Media asing menyoroti alasan di balik dukungan orang Indonesia terhadap invasi Rusia yang berbeda dibanding sikap resmi Indonesia. Apakah alasannya? Simak selengkapnya di sini!
Beberapa waktu lalu, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melakukan voting terkait invasi Rusia ke Ukraina.
Dalam pemungutan suara tersebut, Indonesia bersama 140 negara lainnya mendukung resolusi untuk mengutuk invasi yang dilakukan oleh Vladimir Putin.
Walaupun begitu, media asing South China Morning Post menyoroti sikap resmi Indonesia yang berbeda dengan orang Indonesia itu sendiri.
Apa ada alasan di balik perbedaan itu?
Simak berita selengkapnya di sini!
Banyak Orang Indonesia Tak Simpati dengan Ukraina
Mako Setiawati adalah salah satu orang Indonesia yang mendukung Rusia menginvasi Ukraina.
Mako yang juga orang Tionghoa mengaku mendapatkan informasi soal konflik Rusia Ukraina dari aplikasi pesan Tiongkok, Weibo.
Menurutnya, terdapat analogi yang menerangkan bahwa Rusia adalah sosok ayah yang menderita.
Di sisi lain, Ukraina adalah istri yang tidak tahu berterima kasih atas usaha yang dilakukan oleh sang suami.
“Saya tidak bisa bersimpati dengan yang tengah dihadapi oleh Ukraina. Mereka memperlakukan Rusia dengan buruk dan kini menuai apa yang mereka tabur.” kata Mako kepada SCMP, dikutip pada Jumat, 11 Maret 2022.
Mako sendiri menyamakan keputusan Amerika Serikat yang menyerang Irak pada tahun 2003 seperti menghancurkan pemerintahan Rusia saat ini.
“Saya tidak melihat apa yang dilakukan oleh Rusia sesuatu yang salah.” ujarnyanya.
Didominasi Orang Indonesia Keturunan Tionghoa
Walaupun banjir dukungan pro-Putin dari orang Indonesia masih sangat besar, kebanyakan pesan tersebut datang dari orang Tionghoa Indonesia.
Hal ini disampaikan langsung oleh Kezia Dewi, mahasiswa doktoral Indonesia di Universitas Belgia KU Leuven.
“Walau butuh studi empiris lebih jauh, pergeseran sikap telah terjadi di antara orang Tionghoa Indonesia terhadap AS dan sekutunya sejak pandemi covid-19 dimulai. Hal ini bertepatan dengan narasi agresif yang dikeluarkan oleh Tiongkok yang menyangkal anggapan soal asal muasal dari virus Covid-19,” kata Kezia.
Ia juga menjelaskan bahwa orang-orang ini bersikap defensif terhadap intimidasi yang dilakukan oleh Amerika Serikat terhadap Tiongkok.
Datang Juga dari Muslim Indonesia
Sentimen negatif soal Amerika Serikat tak hanya datang dari orang Tionghoa Indonesia saja.
Muslim Indonesia juga memiliki pandangan serupa terkait negeri Paman Sam.
Muslim Indonesia cukup sinis terhadap kebijakan pemerintah AS.
Berbeda dengan Rusia yang memiliki reputasi yang justru lebih baik.
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Radityo Dharmaputra.
Kandidat doktor dalam ilmu politik di Institut Studi Politik Johan Skyytte, Universitas Tartu mengatakan bahwa Rusia telah berusaha memperbaiki citranya dalam hubungannya dengan dunia Muslim.
Rusia melakukan hal tersebut pasca berakhirnya Perang Chechnya kedua pada tahun 2000.
“Ada pandangan bahwa Putin lebih pro-Islam dibanding Amerika Serikat, walaupun ada noda masa lalu yang diingat oleh generasi lebih tua saat Rusia menginvasi Chechnya dan ketika Uni Soviet melakukan hal yang serupa ke Afghanistan,” kata Radityo.
***
Semoga artikel di atas berguna bagi Sahabat 99.
Ikuti terus beragam berita yang tak kalah memikat lainnya di situs Berita 99.co Indonesia.
Temukan rekomendasi hunian terbaik yang kamu cari hanya di 99.co/id dan Rumah123.com karena kami #PastiBisa dan selalu #AdaBuatKamu!
Jika sedang mencari rumah di Batam, bisa jadi Orchard Park Batam adalah pilihan terbaik yang kamu cari selama ini.