Berisi kumpulan selawat tentang kisah penciptaan Nabi Muhammad saw. Yuk, baca kitab maulid diba secara rutin di sini!
Maulid diba atau Maulid ad-Diba’i adalah buku yang disusun oleh seorang ulama bernama Wajihuddin Abdurrahman bin Muhammad bin Umar bin Yusuf bin Ahmad bin Umar Asy-Syaibani Az-Zabidi Asy-Syafii.
Isi dari maulid ini berupa kumpulan selawat tentang kisah penciptaan Nabi Muhammad saw., sejak masa kehamilan ibunya, Siti Aminah, sampai perjuangannya menyebarkan dakwah Islam.
Apabila kamu tertarik membaca surat ini, yuk dengarkan dan lantunkan lirik maulid diba di bawah ini!
Lirik Lengkap Maulid Diba
Ya Robbi Sholli ‘Ala Muhammad
يَارَبِّ صَلِّ عَلىٰ مُحَمَّد , يَارَبِّ صَلِّ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ
يَارَبِّ بَلِّغْهُ الْوَسِيْلَةْ , يَارَبِّ خُصَّهُ بِالْفَضِيْلَةْ
يَارَبِّ وَارْضَ عَنِ الصَّحَابَةْ , يَارَبِّ وَارْضَ عَنِ السُّلاَلَةْ
يَارَبِّ وَرْاضَ عَنِ الْمَشَايِخْ , يَارَبِّ وَارْحَمْ وَالِدِيْنَا
يَارَبِّ وَارْحَمْنَا جَمِيْعًا , يَارَبِّ وَارْحَمْ كُلَّ مُسْلِمْ
يَارَبِّ وَاغْفِرْ لِكُلِّ مُذْنِبْ , يَارَبِّ لاَ تَقْطَعْ رَجَانَا
يَارَبِّ يَا سَامِعْ دُعَانَا , يَارَبِّ بَلِّغْنَا نَزُوْرُهْ
يَارَبِّ تَغْشَانَا بِنُوْرِهْ , يَارَبِّ خِفْظَانَكْ وَاَمَانَكْ
يَارَبِّ وَاسْكِنَّا جِنَانَكْ , يَارَبِّ اَجِرْنَا مِنْ عَذَابِكْ
يَارَبِّ وَارْزُقْنَا الشَّهَادَةْ , يَارَبِّ حِطْنَا بِالسَّعَادَةْ
يَارَبِّ وَاصْلِحْ كُلَّ مُصْلِحْ , يَارَبِّ وَاكْفِ كُلَّ مُؤْذِيْ
يَارَبِّ نَخْتِمْ بِالْمُشَفَّعْ , يَارَبِّ صَلِّ عَلَيْهِ وَسَلِّمْ
“Ya Allah, tetapkanlah limpahan rahmat kepada Nabi Muhammad – Ya Allah, tetapkanlah limpahan rahmat dan salam kepadanya.”
“Ya Allah sampaikanlah kepadanya sebagai perantara – Ya Allah, khususkanlah kepadanya dengan keutamaan.”
“Ya Allah, anugerahkanlah keridhaan kepada sahabatnya – Ya Allah, anugerahkanlah keridhaan kepada keturunannya.”
“Ya Allah, anugerahkanlah keridhaan kepada para guru – Ya Allah, rahmatilah orang-orang tua kami.”
“Ya Allah rahmatilah kami semua, Ya Allah, rahmatilah semua orang islam.”
“Ya Allah, ampunilah semua orang yang berbuat dosa, Ya Allah, janganlah Engkau putuskan harapan kami.”
“Ya Allah, wahai dzat yang Maha Mendengar doa kami – Ya Allah, sampaikan kami ziarah ke makamnya.”
“Ya Allah, sinarilah kami dengan nur-Nya, Ya Allah, aku selalu mengharap pemeliharaan dan keamanan-Mu.”
“Ya Allah, tempatkanlah kami dalam surga-Mu, Ya Allah, selamatkanlah kami dari siksa-Mu.”
“Ya Allah, anugerahilah kematian kami dengan syahid, Ya Allah, liputilah kehidupan kami dengan penuh kebahagiaan.”
“Ya Allah, balaslah kebaikan orang yang berbuat kebaikan – Ya Allah, hindarkanlah dari semua orang yang menyakiti.”
“Ya Allah, akhirilah kami dengan mendapat syafaat Nabi Muhammad – Ya Allah, tetapkanlah limpahan rahmat dan salam kepada Nabi Muhammad.”
Inna Fatahna
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. اِنَّا فَتَحْنَا لَكَ فَتْحًا مُّبِيْنًاۙ ۞ لِّيَغْفِرَ لَكَ اللّٰهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْۢبِكَ وَمَا تَاَخَّرَ وَيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكَ وَيَهْدِيَكَ صِرَاطًا مُّسْتَقِيْمًاۙ ۞ وَّيَنْصُرَكَ اللّٰهُ نَصْرًا عَزِيْزًا.
