Perilaku netizen Indonesia kembali menjadi sorotan media asing karena tragedi di Sungai Aare, Swiss. Bagaimana tanggapan masyarakat luar, terutama media? Berikut selengkapnya!
Beberapa waktu lalu, masyarakat dikejutkan oleh berita duka dari keluarga Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil alias Kang Emil.
Anak pertama kang Emil, Emmeril Kahn Mumtadz, kabarnya hanyut di sungai Aare, Swiss.
Sebagai bentuk keprihatinan, netizen lantas menyerbu kolom ulasan sungai tersebut di Google Maps.
Mereka berbondong-bondong meninggalkan ulasan buruk dan rating rendah di laman lokasi sungai Aare.
Aksi ini lantas menuai sorotan dari sejumlah media asing yang merasa tindakan tersebut tidak masuk akal.
Untuk lebih jelasnya, langsung saja simak artikel berikut ini, ya!
Netizen Beri Sungai Aare Ulasan Buruk di Google Maps
Fenomena ini bermula dari hilangnya anak Kang Emil di sungai Aare, Swiss, pada Kamis lalu (26/5/2022).
Menurut informasi yang beredar, Emmeril terseret oleh arus sungai yang deras ketika sedang berenang.
Setelah berita ini tersebar, sejumlah netizen lantas mengunjungi lokasi sungai secara virtual melalui Google Maps.
Mirisnya, setelah melihat lokasi sungai mereka juga meninggalkan ulasan buruk di laman tersebut.
“Tidak ramah karena mencelakai orang Indonesia,” demikian salah satu bunyi ulasannya.
Selain itu, mereka juga memberi bintang satu sehingga rating lokasi pun anjlok.
“Sungainya tidak ramah, bintang 1 cukup lah ya,” tulis netizen lainnya.
Aksi ini kemudian menjadi sorotan media asing bernama 20min.ch.
“Ketika melihat peringkat, tampak bahwa banyak ulasan yang baru saja ditinggalkan memberi sungai Swiss hanya satu bintang, mereka hampir secara eksklusif berasal dari akun dengan nama Indonesia,” tulis media 20min.ch, Senin (30/5/2022).
Tidak hanya 20min.ch, media lokal Swiss yang bernama Blick juga menyoroti fenomena yang sama.
Bahkan mereka mengomentari aksi tersebut sebagai sesuatu yang tidak masuk akal.
“Sangat tidak masuk akal, banyak pengguna Indonesia menilai Aare di Google Maps dengan bintang satu. Alasan mereka, sungai itu terlalu berbahaya, Mumtadz masih belum ditemukan, atau hanya sungai yang buruk,” tulis Blick, Senin (30/5/2022).
Kemenlu Minta Netizen Lebih Fokus
Menanggapi hal ini, juru bicara Kementrian Luar Negeri (Kemenlu) Teuku Faizasyah akhirnya buka suara.
Ia mengatakan, alih-alih memberi ulasan pedas untuk sungai Aare, sebaiknya netizen fokus mendoakan keluarga Kang Emil.
“Saat Pak Ridwan Kamil beserta keluarga bersusah hati dan di saat pemerintah Swiss terus melakukan upaya maksimal mencari Saudara Emmeril Mumtadz, seyogianya yang bisa dilakukan masyarakat dan netizen Indonesia adalah mendoakan,” tegasnya, dilansir dari detik.com, Senin (30/5/2022).
Untungnya, sejumlah ulasan buruk tersebut kini sudah mulai menghilang dari Google Maps.
***
Semoga informasi ini dapat bermanfaat, Sahabat 99!
Jangan lupa baca artikel terkini lainnya di Berita 99.co Indonesia.
Kamu tertarik untuk tinggal di kawasan Cendana Homes?
Temukan penawaran terbaik hanya di situs properti 99.co/id dan Rumah123.com, karena kami selalu #AdaBuatKamu.