Berita Berita Properti

Rumah Kopel Terbilang Lebih Murah? Inilah Alasannya!

3 menit

Hayo, siapa yang belum familiar dengan istilah rumah kopel? Kalau begitu, saatnya pelajari lebih lanjut di sini!

Permintaan rumah kopel dipasaran semakin sini semakin meningkat.

Hal ini didasari oleh harganya yang relatif murah dan konsepnya yang terbilang unik.

Di luar negeri, istilah rumah kopel lebih dikenal dengan istilah duplex, dengan sedikit perbedaan seperti bangunannya yang dibangun ke atas…

…tidak ke samping atau berjejeran seperti rumah unik ini.

Keberadaan rumah satu pasang ini awalnya marak didirikan di kota Garut berkat peninggalan bangsa Belanda yang belum sempat dirubuhkan.

Namun, seiring berkembangnya zaman, jenis rumah ini sudah dibangun di kota-kota besar dan pinggiran desa.

Lalu, apa sih yang membuat rumah satu ini spesial?

Yuk, kita intip di bawah sini!

Apa Itu Rumah Kopel?

rumah kopel

Rumah kopel adalah dua rumah yang dibangun dalam satu bangunan.

Artinya, rumah-rumah ini memiliki satu desain dan hanya dipisahkan oleh satu dinding yang membedakan rumah satu dengan rumah kedua.

Berbeda dengan rumah-rumah di komplek cluster, rumah ini dirancang untuk hanya memiliki satu atap, bahkan satu pekarangan setiap dua rumah.

Itulah mengapa rumah ini lebih sering dihuni oleh satu keluarga besar, berbeda seperti rumah-rumah di perumahan cluster yang dihuni oleh satu keluarga setiap unitnya.

Baca Juga:

7 Desain Rumah Minimalis 2 Lantai Khas Jepang. Pas untuk Ukuran Kecil!

rumah kopel

Namun, keberadaanya kini sudah meluas ke kota-kota besar sehingga sudah banyak yang menghuni rumah-rumah ini secara terpisah.

Hal ini bisa disebabkan oleh dua hal, yaitu murahnya harga sewa dan beli rumah kopel, dan pembangunannya yang tidak memerlukan lahan terlalu luas.

Akan tetapi, dari kelebihan di atas, ternyata rumah dempet satu ini memiliki beberapa masalah yang mengkhawatirkan.

Apa saja?

Ayo, langsung kita bahas!

Masalah yang Sering Muncul pada Rumah Kopel

rumah kopel

1. Rumah Tidak Begitu Luas

Untuk kamu yang sudah berkeluarga besar, menempati rumah kopel bukanlah pilihan yang tepat.

Seperti yang sudah kita bahas di atas, rumah ini disusun dari dua rumah yang dijejerkan di bawah satu atap, sehingga tidak banyak ruangan akan kamu dapatkan.

Tidak hanya berbagi atap, kamu juga mau tidak mau akan berbagi pekarangan rumah, sehingga kegiatan berkebun atau lahan untuk parkir pun akan terbagi.



2. Rumah Terasa Pengap

Karena luasnya yang tidak begitu besar, jumlah jendela di rumah kamu pun tidak akan cukup untuk menyediakan sirlulasi udara yang baik.

Tidak hanya itu, jumlah cahaya natural matahari yang masuk ke dalam rumah pun tidak akan maksimal.

Sangat tidak disarankan untuk orang-orang yang mengidap claustrophobic atau asma.

3. Rumah Terasa Lembap

Tidak hanya rasa pengap yang sering ditemukan pada rumah kopel, suhu lembap di dalam ruangan juga sering terjadi.

Hal ini disebabkan karena satu dinding yang memisahkan kedua rumah tersebut cenderung berada ditengah tengah pipa saluran air.

Air dingin atau panas yang mengalir di pipa ini dapat membuat dinding basah dan menciptakan sudut lembap di dalam ruangan.

4. Rumah Sulit Direnovasi

Hal ini tidak akan menjadi masalah yang begitu besar apabila kedua pemilik rumah memiliki pandangan dan konsep yang sama tentang desain rumah baru mereka.

Akan tetapi, apabila konsepnya berbeda, atau lebih parahnya lagi salah satu dari pemilik rumah tidak mau merombak ulang hunian mereka, tentu saja hal ini akan menjadi sebuah rintangan.

4 Tips Renovasi Rumah Kopel

rumah kopel

Walaupun terlihat memiliki terlalu banyak masalah, kamu masih tetap bisa mengakalinya!

Berikut adalah tips merenovasi rumah kopel tanpa menimbulkan masalah baru:

  1. Apabila kamu sudah memiliki tetangga dalam satu atap, diskusikan terlebih dahulu tentang konsep yang kamu inginkan. Jika berbeda pendapat, usahakan kalian berdua menemukan jalan tengahnya.
  2. Untuk renovasi atap, pilihlah bentuk yang sesuain untuk dua rumah. Berikan jarak yang agak lebar antara genteng dan plafon, yang akan menentukan jumlah udara dan pasokan cahaya matahari ke dalam rumah.
  3. Hindari menghabiskan semua lahan yang kamu punya untuk membangun rumah. Kiranya sisakan sekitar 2 sampai 3 meter persegi untuk pekarangan depan atau belakang. Dengan begini, rumah kamu tidak akan terlihat sempit dari luar.
  4. Jangan lupa memaksimalkan jendela pada setiap rumah. Bangun beberapa jendela untuk cahaya matahari dan udara masuk ke dalam rumah sehingga keadaan di dalam tidak begitu pengap dan gelap.

Baca Juga:

13 Jenis-jenis Hunian yang Dikenal di Indonesia

Semoga artikelnya bermanfaat, ya, Sahabat 99!

Simak informasi menarik lainnya di Blog 99.co Indonesia.

Jangan lupa untuk mencari segala kebutuhan properti hanya di www.99.co/id.



Samala Mahadi

Editor 99 Group
Lulusan Sastra Inggris Maranatha Christian University, Samala adalah seorang editor di 99 Group dari tahun 2021. Berpengalaman menulis di bidang properti, lifestyle, dan fashion. Hobi termasuk menulis dan segala hal berbau literatur dan Paleontologi.

Related Posts