لَقَدْ جَاۤءَكُمْ رَسُوْلٌ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ عَزِيْزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيْصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِيْنَ رَءُوْفٌ رَّحِيْمٌ. فَاِنْ تَوَلَّوْا فَقُلْ حَسْبِيَ اللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ ۗ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيْمِ.
اِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا
“Dengan nama Allah Swt. yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Sesungguhnya Kami (Allah) telah bukakan (memberikan kemenangan) kepada kamu, pembukaan (kemenangan) yang nyata.
Karena Allah Swt. akan mengampuni dosa-dosamu yang telah lalu dan yang akan datang, serta menyempurnakan nikmat-Nya (Allah Swt.) kepadamu, dan memberikan petunjuk padamu jalan yang lurus. Dan Allah Swt. akan memberikan pertolongan kepadamu dengan pertolongan yang nyata.
Telah datang kepada kamu seorang utusan Allah dari jenis kamu sendiri, ia merasakan apa penderitaanmu, lagi sangat mengharapkan akan keselamatanmu, kepada orang yang beriman senantiasa merasa kasih sayang.
Maka jika mereka berpaling (dari keimanan), maka katakanlah (Muhammad), “Cukuplah Allah bagiku; tidak ada tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal, dan Dia adalah Tuhan yang memiliki ‘Arsy (singgasana) yang agung.
Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya selalu berselawat untuk Nabi, wahai orang-orang yang beriman! Berselawat dan salamlah untuknya (Nabi Muhammad saw.).”
Alhamdulillahi Qowiyyil Ghoib
اَلْحَمْدُ ِللهِ الْقَوِيِّ الْغَالِبْ. اَلْوَلِيِّ الطَّالِبِ. اَلبَّاعِثِ الْوَارِثِ الْمَانِحِ السَّالِبِ. عَالِمِ الْكَائِنِ وَالْبَائِنِ وَالزَّائِلِ وَالذَّاهِبِ. يُسَبِّحُهُ اْلأفِلُ وَالْمَائِلُ وَالطَّالِعُ وَالْغَارِبُ.
وَيُوَحِّدُهُ النَّاطِقُ وَالصَّامِتُ وَالْجَامِدُ وَالذَّائِبُ. يَضْرِبُ بِعَدْلِهِ السَّاكِنُ وَيَسْكُنُ بِفَضْلِهِ الضَّارِبُ. (لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ).
حَكِيْمٌ أَظْهَرَ بَدِيْعَ حِكَمِهِ وَالْعَجَائِبْ. فِيْ تَرْتِيْبِ تَرْكِيْبِ هَذِهِ الْقَوَالِبِ. خَلَقَ مُخًّا وَعَظْمًا وَعَضُدًا وَعُرُوْقًا وَلَحْمًا وَجِلْدًا وَشَعْرًا بِنَظْمٍ مُؤْتَلِفٍ مُتَرَاكِبْ. مِنْ مَاءٍ دَافِقٍ يَخْرُجُ مِنْ بَيْنِ الصًُّلْبِ وَالتَّرَائِبِ. (لاَ إِلهَ إِلاَّ اللهُ).
كَرِيْمٌ بَسَطَ لِخَلْقِهِ بِسَاطَ كَرَمِهِ وَالْمَوَاهِبْ. . يَنْزِلُ فِيْ كُلِّ لَيْلَةٍ إِلَى سَمَاءِ الدُّنْيَا وَيُنَادِيْ هَلْ مِنْ مُسْتَغْفِرٍ هَلْ مِنْ تَائِبْ. هَلْ مِنْ طَالِبِ حَاجَةٍ فَأُنِيْلُهُ الْمَطَالِبَ. فَلَوْ رَأَيْتَ الْخُدَّامَ قِيَامًا عَلَى اْلأَقْدَامِ وَقَدْ جَادُوْا بِالدُّمُوْعِ السَّوَاكِبْ. وَالْقَوْمَ بَيْنَ نَادِمٍ وَتَائِبْ. وَخَائِفٍ لِنَفْسِهِ يُعَاتِبْ. وَأبِقٍ مِنَ الذُّنُوْبِ إِلَيْهِ هَارِبْ.
فَلاَ يَزَالُوْنَ فِي اْلإِسْتِغْفَارِ حَتَّى يَكُفَّ كَفُّ النَّهَارِ ذُيُوْلَ الْغَيَاهِبِ. . فَيَعُوْدُوْنَ وَقَدْ فَازُوْا بِالْمَطْلُوْبِ وَأَدْرَكُوْا رِضَا الْمَحْبُوْبِ وَلَمْ يَعُدْ أَحَدٌ مِنَ الْقَوْمِ وَهُوَ خَائِبْ. (لاَ إِلهَ إِلاَّ ألله).
