Agama Agama Islam KHUSUS

10 Contoh Kultum Ramadhan Singkat yang Cocok Jadi Referensi

7 menit

Inilah contoh kultum Ramadhan singkat yang cocok jadi referensi. Materinya dapat meningkatkan iman dan semangat dalam beribadah di bulan puasa!

Bagi masyarakat Indonesia, kultum adalah salah satu istilah yang pasti sering didengar.

Istilah tersebut sebenarnya akronim dari kuliah tujuh menit atau sebuah ceramah agama yang isinya pendek serta ringkas.

Saat bulan Ramadan tiba, kultum kian banyak dipakai untuk mengisi berbagai kegiatan, misalnya, untuk ngabuburit, menjelang salat tarawih, hingga mengisi waktu pascasalat subuh.

Selengkapnya, baca informasinya di bawah ini beserta contohnya.

Apa Itu Kultum?

Menurut buku Ayo Mahir Berceramah untuk SMA/MA oleh Indah Kumara Puti dkk., kultum adalah kegiatan atau menyiarkan ajaran-ajaran agama yang bertujuan untuk memberikan nasihat, petunjuk, maupun petuah kepada pendengar secara lisan.

Sementara itu, menurut buku Materi Kultum Ustadz Milenial Seni Dakwah Viral Yang Asyik dan Kekinian oleh Ustaz Haidar Musthofa, kultum sama juga dengan mauidzhoh hasanah dalam bentuk lain, misalnya, tablig, ceramah, dan lain sebagainya.

Namun, kultum membatasi durasi penyampaian materi seorang mubalig hanya dalam waktu tujuh menit.

Nah, jika kamu dalam satu kesempatan hendak memberikan kultum, kami akan memberikan beberapa materi kultum Ramadhan.

Materi kultum Ramadhan berikut sangat cocok disampaikan untuk meningkatkan iman dan semangat ibadah di bulan puasa.

10 Materi Kultum Ramadhan Singkat

kultum ramadhan

1. Kultum Singkat Ramadhan

Tujuan Puasa

Assalamu’alaikum Warahmatullahhi Wabarakatuh.

Puji dan syukur marilah kita panjatkan kepada Allah yang sudah memberikan banyak nikmat yang tak terkira sampai hari ini.

Sampai akhirnya kita bisa bertemu kembali di bulan Ramadhan yang penuh berkah.

Tidak lupa, selawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad saw., kepada keluarga, sahabat, hingga sampai kepada kita selaku umatnya.

Melalui kesempatan ini, izinkan saya untuk menyampaikan sebuah kultum yang singkat mengenai tujuan Bulan Ramadan.

Sebelumnya, mari kembali kita bersyukur, sebab kita masih diberi kesempatan umur oleh Allah untuk menikmati bulan yang penuh kenikmatan ini.

Mengenai anjuran berpuasa di Bulan Ramadan, sesungguhnya sudah Allah firmankan lewat ayat Al-Qur’an yang berbunyi:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ

Artinya:

“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al-Baqarah: 183)

Dari penggalan ayat di atas jelas, jika puasa diwajibkan bagi setiap orang yang beriman.

Lewat ayat tersebut juga disebut, bila puasa dimaksudkan agar kita menjadi orang yang bertakwa.

Maka dari itu, sebelum ketakwaan diraih, bagi mereka yang berpuasa wajib untuk menahan segala nafsunya selama satu bulan penuh, di luar makan dan minum.

Kelak di akhir, manusia yang berhasil dan benar-benar memaknai puasa dengan utuh, ia akan sampai pada derajat takwa.

Semoga kita yang pada saat ini hadir sanggup untuk sampai ke tujuan hakiki bulan puasa.

Itulah kultum singkat yang dapat saya sampaikan. Segala manfaat datangnya dari Allah, sementara jika ada salah ucap datanya dari saya, sebagai manusia biasa.

Wassalamu’alaikum Warohmatullaahi Wabarokaatuh.

2. Kultum Singkat tentang Ramadhan

Hikmah Puasa

Assalamu’alaikum Warahmatullahhi Wabarakatuh.

Pertama-tama dan paling utama, marilah kita senantiasa untuk memanjatkan puji serta syukur kehadirat Allah, sebab berkat Allah kita bisa berkumpul di tempat mulia ini.

Selawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad saw., keluarga, sahabat, dan sampai kepada kita umat yang taat menjalankan sunah-sunahnya.

