Property People, tahukah kamu ternyata ada beragam gaya aquascape yang populer di Indonesia dan dunia? Yuk, simak apa saja di sini!
Aquascape adalah seni berkebun dalam air atau membuat lanskap dalam air dengan merangkai tanaman dan bebatuan.
Uniknya, seni yang satu ini memiliki gaya dan ciri khas tersendiri yang berkembang seiring berjalannya waktu.
Mulai dari gaya Jepang hingga Belanda, simak beragam gaya aquascape yang populer di bawah ini!
Mengenal Gaya Aquascape Populer
1. Dutch Style
Gaya aquascape populer pertama adalah Dutch style atau dutch aquarium yang populer di Belanda sejak tahun 1930-an.
Dutch style adalah gaya yang fokus pada budaya dan penataan tanaman air serta tidak melibatkan penggunaan kayu apung atau bahan hardscape sama sekali.
Ciri khas dari dutch style adalah ketinggian, warna, tekstur berbagai tanaman, serta teknik terasering yang tampak menonjol.
Dari segi kesulitan, teknik yang satu ini cukup rumit dilakukan karena membutuhkan pengetahuan mengenai banyak tanaman agar tampilan akuarium tampak estetik.
2. Iwagumi Style
Gaya aquascape populer berikutnya adalah iwagumi style yang berasal dari Jepang.
Berbeda dengan dutch style yang lebih mengedepankan tanaman, iwagumi lebih menonjolkan susunan bebatuan (hardscape) yang tampak indah.
Tanaman yang digunakan untuk gaya ini umumnya memiliki ukuran pendek untuk meningkatkan keindahan natural batu.
Ciri khas dari iwagumi style adalah penggunaan tiga batu utama, yakni batu besar yang dinamakan Buddha besar dan dua batu kecil sebagai pendukung.
Untuk menciptakan keharmonian pada tangka akuarium, batu yang digunakan pun harus memiliki warna dan tekstur yang serupa.
3. Gaya Jungle
Selain Dutch dan iwagumi¸ terdapat pula gaya lain yang cukup populer di Indonesia, yakni gaya jungle.
Jungle merupakan gaya paling sederhana dan paling mudah untuk dibuat oleh pemula.
Ciri khas dari gaya ini adalah penampilannya yang menyerupai hutan liar karena vegetasi air dibiarkan tumbuh begitu saja.
Uniknya, meski cara mengaplikasikan gaya ini tidak sulit, justru gaya jungle sangat disukai oleh ikan karena tanamannya yang lebat dan padat.
4. Gaya Nature Aquarium
Tak hanya iwagumi, ada pula gaya lain yang berasal dari Jepang, yakni nature aquarium.
Gaya ini diperkenalkan oleh Takashi Imano, aquarist asal Jepang di tahun 1990-an.
Sesuai dengan namanya, tampilan akuarium gaya ini tampak alami dan memiliki penampilan seperti miniatur hutan hujan, gunung, lereng, atau lembah.
Material yang digunakan pun cukup beragam, mulai dari batu, tanaman, serta kayu.
Berbeda dengan gaya Dutch yang lebih memperlihatkan penampilan taman rapi, natural aquarium bertujuan untuk menciptakan lanskap yang menyerupai alam.
5. Gaya Jerman
Gaya aquascape Jerman menampilkan desain akuarium emersed atau submersed dan dikenal sebagai biotipe atau sejenis paludarium.
Paludarium adalah jenis vivarium yang menggabungkan elemen terestrial dan akuatik.
Hal ini membuat gaya Jerman memiliki tanaman air yang sebagian terendam dan bagian lainnya tumbuh di luar akuarium, menyerupai hutan hujan.
6. Biotope Style
Gaya terakhir adalah biotope style yang memiliki penampilan seperti lingkungan alami yang nyata.
Model yang satu ini hampir seluruhnya terbuat dari hardscape, seperti batu, kayu, kayu apung, flora, dan fauna.
Desain ini hampir mirip dengan natural style, tetapi memiliki tampilan yang lebih modern dan jumlah tanaman kecilnya jauh lebih sedikit.
Kelebihan dari biotype style adalah akuarium menjadi lebih mudah dipelihara dan diatur.
***
Semoga bermanfaat, Property People.
Simak artikel lainnya di Berita 99.co Indonesia.
Cek rumah impian dari sekarang hanya di www.99.co/id dan rumah123.com.
Dapatkan kemudahan untuk memenuhi kebutuhan properti, karena kami selalu #AdaBuatKamu.
Temukan ragam promo terbatas, salah satunya dari Cendana Homes!