فَسُبْحَانَهُ وَتَعَالَى مِنْ مَلِكٍ أَوْجَدَ نُوْرَ نَبِيِّهِ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنْ نُوْرِهِ قَبْلَ أَنْ يَخْلُقَ أدَمَ مِنَ الطَّيْنِ اللاَّزِبِ. وَعَرَضَ فَخْرَهُ عَلَى الْأَشْيَاءِ وَقَالَ هَذَا سَيِّدُ الْأَنْبِيَاءِ وَأَجَلُّ الْأَصْفِيَاءِ وَأَكْرَمُ الْحَبَآئِبِ.
“Segala puji bagi Allah, Yang Mahakuat lagi Maha Perkasa (di atas segala-galanya). Maha Pelindung lagi Penuntut segala dosa. Maha Membangkitkan di hari kiamat, Mahakekal, Maha Penganugerah, lagi Maha Pelenyap sengsara.
Maha Mengetahui segala keadaan: yang nyata, yang musnah, dan yang binasa. Bertasbih kepada-Nya (semua) yang tenggelam, yang condong. Yang terbit dan yang terbenam.
Semua makhluk yang berbicara dan yang diam, Mengesakan Allah, demikian juga yang padat dan yang cair. Dengan keadilan-Nya, yang diam bisa bergerak, dan dengan keutamaan Nya, yang bergerak menjadi diam. Tiada Tuhan selain Allah.
Yang Mahabijaksana, yang menciptakan keindahan hikmah-Nya dan berbagai keajaiban. Dalam pengaturan susunan perwujudan manusia ini.
Diciptakan oleh-Nya, otak, tulang, bahu, urat pembuluh darah, daging, kulit, dan rambut dengan susunan teratur rapi. Dari sperma yang terpancar dari tulang rusuk laki-laki dan tulang dada perempuan. Tuhan selain Allah.
Pemurah kepada makhluk-Nya dengan hamparan karunia dan anugerah-Nya. Setiap malam rahmat Allah turun ke langit dunia, dan memanggil: Adakah malam ini orang yang mohon ampun serta adakah orang yang bertaubat? Orang yang memohon akan hajatnya maka aku akan kabulkan hajatnya.
Seandainya telah engkau lihat hamba-hamba mengabdi kepada Allah, berdiri tegak diatas telapak-telapak kakinya dengan cucuran air mata, di antara segolongan kaum ada yang menyesali dosa-dosanya dan bertaubat.
Ada orang-orang yang khawatir berbuat dosa lagi dan mencerca kepada dirinya sendiri, ada orang yang lari menghindar dari perbuatan-perbuatan dosa menuju perlindungan Allah. Tidak ada henti-hentinya mereka mohon ampunan, Sehingga berhari-hari lamanya meratapi rentetan kealpaannya.
Kemudian mereka kembali menekuni ibadah, dan mereka benar-benar beruntung dengan apa yang dicari, dan menemui keridaan Allah yang dicintai dan tiada seorangpun dari suatu kaum yang kembali dengan tangan hampa. Tuhan selain Allah.
Mahasuci Allah dan Mahaluhur yang telah menciptakan nur Muhammad saw., dari nur-Nya sebelum menciptakan Adam dari tanah liat.
Allah memperlihatkan keagungan nur Muhammad kepada penghuni surga seraya berfirman: “Inilah pemimpin para Nabi dan paling agung di antara orang-orang pilihan serta lebih mulia diantara para kekasih Allah.”
