yaa Hayyu Yaa Qayyum, birahmatika astaghiits wa ashlih lii sya’nii kullahu wa laa takilni ilaa nafsii thorfata’ain
Apa doa setelah selesai sholat?
Ada banyak doa setelah selesai sholat, salah satunya dari Al Mughirah bin Syu’ban r.a.. Ia berkata, “Aku mendengar Nabi Muhammad saw. setelah salat beliau berdoa,”:
“Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lahu, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘alaa kulli syai-in qodiir. Allahumma laa maani’a lima a’thoyta wa laa mu’thiya limaa mana’ta wa laa yanfa’u dzal jaddi minkal jaddu.”
Artinya: “Tiada ilah yang berhak disembah selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Segala pujian dan kerajaan adalah milik Allah. Allah Mahakuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, tidak ada yang mencegah apa yang Engkau berikan dan tidak ada yang memberi apa yang Engkau cegah. Tidak berguna kekayaan dan kemuliaan (bagi pemiliknya). Dari Engkau-lah semua kekayaan dan kemuliaan).” (HR Bukhari Muslim)
***
Itulah bacaan doa dan dzikir setelah sholat.
Simak berbagai artikel informatif lainnya hanya di www.99updates.id.
Agar tidak ketinggalan informasi, ikuti Berita 99.co di Google News.
Sedang mencari hunian yang nyaman? Dapatkan rekomendasi terbaiknya di www.99.co/id.
Mencari rumah bersama 99.co benar-benar #SegampangItu.
Referensi
- Sa’id, Syaikh. Tanpa Tahun. Dzikir Pagi & Petang dan Sesudah Shalat Fardhu. Pustaka Ibnu Umar