Lewat kultum singkat tentang puasa ini, saya akan coba menjelaskan mengenai hikmah-hikmah bulan puasa.

Hikmah sendiri mempunyai arti manfaat atau kebijaksanaan dari Allah.

Lalu, apa saja hikmah yang bisa kita rengkuh di Bulan Ramadan?

Secara umum hikmahnya itu ada 5.

Pertama, puasa untuk meningkatkan ketakawaan kepada Allah.

Kedua, sebagai bentuk latihan untuk mengontrol segala hawa nafsu, tak hanya makan dan minum.

Ketiga, di bulan puasa, kita dituntut untuk mampu melakukan yang terbaik setiap harinya.

Keempat, dengan merasakan lapar dan minum, kita dilatih untuk berempati serta peka terhadap orang yang kurang beruntung.

Kemudian kelima, hikmah puasa yakni menyadarkan kita untuk terus berusaha dekat dengan Allah.

Semoga kelima hikmah di atas dapat kita resapi dan dapatkan di bulan puasa tahun ini.

Sampai akhirnya, derajat takwa bisa diraih setelah menjalani ibadah puasa satu bulan penuh.

Semoga ada manfaatnya.

Wassalamu’alaikum Warohmatullaahi Wabarokaatuh.

3. Kultum tentang Ramadhan

Waktu Membaca Al-Qur’an di Bulan Ramadan

Assalamu’alaikum Warahmatullahhi Wabarakatuh.

Segala puji bagi Allah mari kita panjatkan kepada Allah, sebab karena Allah kita bisa berkumpul pada kesempatan yang mulia ini.

Tak lupa, selawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad saw., kepada keluarga, sahabat, dan sampai kepada kita selaku umatnya.

Pada kesempatan yang mulia ini, saya akan mencoba menjelaskan waktu terbaik membaca Al-Qur’an di bulan Ramadan.

Hal ini karena, membaca Al-Qur’an di bulan Ramadan mempunyai keutamaan tersendiri.

Tak hanya membaca, Rasul sudah mencontohkan jika Al-Qur’an mesti direnungi sampai dikhatamkan di bulan puasa.

Hal tersebut sesuai dengan hadis yang berbunyi sebagai berikut:

“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang paling gemar memberi. Semangat beliau dalam memberi lebih membara lagi ketika bulan Ramadhan tatkala itu Jibril menemui beliau. Jibril menemui beliau setiap malamnya di bulan Ramadhan. Jibril mengajarkan Al-Qur’an kala itu. Dan Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah yang paling semangat dalam melakukan kebaikan bagai angin yang bertiup.”  (HR. Bukhari no. 3554 dan Muslim no. 2307)

Menurut berbagai keterangan, agar hikmah membaca Al-Qur’an kian paripurna, ada beberapa waktu yang dianjurkan untuk membaca Al-Qur’an.

Pertama tentunya saat mengerjakan salat wajib.

Lalu selanjutnya di luar ibadah salat yang dirinci:

  • Saat waktu malam hari
  • Paruh pertama malam
  • Antara magrib dan isya
  • Setelah subuh

Itulah waktu-waktu yang sangat dianjurkan untuk membaca Al-Qur’an di bulan Ramadan.

Agar kebaikannya didapat, mari kita amalkan!

Semoga kultum singkat di atas ada manfaatnya. Terima kasih.

Wassalamu’alaikum Warohmatullaahi Wabarokaatuh.

4. Kultum Singkat tentang Puasa 

kultum tentang ikhlas

Sumber: m.apdut.com

5. Kultum Singkat Ramadhan dengan Judul

Sedekah di Bulan Puasa

Assalamu’alaikum Warahmatullahhi Wabarakatuh

Pertama-tama, marilah kita mengucap syukur kepada Allah yang telah memberikan banyak limpahan rezeki, berkah, dan karunia sehingga kita bisa berkumpul di acara ini.

Tidak lewat, selawat dan salam semoga selalu tercurah kepada Nabi Muhammad, keluarga, sahabat, hingga sampai kepada kita selaku umatnya yang taat dengan sunah-sunahnya.

Dalam kesempatan yang berbahagia ini, saya akan menyampaikan kultum Ramadhan singkat dengan topik keutamaan sedekah di bulan Ramadan.

Seperti kita tahu, dengan berbuat baik di bulan Ramadan, pahala kita akan diganjar pahala berkali-kali lipat.

Apalagi, bila berbicara sedekah yang niatnya membantu sesama, selain mendapat pahala dari Allah kita pun bisa meringankan beban orang lain.