Qila Huwa Adam
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
قِيْلَ هُوَ أٰدَمُ قَالَ أٰدَمُ بِهِ أُنِيْلُهُ أَعْلَى الْمَرَاتِبِ ۞ قِيْلَ هُوَ نُوْحٌ قَالَ نُوْحٌ بِهِ يَنْجُوْ مِنَ الْغَرَقِ وَيَهْلِكُ مَنْ خَالَفَهُ مِنَ الْأَهْلِ وَالْأَقَارِبِ ۞
قِيْلَ هُوَ إِبْرَاهِيْمُ قَالَ إِبْرَاهِيْمُ بِهِ تَقُوْمُ حُجَّتُّهُ عَلٰى عُبَّادِ الْأَصْنَامِ وَالْكَوَاكِبِ ۞ قِيْلَ هُوَ مُوْسٰى قَالَ مُوْسٰى أَخُوْهُ وَلٰكِنْ هٰذَا حَبِيْبٌ وَمُوْسٰى كَليْمٌ وَمُخَاطِبٌ ۞ قِيْلَ هُوَ عِيْسٰى قَالَ عِيْسٰى يُبَشِّرُ بِهِ بَيْنَ يَدَيْ نُبُوَّتِهِ كَالْحَاجِبِ
۞
قِيْلَ فَمَنْ هٰذَا الْحَبِيْبُ الْكَرِيْمُ الَّذِيْ أَلْبَسْتَهُ حُلَّةَ الْوَقَارِ ۞ وَتَوَّجْتَهُ بِتِيْجَانِ الْمَهَابَةِ وَالْإِفْتِخَارِ ۞ وَنَشَرْتَ عَلٰى رَأْسِهِ الْعَصَائِبَ ۞ قَالَ هُوَ نَبِيٌّ اسْتَخَرْتُهُ مِنْ لُؤَيِّ ابْنِ غَالِبٍ ۞ يَمُوْتُ أَبُوْهُ وَأُمُّهُ وَيَكْفُلُهُ جَدُّهُ ثُمَّ عَمُّهُ الشَّقِيْقُ أَبُوْ طَالِبٍ
Allah Swt. ditanya (oleh para malaikat), “Apakah Nur ini adalah Nabi Adam?”. Allah Swt. menjawab, “Karena Nur ini, Aku memberikan Nabi Adam derajat yang luhur” ۞
Allah Swt. ditanya, “Apakah Nur ini adalah Nabi Nuh?”. Allah Swt. menjawab, “Karena Nur ini, Nabi Nuh selamat dari tenggelam (saat banjir bandang) dan hancurlah orang yang ada di belakang Nabi Nuh yang tergolong keluarga dan kerabatnya” ۞
Allah Swt. ditanya, “Apakah Nur ini adalah Nabi Ibrahim?”. Allah Swt. menjawab, “Karena Nur ini, tegaklah hujjah Nabi Ibrahim di atas para penyembah berhala dan bintang-bintang” ۞
Allah Swt. ditanya, “Apakah Nur ini adalah Nabi Musa?”. Allah Swt. menjawab, “Nabi Musa adalah saudara Nur ini, tetapi Nur ini adalah kekasih sedangkan Nabi Musa adalah kalim (orang yang pernah berbicara dengan Allah Swt.) dan orang yang pernah diajak bicara oleh Allah Swt.”. ۞
Allah Swt. ditanya, “Apakah Nur ini adalah Nabi Isa?”. Allah Swt. menjawab, “Nabi Isa membawa kabar gembira akan (kelahiran) Nur ini di antara kenabiannya seperti alis mata (sangat dekat)” ۞
Allah Swt. ditanya, “Lalu siapakah kekasih ini yang mana Engkau mengenakannya dengan pakaian waqar ۞ Engkau memahkotainya dengan mahkota kewibawaan dan kemegahan ۞ dan Engkau membentangkan di atas kepalanya dengan sorban kepemimpinan?” ۞
Allah Swt. menjawab, “Dia adalah seorang nabi yang telah Aku pilih dari keturunan Luay bin Ghalib ۞ Ayah dan ibunya meninggal dunia dan ia diasuh oleh kakeknya, kemudian paman dari saudara ayahnya yaitu Abu Thalib”.
Yub’atsu Min Tihamah
يُبْعَثُ مِنْ تِهَامَةَ بَيْنَ يَدَيِ الْقِيَامَةِ ۞ فِيْ ظَهْرِهِ عَلَامَةٌ تُظِلُّهُ الْغَمَامَةُ ۞ تُطِيْعُهُ السَّائِبُ ۞ فَجْرِيُّ الْجَبِيْنِ لَيْلِيُّ الذَّوَائِبِ ۞
أَلِفِيُّ الْأَنْفِ مِيْمِيُّ الْفَمِ نُوْنِيُّ الْحَاجِبِ ۞ سَمْعُهُ يَسْمَعُ صَرِيْرَ الْقَلَمِ بَصَرُهُ إِلَى السَّبْعِ الطِّبَاقِ ثَاقِبٌ ۞ قَدَمَاهُ قَبَّلَهُمَا الْبَعِيْرُ فَأَزَالَا مَا اشْتَكَاهُ مِنَ الْمِحَنِ وَالنَّوَائِبِ ۞ أٰمَنَ بِهِ الضَّبُّ وَسَلَّمَتْ عَلَيْهِ الْأَشْجَارُ وَخَاطَبَتْهُ الْأَحْجَارُ ۞ وَحَنَّ إِلَيْهِ الْجِذْعُ حَنِيْنَ حَزِيْنٍ نَادِبٍ ۞ يَدَاهُ تَظْهَرُ بَرَكَتُهُمَا فِي الْمَطَاعِمِ وَالْمَشَارِبِ
۞
