Renaissance merupakan salah satu gaya arsitektur paling ikonik yang pernah dengan tampilannya yang sangat mengagumkan. Kenali gaya arsitektur Renaissance lebih dalam,yuk!
Bangunan dengan arsitektur renaisans banyak dijumpai di benua Eropa, khususnya di Florence, Italia.
Menurut sejarah, arsitektur ini pertama kali berkembang di kota tersebut hingga dikenali oleh dunia.
Jika dilihat dari tampilannya, karakteristik gaya arsitektur ini sebenarnya terlihat sangat mirip dengan gaya arsitektur klasik.
Alasan karakteristiknya terlihat mirip karena gaya arsitektur ini memang berasal dari gaya arsitektur klasik yang kemudian dikembangkan lagi.
Simak sejarah dan penjelasan karakteristik arsitektur Renaissance berikut ini, yuk!
Sejarah Arsitektur Renaissance
Arsitektur Renaissance merupakan arsitektur Eropa antara awal abad ke-15 dan awal abad ke-17, tepatnya ketika Eropa memasuki masa Renaissance.
Munculnya gaya arsitektur ini menunjukkan kebangkitan kembali budaya klasik yang dimulai dari Florence, Italia, hingga menyebar ke seluruh benua Eropa.
Kehadiran arsitektur renaisans kemudian menggantikan gaya arsitektur gotik Abad Pertengahan.
Dilihat dari gaya bangunannya, arsitektur renaisans terinspirasi dari gaya arsitektur klasik yang berasal dari prinsip bangunan pada masa peradaban Yunani dan Romawi kuno.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, penamaan dari gaya arsitektur ini mengikuti nama dari era Renaisans yang terjadi di Eropa.
‘Kata ‘Renaisans’ berasal dari bahasa Perancis yang berarti ‘terlahir kembali’, karena pada era tersebut orang Eropa tertarik untuk kembali mempelajari peradaban Yunani dan Romawi kuno.
Pada era tersebut, arsitektur Renaisans memiliki peran lebih dari sekadar arsitektur bangunan, sebab arsitektur ini menjadi cahaya di tengah carut-marutnya Abad Pertengahan.
Di Eropa sendiri, Abad Pertengahan dikenal sebagai Abad Kegelapan karena orang Eropa sangat jauh dari ilmu pengetahuan.
Karakteristik Arsitektur Renaissance
1. Denah Bangunan
Denah bangunan Renaisans memiliki tampilan persegi dan simetris di mana proporsinya didasarkan pada sebuah kisi.
2. Fasad
Fasad dari bangunan dengan arsitektur Renaisans dibuat secara simetris di sekitar sumbu vertikal bangunannya.
3. Kolom dan Pilaster
Arsitektur ini erat dengan penggunaan kolom sebagai pondasi bangunan dan pilaster sebagai elemen dekoratifnya.
Desain kolom dan pilaster yang digunakan merujuk kepada gaya yang digunakan pada arsitektur Yunani dan Romawi kuno.
4. Lengkungan
Bangunan Renaisans menggunakan arch atau lengkungan yang digunakan sebagai jalan penghubung antara ruangan.
5. Kubah
Kubah merupakan salah satu karakteristik ikonik dalam arsitektur Renaisans, namun penggunaannya sangat terbatas dan hanya digunakan pada beberapa bangunan saja.
Biasanya, bangunan Renaisans yang menggunakan kubah adalah bangunan-bangunan berukuran besar seperti gereja.
6. Langit-Langit
Bagian langit-langit dari bangunan Renaisans umumnya dihias dengan lukisan, seperti yang sering digunakan pada langit-langit gereja pada era tersebut.
7. Pintu
Bagian pintu biasanya memiliki ambang persegi yang dapat dipasang pada lengkungan (arch) atau berbentuk persegi dengan tambahan pedimen di atasnya.
8. Jendela
Mirip dengan pintu, jendela bangunan Renaisan biasanya dipasang pada lengkungan dan bentuknya mengikuti lengkungan tersebut atau juga menggunakan pedimen.
9. Tembok
Karakteristik dinding luar umumnya menggunakan batu bata dengan batu atau menggunakan bata ashlar.
Sedangkan karakteristik dinding dalamnya diplester dengan halus dan permukaannya dilapisi kapur.
Untuk dinding dalam yang formal, umumnya ditambahkan dekorasi berupa lukisan.
10. Detail
Salah satu karakteristik dominan dalam arsitektur Renaisans adalah detailnya yang sangat kaya.
Detail ini diambil dan dipelajari dari bangunan-bangunan Romawi kuno.
Contoh Bangunan Arsitektur Renaissance di Indonesia
Di Indonesia sendiri ada beberapa bangunan yang mengadaptasi arsitektur Renaisans dan masih dijumpai hingga saat ini.
Namun, bangunan-bangunan tersebut tidak sepenuhnya menggunakan gaya arsitektur Renaisans dan lebih tepat disebut sebagai arsitektur neo-klasik.
Berikut bangunan yang mengadaptasi gaya arsitektur ini:
1. Museum Bank Indonesia
2. Gedung Bank Indonesia Bandung
Bukan tidak mungkin memang mengaplikasikan gaya arsitektur ini untuk sebuah rumah tinggal.
Rumah tersebut pastinya akan memiliki gaya yang mewah dan elegan.
***
Semoga artikel ini bermanfaat ya, Sahabat 99!
Simak informasi menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.
Sedang mencari hunian di Pavia Village?
Kunjungi www.99.co/id dan temukan hunian impianmu dari sekarang!