Masa pemerintahan Orde Baru banyak menyimpan kisah kelam, salah satunya misteri Jenderal KKO Hartono yang tewas tertembak di kepala dan namanya samar dalam sejarah.
Letnan Jenderal KKO Hartono adalah seorang perwira tinggi militer yang dikenal sangat loyal kepada Presiden Soekarno.
Semasa hidupnya, ia pernah menjabat sebagai Komandan KKO dan Menteri/Wakil Panglima Angkatan Laut.
Kini namanya diabadikan sebagai nama kesatriaan di Brigade Infanteri 2/Marinir Cilandak, Jakarta Selatan.
Jarang orang tahu dengan sosok Hartono, bahkan namanya tak pernah tercatat dalam buku pelajaran.
Namanya bak catatan buram yang membuat sosok pria bernama R. Hartono ini seperti menghilang dari sejarah.
Misteri Kematian Jenderal KKO Hartono di Masa Orde Baru
Dikenal sangat dekat dan loyal terhadap Soekarno, Hartono akhirnya berakhir tragis di tangan Orde Baru.
Kematian Jenderal KKO Hartono masih dianggap misterius dan belum terpecahkan hingga saat ini.
Saat kondisi politik Indonesia bergejolak pada masa itu, banyak pihak yang ingin menjatuhkan pemerintahan Soekarno.
Sang Bapak Proklamator pun meminta pertolongan kepada satuan KKO yang dipimpin oleh Hartono.
Hartono pernah berkata, “Pejah gesang melu (hidup mati ikut) Bung Karano. Putih kata Bung Karno, putih kata KKO. Hitam kata Bung Karno, hitam kata KKO”.
Kondisi politik semakin memanas karena adanya gerakan komini yang kemudian membuat Soeharto menyingkirkan semua orang yang dianggap Soekarnois dan loyalis Soekarno.
Tak ingin berpangku tangan, Hartono meminta izin kepada Soekarno untuk melawan Soeharto yang dinilai bertindak sembarangan.
Hal tersebut dikarenakan Soeharto tak segan menangkap, memenjarakan, bahkan mengeksekusi loyalis Soekarno tanpa proses peradilan.
Saat Soeharto memegang jabatan Presiden pada 1968, sosok Jenderal KKO Hartono Hartono dianggap menjadi batu sandungan bagi Orde Baru.
Alhasil ia diasingkan dengan cara ditunjuk sebagai Dubes Korea Utara pada 8 November 1968.
Saat pertemuan para duta besar Indonesia se-Asia PAsifik di Tokyo, Hartono ikut diminta pulang ke Indonesia.
Namun sayang, ajal lebih dulu menjemput Hartono. Ia ditemukan kaku tak bernyawa dengan bekas tembakan di kepala dan terdapat pistol berperedam suara di sampingnya.
Menurut pemerintahan Orde Baru, Hartono tewas bunuh diri. Namun hal tersebut disangsikan kebenarannya oleh mantan Gubernur DKI Jakarta Letjen KKO (Purn) Ali Sadikin dan mantan Wakasal Laksamana Madya Rachmat Sumengkar.
“Saya temukan Hartono terduduk di kursi dengan darah membasahi bagian belakang kepala. Di sampingnya kaca jendela pecah berantakan kena tembakan…” demikian pengakuan Nyonya Prawirosoetarto seperti ditulis Julius Pour.
***
Semoga bermanfaat, Sahabat 99.
Simak informasi menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.
Kunjungi www.99.co/id dan rumah123.com untuk menemukan hunian impianmu dari sekarang.
Dapatkan kemudahan untuk memenuhi kebutuhan properti, karena kami selalu #AdaBuatKamu.
Kunjungi dari sekarang dan temukan hunian favoritmu, salah satunya Griya Reja Residence!