قَلْبُهُ لَا يَغْفُلُ وَلَا يَنَامُ وَلٰكِنْ لِلْخِدْمَةِ عَلَى الدَّوَامِ مُرَاقِبٌ ۞ إِنْ أُوْذِيَ يَعْفُ وَلَا يُعَاقِبُ ۞ وَإِنْ خُوْصِمَ يَصْمُتْ وَلَا يُجَاوِبْ ۞ أَرْفَعُهُ إِلَى أَشْرَفِ الْمَرَاتِبِ ۞
فِيْ رَكْبَةٍ لَا تَنْبَغِى قَبْلَهُ وَلَا بَعْدَهُ لِرَاكِبٍ ۞ فِيْ مَوْكِبٍ مِنَ الْمَلَائِكَةِ يَفُوْقُ عَلٰى سَائِرِ الْمَوَاكِبِ ۞ فَإِذَا ارْتَقٰى عَلَى الْكَوْنَيْنِ وَانْفَصَلَ عَنِ الْعَالَمِيْنَ ۞ وَوَصَلَ إِلَى قَابِ قَوْسَيْنِ كُنْتُ لَهُ أَنَا النَّدِيْمَ وَالْمُخَاطِبَ
Nabi saw. diutus di Kota Tihamah (Mekkah) di antara hadapan hari kiamat (di akhir zaman) ۞ Di punggungnya terdapat tanda kenabian, mendung menaunginya ۞
Awan mengikutinya ۞ Dahinya cerah seperti fajar, rambut-rambutnya hitam seperti gelapnya malam ۞ Hidungnya mancung seperti huruf alif, bibirnya indah seperti huruf mim, dan alisnya melengkung seperti huruf nun ۞
Pendengarannya peka yang bisa mendengarkan goresan pena, penglihatannya tajam yang menembus sampai ke langit tingkat ketujuh ۞
Kedua telapak kakinya dicium oleh unta, maka kedua telapak kaki itu mampu menghilangkan apa yang unta itu keluhkan, baik ujian dan musibah yang menimpa ۞
Hewan dhob (sejenis kadal atau biawak arab) beriman kepadanya, pohon-pohon mengucapkan salam kepadanya, dan batu-batu berbicara kepadanya ۞
Pelepah kurma pun merintih merindukannya seperti rindunya orang yang sedih lagi gelisah ۞ Tampaklah berkah dari kedua tangannya di dalam makanan dan minuman ۞ Hatinya tidak lupa dan tidak tidur, tetapi untuk berkhidmat (melayani) kepada Allah secara langgeng selalu terjaga ۞
Jika ia disakiti, maka ia memaafkan dan tidak membalas dendam ۞ Jika ia diajak bertengkar, maka ia diam dan tidak menjawab ۞
Aku (Allah Swt.) mengangkatnya pada derajat yang paling mulia ۞ Di dalam kedudukan tinggi yang mana kedudukan itu tidak layak bagi seorang sebelum dia dan sesudah dia untuk menaiki kedudukan itu ۞
(Ketika) di dalam rombongan para malaikat, ia mengungguli di atas semua rombongan itu ۞ Tatkala ia mendaki ke dua alam dan terpisah dari dua alam itu ۞
Dan ia telah sampai (di Sidratul Muntaha) lebih dekat sejarak 2 busur panah, maka Aku (Allah Swt.) berada di sisinya, “Aku adalah Dzat Yang Menghiburnya dan Mengajaknya Bicara”.
Tsumma Arudduhu Minal Arsy
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
Dengan menyebut Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang
ثُمَّ أَرُدُّهُ مِنَ الْعَرْشِ ۞ قَبْلَ أَنْ يَبْرُدَ الْفَرْشُ ۞ وَقَدْ نَالَ جَمِيْعَ الْمَاٰرِبِ ۞ فَإِذَا شُرِّفَتْ تُرْبَةُ طَيْبَةَ مِنْهُ بِأَشْرَفِ قَالَبٍ ۞ سَعَتْ إِلَيْهِ أَرْوَاحُ الْمُحِبِّيْنَ عَلَى الْأَقْدَامِ وَالنَّجَائِبِ
Kemudian Aku (Allah Swt.) mengembalikannya (Nabi saw.) dari Arsy ۞ sebelum tempat tidurnya menjadi dingin ۞ dan ia telah memperoleh semua keperluannya (selesai dari Isra’ Mi’raj) ۞
Lalu, tatkala dimuliakanlah tanah Kota Madinah dengan (kehadiran) makhluk yang paling mulia (waktu setelah hijrah) ۞ maka berbondong-bondonglah ruh-ruh para pecinta menuju padanya (kepada Nabi saw. di Kota Madinah) dengan berjalan kaki dan mengendarai unta.
