Siapa bilang hunian dengan konsep tradisional itu membosankan dan suram? Buktinya, Ndalem Moelyosudarmo yang mengusung arsitektur Jawa berikut ini terlihat sangat nyaman dan bikin betah, lo.
Kebanyakan anak muda menginginkan hunian modern minimalis yang sesuai dengan tren masa kini.
Namun, hal ini tidak berlaku untuk Fitri, pemilik hunian bernama Ndalem Moelyosudarmo.
Ia lebih memilih untuk mempertahankan desain arsitektur Jawa di rumahnya.
Sentuhan gaya modern hanya terlihat pada perabot serta dekorasi di bangunan utama.
Penasaran ingin mengintip tampilan setiap sudut ruangan di Ndalem Moelyosudarmo?
Yuk, langsung saja simak dalam artikel berikut ini!
Potret Sudut Rumah Ndalem Moelyosudarmo
Struktur Bangunan Ndalem Moelyosudarmo nan Unik
Rumah modern biasanya menggabungkan seluruh ruangan dalam satu bangunan.
Ini berbeda dengan struktur hunian lawas yang kerap membagi rumah jadi beberapa bangunan yang terpisah.
Di Ndalem Moelyosudarmo secara keseluruhan ada tiga bangunan yang terpisah.
“Ada tiga bangunan ya, yang kepisah-pisah. Ada area pendopo, bangunan utama, sama pawon atau dapur,” kata Fitri dalam wawancaranya bersama reporter 99.co Indonesia, Kamis (16/12/2021).
Saat berjalan dari pendopo ke bangunan utama, kamu akan melewati taman dan teras kecil.
Barulah di belakangnya ada bangunan berisi kamar-kamar kecil yang jumlahnya hingga enam ruangan.
“Kamar jumlahnya enam, tapi ukurannya memang kecil, ya hanya untuk tidur saja,” jelasnya lebih lanjut.
Selain itu ada bangunan kecil terpisah untuk toilet serta kamar mandi penghuni.
Struktur bangunan seperti ini telah bertahan sejak awal rumah berdiri, sekitar tahun 1800-an akhir.
“Ini (rumahnya) dari mbah buyut turun-temurun. Sejak sekitar tahun 1800-an akhir,” lanjut Fitri.
Bangunan Utama dengan Sentuhan Modern
Meski memutuskan untuk mempertahankan struktur rumah lama, Fitri tetap memasukkan sentuhan modern ke dalamnya.
Ia berkreasi pada bagian interior rumah, serta merombak bangunan utama Ndalem Moelyosudarmo.
“Kalau rumah utama sudah saya rombak, ya. Tadinya ada bedeng dari triplek, itu saya bongkar saya bikin tembok. Jadi kalau rumah utama sudah banyak sentuhan baru,” jelasnya.
Pada bagian kiri ruangan, Fitri menata area santai dengan kursi warna-warni, televisi, serta meja kecil.
Lalu, di bagian kanan ada area makan dengan perabot kayu khas rumah lawas.
Menariknya, dinding di belakang area makan juga ia tata dengan dekorasi yang membuat nostalgia.
Ada topi anyaman bambu hingga kaleng kerupuk tergantung dengan rapi.
Pawon Khas Rumah Jawa Lawas
Area paling menarik dari Ndalem Moelyosudarmo adalah pawon atau dapur.
Pasalnya, ruangan ini termasuk area yang masih asli dan khas rumah Jawa zaman dahulu.
Dindingnya masih dari anyaman bambu dengan atap genteng serta rangka kayu.
Lalu, di sudut dapur kamu bisa melihat jajaran tungku-tungku jadul yang Fitri simpan sebagai kenang-kenangan.
“Salah satunya yang masih ori (asli) itu pawon, tungku-tungku jadul itu engga ada yang saya buang,” cerita Fitri.
Tidak hanya itu, di pojok ruangan lainnya ada lumpang dan alu untuk menumbuk padi.
Teras Semilir di Ndalem Moelyosudarmo
Area lainnya yang paling menarik perhatian di Ndalem Moelyosudarmo adalah teras.
Teras ini Fitri namai sebagai teras semilir karena suasananya memang adem dan teduh.
Area ini termasuk salah satu yang sering ditanyakan netizen saat Fitri mengunggah fotonya di instagram.
“Taman yang di tengah ini si teras semilir itu. Katanya keliatannya adem, padahal kalau lagi panas ya, panas ini,” jelasnya.
Pasalnya di area ini ada banyak tumbuhan hijau serta pepohonan yang menyejukkan.
***
Semoga informasi di atas bermanfaat, Sahabat 99.
Simak artikel menarik lainnya seputar properti di portal Berita 99.co Indonesia.
Jangan lupa, kunjungi 99.co/id untuk menemukan hunian impianmu.
Ada beragam pilihan hunian dengan harga bersahabat seperti Martinez Summarecon Serpong.
**Sumber foto : instagram.com/ndalem_moelyosudarmo