Mitos terkait para pejabat yang bisa kehilangan kekuasaan apabila mendatangi kawasan Masjid Menara Kudus masih terus berembus dan diyakini oleh sebagian orang. Seperti apa kisahnya?
Sahabat 99, Masjid Menara Kudus merupakan salah satu tempat ibadah umat muslim tertua di Indonesia.
Dibangun oleh salah satu Wali Songo yakni Sunan Kudus, masjid dengan nama asli Al-Quds tersebut masih aktif digunakan sebagai tempat ibadah.
Bahkan, masjid ini juga dibuka untuk para peziarah yang hendak berkunjung ke makam Sunan Kudus.
Adapun umur bangunan ini disinyalir telah hampir menyentuh 500 tahun dengan prasasti yang berada di mihrab berangka tahun 856 Hijriah atau 1549 Masehi.
Mitos Masjid Menara Kudus
Terdapat mitos dari masjid ini yang sampai sekarang masih diyakini oleh masyarakat.
Melansir berbagai sumber, mitos Masjid Menara Kudus berkaitan dengan ajian berupa rajah milik Sunan Kudus yang disebut dengan nama Rajah Kalacakra.
Usut punya usut, Rajah Kalacakra ini ditanam oleh Sunan Kudus di bagian pintu gerbang menuju kawasan masjid.
Tujuannya tak lain agar melemahkan kekuatan orang-orang yang mempunyai niat jahat.
Mitos tersebut bertahan hingga kini dan menimbulkan ketakutan bagi orang “jahat” yang akan berkunjung.
Bahkan, konon lantaran mitos yang terus terawat itu membuat para pejabat di Indonesia enggan berkunjung ke Masjid Menara Kudus.
Mengapa demikian?
Pasalnya, ada keyakinan jika pejabat datang berkunjung untuk sekadar salat atau berziarah ke makam Sunan Kudus bakal kehilangan kekuasaan.
Maka dari itu, para pejabat yang memang akan berkunjung biasanya meminta pengelola masjid untuk bisa masuk melalui pintu lain tanpa melewati gerbang yang telah dirajah Kalacakra.
Ornamen Masjid yang Unik
Untuk kamu ketahui, masjid Al-Quds yang berlokasi di Jalan Menara, Desa Kauman, Kecamatan Kota, Kabupaten Kudus, Jawa Tengah ini memiliki desain arsitektur yang unik.
Alih-alih seperti layaknya masjid kebanyakan, menara pada Masjid Menara Kudus didesain layaknya bangunan candi.
Secara umum, arsitektur masjid ini bergaya tradisi seni Hindu yang bisa dilihat pada struktur dan bentuk atap berupa tumpang bersusun tiga.
Sementara itu, bangunan menara masjid menyerupai candi Jago yang disebut sebagai peninggalan Raja Singasari, Wisnuwardhana.
Tak hanya itu, pintu gerbang pun berdesain menyerupai candi belah atau Candi Bentar, lo.
Adapun dua daun pintu dibuat serupa atau kembar sebagai totalitas tradisi seni kori agung atau paduraksa.
Kendati kental dengan nuansa Hindu, tetapi ornamen masjid juga mempunyai unsur Arab dan Islam.
Salah satunya terlihat di padasan atau baik air yang berada di samping bangunan masjid.
***
Semoga ulasannya bermanfaat, Sahabat 99.
Simak informasi menarik lainnya hanya di Berita 99.co Indonesia.
Jika kamu sedang mencari rumah di sekitar Bogor, bisa jadi Golden Hills adalah jawabannya.
Cek beragam pilihan hunian lainnya hanya di www.99.co/id dan www.rumah123.com.