Fasubhana Man Khoshshohu
فَسُبْحَانَ مَنْ خَصَّهٗ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِأَشْرَفِ الْمَنَاصِبِ وَالْمَرَاتِبِ
أَحْمَدُهٗ عَلىٰ مَا مَنَحَ مِنَ الْمَوَاهِبِ
وَأَشْهَدُ أَنْ لَآإِلٰهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهٗ لاَشَرِيْكَ لَهٗ رَبُّ الْمَشَارِقِ وَالْمَغَارِبْ
وَأَشْهَدُ أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهٗ وَرَسُوْلُهُ الْمَبْعُوْثُ إِلٰى سَآئِرِ الْأَعَاجِمِ وَالْأَعَارِبِ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَعَلىٰ اٰلِهٖ وَأَصْحَابِهٖ أُوْلِى الْمَآَثِرِ وَالْمَنَاقِبِ
صَلاَةً وَسَلاَمًا دَآئِمَيْنِ مُتَلاَزِمَيْنِ يَاتِيْ قَآئِلُهُمَا يَوْمَ الْقِيَامَةِ غَيْرَ خَآئِبِ
Maka Mahasuci Allah Swt. yang mengkhususkan Nabi Muhammad saw. dengan kemuliaan pangkat dan martabat
Aku menyanjungkan pujian kepada-Nya, atas segala nikmat anugerah dan pemberian-Nya.
Dan aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah Swt. yang Maha Esa lagi tiada sekutu bagi-Nya, pemilik arah timur dan barat.
Dan aku bersaksi bahwa sesungguhnya penghulu kami Nabi Muhammad itu adalah seorang hamba Allah Swt. dan utusan-Nya yang diutus kepada semua bangsa ‘Ajam dan Arab.
Semoga rahmat Allah Swt. dan salam-Nya tetap dilimpahkan kepada Nabi dan keluarga serta sahabatnya yang mempunyai perilaku agung dan sebutan nama baik.
Dengan rahmat dan salam yang kekal, keduanya merata kepada para pembacanya yang datang kelak di hari kiamat tanpa merugi.
Awwalu Maa Nastaftihu
بسم الله الرحمن الرحيم
أول ما نستفتح بإيراد حديثين وردا عن نبي گان قدره عظيما
“Pertama kali kami awali hal ini dengan mengemukakan dua buah hadits datang dari Nabi yang berkedudukan agung”
ونسبه گريما وصراطه مستقيما
“dan bernasab mulia serta lurus perjalanan hidupnya.”
قال فی حقه من لم يزل سميعا عليما
“Allah berfirman: Demi hak Muhammad. Dzat yang tiada terlepas dari sifat Maha Mendengar dan Maha Melihat,”
إن الله وملآئگته يصلون علی النبي يآأيها الذين أمنوا صلو عليه وسلموا تسليما
“Bahwasannya Allah dan para malaikat-Nya selalu berselawat untuk nabi, wahai orang-orang yang beriman, mohonkan rahmat dan salam dengan kesungguhan untuknya”.
Al-Hadisul Awwal
اَلْحَدِيْثُ الْأَوَّلُ عَنْ بَحْرِ الْعِلْمِ الدَّافِقِ وَلِسَانِ الْقُرْآَنِ النَّاطِقِ أَوْحَدِ عُلَمَآءِ النَّاسِ سَيِّدِنَا عَبْدِ اللهِ بْنِ سَيِّدِنَا الْعَبَّاسِ
رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَا اَنَّ رَسُوْلَ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَنَّهٗ قَالَ
إِنَّ قُرَيْشًا كَانَتْ نُوْرًا بَيْنَ يَدَيِ اللهِ عَزَّ وَجَلَّ قَبْلَ أَنْ يَّخْلُقَ اٰدَمَ بِأَلْفَيْ عَامٍ
يُسَبِّحُ اللهَ ذٰلِكَ النُّوْرُ وَتُسَبِّحُ الْمَلَآئِكَةُ بِتَسْبِيْحِهٖ فَلَمَّا خَلَقَ اللهُ اٰدَمَ أَوْدَعَ ذٰلِكَ النُّوْرَ فِيْ طِيْنَتِهٖ
قَالَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : فَأَهْبَطَنِيَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ اِلٰى الْأَرْضِ فِيْ ظَهْرِ اٰدَمَ
وَحَمَلَنِيْ فِي السَّفِيْنَةِ فِيْ صُلْبِ نُوْحٍ وَّجَعَلَنِيْ فِيْ صُلْبِ الْخَلِيْلِ إِبْرَاهِيْمَ حِيْنَ قُذِفَ بِهٖ فِي النَّارِ
وَلَمْ يَزَلِ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ يُنَقِّلُنِيْ مِنَ الْأَصْلاَبِ الطَّاهِرَةِ اِلٰى اْلأَرْحَامِ الزَّكِيَّةِ الْفَاخِرَةِ
حَتّٰى أَخْرَجَنِيَ اللهُ مِنْ بَيْنِ أَبَوَيَّ وَهُمَا لَمْ يَلْتَقِيَا عَلىٰ سِفَاحٍ قَطُّ
Hadis pertama dari pancaran seorang ahli ilmu yang menyamudra, tutur katanya dengan Al-Qur’an dan salah seorang ulama yang terkenal, yaitu Sayyidina Abdullah bin Sayyidina Abbas rodhiyAllah Swt.u ‘anhumaa.
