Apakah kamu familier dengan SBDK (Suku Bunga Dasar Kredit)? Jika belum, yuk kenali informasi pentingnya di bawah ini!
Dalam dunia perbankan, keuntungan terbesar yang mereka dapatkan berasal dari hasil pembayaran bunga atas pinjaman kredit yang dikucurkan.
Dengan begitu, setiap bank akan berlomba-lomba menarik debitur agar tertarik untuk meminjam dana di perusahaan mereka.
Sementara itu, bagi debitur hal yang pertama kali dipikirkan ketika akan meminjam dana tentu saja adalah besaran suku bunga yang ada di bank.
Jika terlalu tinggi, debitur dapat memutuskan pindah ke lain bank yang memiliki tingkat suku bunga lebih rendah.
Tak ayal, kondisi tersebut membuat bank berlomba-lomba menurunkan suku bunga kredit untuk mendapatkan debitur sebanyak-banyaknya dan persaingan perbankan bisa dipastikan amat tidak sehat.
Sebab itu, Bank Indonesia dan Otoritas Jasa Keuangan berupaya menciptakan perekonomian yang kondusif dengan cara menjaga agar persaingan antarbank tetap terkendali dengan cara menetapkan Suku Bunga Dasar Kredit atau SBDK.
Nah, kira-kira apa sih yang dimaksud dengan SBDK?
Untuk mengetahui jawabannya, kamu bisa simak uraian di bawah ini, ya!
Apa Itu SBDK?
Suku bunga dasar kredit adalah suku bunga dasar paling rendah untuk bank belum menghitung premi risiko dari kredit tersebut. SKBD juga kerap disebut Prime Lending Rate.
Untuk menentukan suku bunganya, bank harus menentukan tiga komponen biaya yang dikeluarkan, seperti harga pokok dana, overhead, dan juga profit margin.
Nantinya, SBDK perbankan ini dilaporkan ke Bank Indonesia sehingga BI dapat mengetahui suku bunga dasar seluruh bank yang ada di Indonesia.
Namun ketika kamu mengunjungi bank, jangan kaget jika suku bunga kredit bank yang bersangkutan ternyata berbeda dengan SBDK yang dimuat di situs Bank Indonesia.
Pasalnya, bank sudah memperhitungkan premi risiko ketika menentukan suku bunga.
Dengan begitu, dapat bisa dipastikan bahwa suku bunga yang bank miliki lebih tinggi nilainya daripada suku bunga kredit dasar.
Tujuan Pembuatan SBDK
Adapun tujuan utama pembuatan SBDK adalah untuk menjaga persaingan antarbank supaya tetap sehat dan terkendali.
Dengan begitu, Bank Indonesia dan OJK bisa mengetahui mengetahui bahwa tidak ada perbankan yang bermain curang dengan cara mempermainkan suku bunga kredit.
Bayangkan jika SBDK tidak ada?
Kemungkinan perbankan akan leluasa menurunkan dan menaikkan suku bunga agar mendapatkan nasabah.
Padahal, SBDK sendiri juga harus mengacu pada Bank Indonesia 7 day Reverse Repo Rate agar kondisi ekonomi tetap stabil dan terkendali.
Secara ringkas pengaruh tersebut dapat dilihat pada gambar berikut.
Kemudian, SBDK juga dapat meningkatkan tata kelola perusahaan yang baik terkait dengan pelayanan kepada publik.
Dengan demikian, publik bisa melihat dan membandingkan seluruh SBDK perbankan secara transparan.
SBDK Ditampilkan di Mana?
Sahabat 99 bisa melihat suku bunga dasar kredit di seluruh perbankan Indonesia secara transparan melalui situs Bank Indonesia.
Di sana, kamu dapat membandingkan suku bunga dasar kredit dari satu bank dengan bank lainnya sebelum harus memutuskan akan menjadi debitur di sebuah perbankan.
Kemudian, suku bunga dasar kredit ini juga bisa dilihat di situs masing-masing bank ya, Sahabat 99.
***
Nah, itulah penjelasan lengkap mengenai suku bunga dasar kredit.
Semoga informasi ini bermanfaat untuk Sahabat 99!
Jangan lupa membaca artikel menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.
Apakah kamu sedang mencari rumah di Karawang?
Cek saja di 99.co/id dan temukan pilihan menarik, seperti Galuh Mas Karawang!