Jika kamu pernah mengunjungi Eropa, kamu akan disuguhi dengan bangunan bergaya arsitektur Rococo. Sudah tahu sejarah dan ciri khas arsitektur ini?
Seiring berjalannya waktu, semakin berkembang dan berubah gaya arsitektur bangunan di dunia ini.
Jika sekarang lebih populer gaya minimalis, pada abad-18 gaya arsitektur yang populer adalah gaya Rococo yang tampak rumit dan mewah.
Apa itu gaya arsitektur Rococo dan sejarahnya?
Simak jawabannya di bawah ini, yuk!
Mengenal Gaya Arsitektur Rococo
Arsitektur Rococo adalah gaya bangunan yang populer pada abad 18 di Eropa.
Rococo dikenal juga sebagai Barok Akhir (Late Baroque) atau Rocaille karena bertepatan di periode terakhir arsitektur barok.
Kamu bisa mengenali gaya arsitektur ini dengan mudah karena ciri khasnya yang rumit, mewah, dan seperti istana.
Gaya yang satu ini pertama kali muncul pada abad ke 18 di Paris.
Kemudian, gayanya menyebar ke hampir seluruh Eropa sebelum pada akhirnya jatuh dan diganti gaya Neo Klasik.
Rococo sendiri memiliki arti batu dan kerang pada bahasa Perancis dan merupakan satuan dari kata rocaille dan coquillage.
Motif batu dan kerang sendiri memang bisa kamu temukan di berbagai bangunan dengan arsitektur yang satu ini.
Puncak gaya arsitektur ini terjadi pada tahun 1750-an ketika duo pelukis Rokoko paling terkenal, Jean-Honoré Fragonard dan Francois Boucher aktif berkarya.
Meski sekarang sudah dianggap sudah ketinggalan zaman, banyak bangunan di Eropa masih menggunakan arsitektur ini.
Sejarah Arsitektur Rococo
Sejarah arsitektur Rococo berasal dari Paris di tahun 1730-an yang dipopulerkan oleh Louis XIV.
Gaya Rococo identik dengan bentuk benda hias dan pengaruh emas pada semua perabotannya yang menjadikan perabotan menjadi simbol kemewahan.
Arsitektur ini awalnya dimulai di salon elit tempat berkumpulnya para bangsawan dan kaum burjois.
Karena salon elit tidak bisa dimasuki oleh khalayak umum, gaya ini pun menjadi identik dengan kemewahan dan kekayaan.
Salah satu arsitek yang menggunakan gaya ini adalah Germain Boffrand yang mendesain mansion Hôtel de Soubise.
Setelah populer, arsitektur ini mulai bermunculan di luar Perancis, seperti Austria, Rusia, Jerman, Italia, Portugal, bahkan Amerika Selatan.
Ciri Khas Arsitektur Rococo
Terdapat beberapa ciri khas arsitektur Rococo yang bisa kamu identifikasi, yaitu:
1. Bentuk Lekukan
Rococo identik dengan gaya lekukan, berkelok-kelok, spiral, dan bergelombang.
Bentuk lekukan ini merupakan perlawanan terhadap gaya klasikisme yang identik dengan bentuk lurus.
2. Kejutan di Setiap Sudut
Gaya Rococo terkenal dengan gaya yang memiliki kejutan di setiap sudut bangunan.
Bukan hal yang aneh jika kamu menemukan sebuah tangga besar menjadi pusat ruangan atau lukisan indah di langit-langit pada sebuah ruangan.
3. Menggunakan Semen
Bahan umum bangunan yang bergaya Rococo adalah semen yang plesterannya dibuat menjadi bentuk unik yang memukau.
4. Dominasi Warna Pastel
Warna pastel menjadi ciri khas lain arsitektur Rococo seperti warna krem, abu-abu mutiara, kuning muda, lilac, dan biru pucat.
5. Dekorasi Asimetri
Dekorasi asimetri bisa kamu temukan di beberapa perabotan, seperti furnitur dan cermin.
6. Penuh dengan Unsur Alam
Ciri khas dari arsitektur Rococo berikutnya adalah unsur alam di bangunan.
Contoh unsur alam yang dimaksud adalah ukiran, patung unik, lukisan berbentuk flora dan fauna.
7. Trompe L’oeil
Ciri khas terakhir adalah trompe l’oeil atau dalam bahasa Indonesia berarti mengalihkan penglihatan.
Trompe l’oeil memberikan perspektif baru pada sebuah seni dua dimensi, sehingga tampak seperti sedang bergerak.
Contoh Bangunan dengan Gaya Rococo
1. The Amalienborg Palace, Jerman
2. Palace of Versailles, Perancis
3. Ca’ Rezzonico, Italia
4. Catherine Palace, Rusia
5. Linderhof Palace, Jerman
***
Semoga artikel ini bermanfaat untuk Sahabat 99, ya!
Jangan lewatkan informasi menarik lainnya di portal Berita 99.co Indonesia.
Jika sedang mencari rumah di Bekasi, bisa jadi Mustika Village Sukamulya adalah jawabannya.
Cek saja di 99.co.id dan rumah123.com untuk menemukan rumah idamanmu!