Dari Rasulullah saw. bahwasanya beliau telah bersabda:
Sesungguhnya seorang Quraisy (Nabi Muhammad saw.) ketika masih berwujud nur (cahaya) di hadapan Allah Yang Mahaperkasa dan Mahaagung sebelum menciptakan Adam kira-kira dua ribu tahun.
Nur itu selalu bertasbih kepada Allah dan bertasbih pula para malaikat mengikuti bacaan tasbihnya. Ketika Allah menciptakan Adam, maka nur itu diletakkan pada tanah liat asal kejadiannya.
Telah bersabda Nabi saw: Lalu Allah Azza wa Jalla menurunkan aku ke bumi pada punggung Nabi Adam.
Dan membawaku kedalam kapal berada pada tulang rusuk Nabi Nuh dan menjadikan aku pada tulang rusuk Nabi lbrahim ketika dilempar ke dalam api.
Tiada henti-hentinya Allah Yang Mahaperkasa dan Mahaagung memindahkan aku dari tulang-tulang rusuk yang suci, sampai pada rahim yang suci dan megah, hingga Allah melahirkan aku dari antara kedua orang tuaku, dan keduanya tidak pernah berbuat zina sama sekali.
Al-Hadistu Tsaniy
الحديث الثانی عن عطآء بن يسار عن گعب الأحبار
قال علمنی أبی التوراة إلا سفرا واحدا گان يختمه ويدخله الصندوق، فلما مات أبی فتحته فإذا فيه نبي يخرج اخر الزمان مولده بمکة وهجرته بالمدينة وسلطانه بالشام
يقص شعره ويتزر علی وسطه يکون خير الأنبيآء وأمته خير الأمم
يگبرون الله تعالی علی کل شرف يصفون فی الصلاة گصفوفهم فی القتال
قلوبهم مصاحفهم يحمدون الله تعالی علی کل شدة ورخآء
ثلث يدخلون الجنة بغير حساب
وثلث يأتون بذنوبهم وخطايا هم فيغفرلهم وثلث يأتون بذنوب وخطايا عظام
فيقول الله تعالی للملآئگة اذهبوا فزنوهم فيقولون ربنا وجدناهم اسرفوا علی انفسهم ووجدنا اعمالهم من الذنوب گأمثال الجبال غير انهم يشهدون ان لآإله إلا الله وان محمدا رسول الله ، صلی الله عليه وسلم
Hadits kedua riwayat dari ‘Atha’ bin Yasar dari Ka’ab Al-Ahbar telah berkata: Ayahku telah mengajarkan kepadaku kitab Taurat hingga tamat, kecuali selembar saja yang tidak diajarkan dan memasukkannya ke dalam peti. Maka setelah ayahku meninggal, aku membuka peti itu, ternyata selembar kitab Taurat tadi menerangkan tentang akan lahirnya nabi akhir zaman yang tempat kelahirannya di kota Mekkah dan berpindah ke Madinah serta kekuasaanya meluas ke negeri Syam.
Beliu mencukur rambutnya dan berkain pada pinggangnya. Beliau adalah sebaik-baiknya para nabi, dan umatnya juga sebaik-baik umat.
Mereka bertakbir mengagungkan kebesaran Allah yang Mahatinggi atas segala kemuliaan. Mereka berbaris pada waktu shalat sebagaimana barisan mereka di dalam peperangan.
Hati mereka merupakan tempat kitabnya. Mereka selalu memuji dalam keadaan duka dan suka.
Sepertiga dari mereka masuk surga tanpa dihisab,sepertiga lagi datang dengan dosa-dosanya, lalu diampuni. Dan yang sepertiga lainnya datang dengan dosa-dosa dan kesalahan-kesalahan besar
Maka Allah Ta’ala berfirman kepada malaikat: Pergilah dan timbanglah amal perbuatan mereka.
Lalu para malaikat berkata: Wahai Tuhan kami, telah kami dapatkan mereka melampaui batas menyia-nyiakan dirinya sendiri dan kami dapatkan amal-amal mereka penuh dari dosa-dosa bagaikan sebesar gunung-gunung.
Pada sisi lainnya mereka sungguh bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Allah dan sesungguhnya Nabi Muhammad itu adalah utusan Allah.