Sedekah di sini tak melulu soal memberi materi. Ada beberapa sedekah sederhana yang dapat kamu tunaikan di bulan puasa, misalnya dengan membangunkan sahur, memberi takjil, menyiapkan hidangan sahur, mengajarkan Al-Qur’an, sampai sedekah paling kecil, yaitu tersenyum.

Maka dari itu, saya mengajak kita semua di bulan Ramadan ini marilah kita bersedekah membantu sesama.

Itulah kiranya kultum singkat tentang Ramadhan yang bisa saya sampaikan.

Semoga ada manfaatnya, khusus untuk saya yang menyampaikan, umumnya bagi kita semua yang mendengarkan.

Terima kasih,

Wassalamu’alaikum Warohmatullaahi Wabarokaatuh

6. Kultum Ramadhan Singkat

kultum ramadhan

7. Kultum Ramadhan Singkat 7 Menit

Keutamaan Ramadan



Dari Abu Hurairah ra. ia berkata, Rasulullah Saw. bersabda “Telah datang kepada kalian bulan Ramadhan. Bulan keberkahan yang Allah wajibkan kepada kalian puasa di dalamnya. Dalam bulan ini pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, setan-setan dibelenggu. Di dalamnya ada satu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Barangsiapa yang tidak mendapat kebaikan di dalamnya, maka ia telah luput dari banyak kebaikan.” (HR. Ahmad dan An-Nasâ’i)

Kaum Muslimin Rahimakumullah

Syukur kepada Allah kita masih dipertemukan dengan bulan yang sangat mulia dan berharga untuk meraih pundi pahala yang tak terbatas. Kita semua sangat membutuhkan datangnya bulan penyucian diri ini. Ramadan datang dengan membawa kebaikan dan keberkahan. Ia datang membawa berita gembira untuk seluruh alam. Ramadan datang untuk mencuci hati hamba-hamba yang berdosa. Ia juga datang untuk mengangkat derajat para hamba yang berbakti semakin tinggi dari sebelumnya.

Ramadan adalah bulan yang Allah pilih untuk menjadi saat turunnya kitab dan risalah-Nya. Ia
adalah bulan penghubung antara langit dan bumi. Saat rahmat tercurah dengan lebat, maghfirah mengucur bagai air bah, cahaya terpancar berpendar-pendar ke segala penjuru, dan kebaikan memancar di setiap menit dan detiknya.

Dalam bulan ini, disyariatkan ibadah puasa yang mempunyai banyak sekali keutamaan. Puasa mempunyai pengaruh yang menakjubkan dalam menjaga anggota tubuh luar dan kekuatan batin di dalam. Puasa juga menjaga dipengaruhi hal-hal yang buruk yang dapat merusak jiwa. Puasa dapat mengangkasakan jiwa menuju ketinggian akhlak, kehalusan budi, keindahan pekerti, kematangan pribadi, kepekaan rasa, dan penghambaan yang seutuhnya kepada Sang Pencipta.

Puasa membebaskan diri dari gurita nafsu yang mengajak kepada hal-hal yang rendah. Ia juga menjadikan jiwanya merdeka dari lilitan nafsu syahwat dan kebinatangan yang bercokol kuat dalam diri. Dengan berpuasa seorang hamba dapat memperkecil jalannya setan dalam aliran darah, mengubah rasa ego menjadi cinta dan kasih sayang, rakus menjadi ridha dan qana’ah, liar menjadi sabar, tenang dan terarah.

Maka jadilah kebahagiaan dirinya tidak lagi terbatas pada pemuasan syahwat semata. Tidak sekedar memuaskan kebutuhan jasmaninya yang tak pernah berujung. Namun lebih dari itu, ia menikmati kenikmatan yang tiada tara dalam dirinya. Ketenangan dan kedamaian jiwa yang luar biasa dan selalu bersamanya ke mana pun ia berada. Itulah kelezatan iman yang dapat membawanya kepada bahagia abadi sepanjang masa. Ibnu Abdil Barr berkata: “Cukuplah pernyataan Allah “Ash-Shaumu Li” menjadi keutamaan puasa dibanding ibadah-ibadah lainnya.”

Kaum Muslimin Rahimakumullah

Tentang puasa ini , Imam Al-Ghazali menyatakan bahwa puasa itu ada tiga macam. Tingkatan pertama adalah menahan dari makan, minum dan melakukan hal-hal yang membatalkan.

