Berita Ragam

Toni Ruttimann, Orang Swiss yang Membangun 61 Jembatan di Indonesia tapi Didenda Ratusan Juta. Kok Bisa?

3 menit

Bukannya mendapatkan penghargaan, Toni Ruttimann justru dikenai denda hingga ratusan juta gara-gara membangun jembatan di wilayah terpelosok Indonesia. Kok bisa? Simak kisahnya di sini!

Tidak bisa dipungkiri bahwa masih ada banyak daerah di Indonesia yang tidak memiliki akses jalan yang baik.

Hal ini membuat para warga yang tinggal di daerah tersebut terpaksa harus memutar, menggunakan jalur yang jauh untuk mencapai tujuannya, atau bahkan rela bergelantungan untuk menyebrangi sungai.

Kisah dari wilayah terpencil di Indonesia ini ternyata tidak hanya sampai ke telinga warga Indonesia, tetapi ke warga dunia juga.

Bahkan seorang pria asal Swiss mendengar kisah ini dan rela pergi ke Indonesia untuk membangun jembatan di wilayah tersebut agar dapat mempermudah akses jalan warganya.

Dia adalah Toni Ruttimann, seorang warga asal Swiss, yang berhasil membangun jembatan tidak hanya di negara-negara di Asia Tenggara dan di Amerika Latin.

Berkat dirinya, kini warga bisa memiliki akses jalan yang baik dan dapat mencapai daerah tujuan mereka dengan waktu lebih cepat dan lebih aman.

Namun, kebaikan yang ia lakukan ini justru membuat dirinya mendapatkan denda hingga ratusan juta rupiah!

Kok bisa?

Simak saja kisah Toni Ruttimann di bawah ini!

Mengenal Toni Ruttiman

mengenal toni ruttimann

sumber: indonesiaexpat.biz

Sebelum kita bahas lebih lanjut, mari kenali terlebih dahulu siapa Toni Ruttimann.

Siapa Toni Ruttimann itu?

Ia merupakan sosok ‘pahlawan’ yang sudah tiga tahun keluar masuk secara diam-diam ke beberapa wilayah terpencil di Indonesia.

Apa yang dilakukannya?

Toni membangun jembatan gantung dengan mengajak warga sekitar untuk menyambungkan akses jalan yang terputus.

Ia pun merasa prihatin karena melihat banyak anak Indonesia yang harus bergelantungan sambil menyebrangi sungai ketika akan pergi ke sekolah.

Kondisi yang memprihatinkan tersebut menggerakkan Toni mengumpulkan bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat jembatan gantung dari Swiss.

Tidak hanya itu, ia juga meminta bantuan untuk pipa tiang jembatan dari perusahaan ternama di Argentina yang kemudian dikirim ke Indonesia.

Toni Ruttimann Tersandung Masalah Denda

sosok Toni Ruttimann

Sumber: aguaplano.org

Bantuan sukarela yang diberikan oleh Toni Ruttimann ternyata menyeretnya pada kasus denda.



Pengiriman barang bantuan, seperti seperti kabel pancang (wire rope) pun terhambat.

Bahan jembatan yang sudah rutin dikirimkan dari Swiss selama tiga tahun terakhir ini terhambat oleh lambannya birokrasi.

Pada akhirnya, Toni beserta timnya harus dikenakan denda peti kemas (demurrage) yang jumlahnya tergolong besar.

Terdapat tiga kontainer berisi wire rope yang tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara.

Kesulitan dan lambatnya pengurusan dokumen dari intansi terkait, membuat biaya demurrage menjadi semakin membengkak.

Tagihan terhitung dari 26 September 2016 sudah mencapai Rp195.650.000.

Biaya ini tentunya akan semakin melonjak.

Dibayarkan oleh Kementerian PUPR

toni ruttimann

sumber: liputan6.com

Berkaitan masalah yang sudah dijelaskan di poin sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) berkomitmen akan membayarkan seluruh biaya demurrage.

Ini dilakukan sebagai bentuk apresiasi dan dukungan terhadap Toni Ruttiman yang telah sukarela membantu Indonesia.

Tidak hanya akan membayarkan denda dan biaya pelabuhan, Kementerian PUPR juga mendampingi Toni dan tim relawan.

Tentunya pendampingan ini akan dilakukan dari awal sampai akhir aktivitas pembangunan jembatan dan dipastikan lancar, bahkan hingga proses pasca-konstruksi.

Kabar gembiranya, kini Kementerian PUPR pun akan mendukung dan membantu relawan lain yang terkena hambatan di lapangan.

Salah satu kendala yang akan dibantu adalah mengenai penjaminan kepada pihak Direktorat Jenderal Bea Cukai.

Selain itu, Kementerian PUPR juga memberikan pendampingan untuk Toni dan relawan yang membantu membangun jembatan.

Bantuan lainnya yang didapatkan oleh Toni dari pemerintah Indonesia adalah bantuan semen dari Semen Indonesia dari Kepala Staf Kepresiden saat itu, Teten Masduki.

***

Itulah artikel mengenai Toni Ruttimann yang telah disusun oleh 99.co Indonesia.

Semoga artikel ini bermanfaat bagi kamu.

Kamu sedang mencari rumah di Malang?

Bisa jadi Citra Garden City Malang adalah jawabannya!

Cek saja di 99.co/id untuk menemukan rumah idamanmu!



Shafira Chairunnisa

Lulusan Hubungan Internasional di Universitas Katolik Parahyangan dan pernah bekerja sebagai jurnalis di media nasional. Sekarang fokus menulis tentang properti, gaya hidup, desain, dan politik luar negeri. Senang bermain game di waktu senggang.
Follow Me:

Related Posts