Tingkatan kedua, menahan diri dan anggota tubuh dari melakukan dosa. Dan tingkatan ketiga, menahan hati dan pikiran dari bisikan-bisikan nafsu.

Untuk mencapai kesempurnaan puasa ramadan ini, maka sudah seharusnya bagi kita untuk tidak sekedar menahan diri dari makan dan minum saja, tapi juga menahan anggota tubuh kita serta hati dan pikiran dari melakukan pelanggaran-pelanggaran.

Ramadan adalah waktu terapi intensif memperbaiki dan menjernihkan hati. Ibadah puasa, shalat tarawih, infak dan sedekah serta segenap ibadah yang diperintahkan disyariatkan didalamnya merupakan rangkaian program perbaikan diri dan masyarakat.

Saat-saat Ramadan ini juga adalah waktu yang tepat untuk membuktikan kekuatan menahan keinginan dan perasaan, kesetiaan dalam ucapan, kesejatian dalam sikap, dan ketabahan dalam melaksanakan komitmen yang sudah diputuskan. Bila saat Ramadan kita kalah, maka bersiaplah untuk kalah di bulan-bulan selanjutnya.

Maka kita harus terus berjuang menundukkan nafsu dan melaksanakan amal-amal kebaikan agar kelak kita nanti bisa keluar dari madrasah Ramadhan sebagai pemenang.

Sumber: Buku Raih Prestasi dengan Ibadah Hati Materi Kultum 30 Hari Ramadan

8. Materi Kultum Ramadhan Singkat yang Menarik

Sumber: Buku Panduan Ramadhan Bekal Meraih Ramadhan Penuh Berkah

Tertarik dengan contoh kultum tersebut? Download materinya di sini!

9. Teks Kultum Ramadhan

Selamat Jalan Ramadhan

Kaum Muslimin Rahimakumullah

Hari-hari Ramadan terus berlalu bergabung ke satuan waktu masa silam. Masa perawatan intensif hati ini tidak lama lagi berakhir. Kelak bilangan hari-hari ini akan dihamparkan di pengadilan Rabbul Izzati untuk diperhitungkan setiap menit dan detiknya. Hari-hari kita saat ini adalah waktu yang tepat untuk membuktikan kekuatan menahan keinginan dan perasaan, kesetiaan dalam ucapan, kesejatian dalam sikap, dan ketabahan dalam melaksanakan komitmen yang sudah diputuskan.

Bila saat ini kalah, maka alangkah susahnya mengharap kemenangan sejati di bulan-bulan lainnya. Sebab “barangsiapa yang luput mendapat kebaikan di bulan ini, sungguh benar-benar ia luput dari mendapatkan kebaikan.”

Keinginan utama diri ini memang untuk menjalankan tugas sebagai hamba Allah dengan sebaik-baiknya. Namun, dunia ini masih saja indah di depan mata. Setan tak henti-hentinya berusaha menggelincirkan anak cucu Adam, sesuai dengan komitmen yang ia ikrarkan di hadapan Allah.

“Iblis berkata: Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat pasti aku akan menjadikan mereka memandang baik perbuatan ma’siat di muka bumi, dan pasti aku akan menyesatkan mereka semuanya, kecuali hamba-hamba Engkau yang beroleh taufiq di antara mereka.” (QS. Al-Hijr: 39-40)

Adalah sebuah hal yang pasti kita termasuk dalam lingkup “Ajma’in” yang akan digelincirkan oleh setan, dan sama sekali belum ada jaminan untuk masuk dalam golongan mereka yang “mukhlashin’ (yang mendapat taufiq untuk selalu melaksanakan ketaatan), sehingga diri ini pun masih jatuh-bangun melawan keinginan nafsu yang tak pernah berhenti menggoda.

Di saat diri bergelimang dosa, ketaatan pun jarang dilakukan. Hidup dipenuhi hal-hal yang tidak bermanfaat untuk hari esok di akhirat. Sekali melakukan kebaikan, diri ini tidak ikhlas: full riya dan mengharapkan sesuatu yang lain, sehingga tidak ada lagi yang bisa diharapkan. Padahal, masa beramal itu terbatas. Hidup ini ada ujungnya.

Kaum Muslimin Rahimakumullah

Hidup kita suatu saat akan berakhir. Harapan yang paling besar bagi kita adalah kita dimasukkan Allah ke dalam surga dan dijauhkan dari api neraka. Sungguh itulah keberuntungan kita yang sejati.

Allah menyatakan:

“Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, sungguh ia telah beruntung.” (QS. Ali Imran: 185)

Ketika dibangkitkan di hari kiamat nanti, kita akan mengurus diri masing-masing. Di hari itu suasananya sangat berbeda. Semua ditentukan amalnya.

“Dan apabila datang suara yang memekakkan [tiupan sangkakala yang kedua], pada hari ketika manusia lari dari saudaranya, dari ibu dan bapaknya, dari istri dan anak-anaknya. Setiap orang dari mereka pada hari itu mempunyai urusan yang cukup menyibukkannya. Banyak muka pada hari itu berseri-seri, tertawa dan gembira ria, dan banyak [pula] muka pada hari itu tertutup debu, dan ditutup lagi oleh kegelapan. Mereka itulah orang-orang kafir lagi durhaka.” (QS. ‘Abasa: 34-42)

Entah kita termasuk golongan yang berseri-seri ataukah yang diliputi kegelapan. Sungguh, sejak awal Ramadan kesempatan untuk menjadi orang yang paling beruntung sangat besar. Peluang terbebas dari neraka jahannam terbentang luas. Dalam hadis shahih, Rasulullah sudah menyatakan “Sesungguhnya Allah membebaskan sejumlah hambahambanya dari api neraka setiap siang dan malam di Bulan Ramadan.” (HR. AlBazzar)

Maka tak ada rasa putus asa bagi jiwa-jiwa yang merasa berdosa. Masih ada beberapa jam waktu tersisa untuk berlomba menuju surga. Pintu maghfirah terbuka lebar, terutama di malam-malam terakhir bulan Ramadan ini. Malam-malamnya menjadi malam yang terbaik di sepanjang kehidupan umat Nabi Muhammad saw..

Saatnya untuk sejenak mengistirahatkan diri dari kepenatan duniawi. Saatnya melepaskan beban-beban dosa yang semakin tak tertanggungkan lagi. Saatnya untuk bersimpuh khusyu di haribaan Ilahi, mengejar rahmat dan mengemis ampunan dari Sang Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Rabbi Inni zhalamtu nafsi, faghfirli.

10. Kultum Ramadan

Download materi kultum Ramadan singkat tersebut di sini!

FAQ

1. Apa Saja Judul Ceramah di Bulan Puasa?

Contoh ceramah singkat ramadhan dan judulnya : Tujuan Puasa, Hikmah Puasa, Waktu Membaca Al-Qur’an di Bulan Ramadan, Ikhlas di Bulan Ramadhan.

2. Apa Itu Kultum Ramadhan?

Kultum Ramadhan adalah singkatan dari kuliah tujuh menit yang merupakan ceramah singkat yang biasanya disampaikan usai sholat tarawih di bulan Ramadhan.

3. Apakah Kultum Harus 7 Menit?

Kultum adalah singkatan dari kuliah tujuh menit, yang menunjukkan bahwa durasi ceramah singkat ini idealnya adalah sekitar 7 menit. Namun, bisa dikondisikan sesuai kebutuhan.

***

Itulah beberapa materi kultum Ramadhan singkat yang dapat menjadi referensi.

Semoga informasi di atas bermanfaat, Property People.

Baca artikel menarik mengenai ceramah, pidato, dan lainnya di Berita.99.co.

Ikuti Google News dari Berita 99.co Indonesia agar kamu tak ketinggalan berbagai informasi terbaru.

Kini, #segampangitu menemukan rekomendasi hunian nyaman dan terlengkap hanya di www.99.co/id.

Yuk cari rumah impianmu sekarang juga!

Referensi

  • Putri, Kumara, Hasanah, Uswatun, dkk. 2020. Ayo Mahir Berceramah untuk SMA/MA. Guepedia.
  • Musthofa, Haidar. 2020. Materi Kultum Ustadz Milenial Seni Dakwah Viral Yang Asyik dan Kekinian. Araska.
  • Tausikal, Abduh. 2012. Panduan Ramadhan Bekal Meraih Ramadhan Penuh Berkah. Pustaka Muslim.
  • Abubakar, Umarulfaruq. Raih Prestasi dengan Ibadah Hati Materi Kultum 30 Hari Ramadan.



Insan Fazrul

Sejak kuliah sudah aktif menulis di Pers Kampus. Usai lulus, Insan menjadi penulis lepas yang fokus dengan topik gaya hidup dan sepak bola. Kini, menulis di 99 Group dengan membahas properti, pendidikan, gaya hidup, hingga teknologi.
Follow Me:

Related Posts