Fayaquulu Haq
فَيَقُوْلُ الْحَقُّ وَعِزَّتِيْ وَجَلاَلِيْ لاَجَعَلْتُ مَنْ أَخْلَصَ لِيْ بِالشَّهَادَةِ كَمَنْ كَذَّبَ بِيْ اَدْخِلُوْهُمُ الْجَنَّةَ بِرَحْمَتِيْ
يَاأَعَزَّ جَوَاهِرِ الْعُقُوْدِ وَخُلاَصَةَ إِكْسِيْرِ سِرِّ الْوُجُوْدِ
مَادِحُكَ قَاصِرٌ وَّلَوْ جَآءَ بِبَذْلِ الْمَجْهُوْدِ
وَوَاصِفُكَ عَاجِزٌ عَنْ حَصْرِ مَا حَوَيْتَ مِنْ خِصَالِ الْكَرَمِ وَالْجُوْدِ
اَلْكَوْنُ إِشَارَةٌ وَأَنْتَ الْمَقْصُوْدُ
يَاأَشْرَفَ مَنْ نَالَ الْمَقَامَ الْمَحْمُوْدَ
وَجَآءَتْ رُسُلٌ مِنْ قَبْلِكَ لٰكِنَّهُمْ بِالرِّفْعَةِ وَالْعُلاَلَكَ شُهُوْدٌ
Maka Allah Swt. berfirman: Demi kemuliaan dan keagungan-Ku, tiadalah Aku jadikan orang yang tulus ikhlas bersaksi kepada-Ku itu seperti orang yang mendustakan Aku. Mereka Aku masukkan surga dengan rahmat-Ku.
Wahai orang yang termulia laksana untaian mutiara dan emas murni rahasia yang ada.
Orang yang memujimu merasa kekurangan walaupun dengan mengerahkan seluruh kekuatannya.
Dan orang yang mensifatimu merasa tak berdaya melukiskan apa yang meliputi engkau dari tingkah laku yang mulia dan pemurah.
Alam semesta isyarat dan engkaulah yang menjadi tujuan.
Wahai orang termulia yang telah memperoleh kedudukan yang terpuji.
Dan telah datang para rasul sebelum engkau, tetapi mereka bersaksi atas kemuliaan dan keluhuran serta ketinggian derajatmu.
Ahdhiruu Quluubakum
أحضروا قلوبکم يا معشر ذوی الألباب
Hadirkanlah hati kalian, wahai golongan orang yang berakal
حتی أجلولکم عرآئس معاني أجل الأحباب
Sehingga aku nyatakan kepadamu bagaikan pengantin yang menjadi kekasih agung
المخصوص بأشرف الألقاب
Yang telah dikhususkan dengan gelar nama yang termulia
الراقي إلی حضرة الملك الوهاب
Yang pernah naik menghadap Raja Yang Maha Pemberi
حتی نظر إلی جماله بلا ستر ولا حجاب
Sehingga dapat melihat keindahan’Nya tanpa tutup dan tanpa tirai
فلما ان اوان ظهور شمس الرسالة
Tatkala tiba saat lahirnya sinar kerasulan
في سمآء الجلالة
Di langit keagungan
خرج به مرسوم الجليل لنقيب المملگة جبريل
Keluarlah Malaikat Jibril dengan membawa nur untuk membuka kerajaan dunia
يا جبريل ناد في سآئر المخلوقات
Wahai Jibril, serukan kepada seluruh makhluk
من اهل الأرض والسموات ، بالتهاني والبشارات
Penghuni bumi dan langit, agar menyambutnya dengan rasa riang dan gembira
فإن النور المصون والسر المکنون الذي اوجدته قبل وجود الأشيآء وابداع الأرض والسمآء
Karena sesunggunya nur yang terpelihara dan rahasia yang tersimpan yang Aku ciptakan sebelum wujudnya sesuatu dan sebelum terciptanya bumi dan langit-langit
انقله في هذه الليلة إلی بطن أمه مسرورا
Pada malam ini Aku pindahkan nur itu ke dalam perut ibunya dengan merasakan kegembiraan.
أملأبه الگون نورا ، واکفله يتيما وأطهره واهل بيته تطهيرا
Aku penuhi seluruh alam dengan cahayanya. Aku pelihara di dalam keadaan yatim-piatu dan Aku sucikan dia beserta para keluarganya dengan kesucian yang sungguh.
اللهم صل وسلم وبارك عليه
Ya Allah, tetapkanlah limpahan rahmat dan salam serta keberkahan kepadanya (Nabi Muhammad)
فاهتز العرش طربا واستبشارا
Maka bergoncanglah ‘Arsy karena gembira dengan adanya kabar gembira.
وازداد الکرسي هيبة ووقارا
Dan kursi Allah bertambah wibawa dan tenang karena memuliakannya.
وامتلأت السموات انوارا
Dan langit penuh dengan cahaya
وضجت الملآئگة لله تهليلا وتمجيدا واستغفارا
Serta bergemuruh gemuruh suara malaikat membaca tahlil, tamjid dan istighfar
ولم تزل أمه تری انواعا من فخره وفضله إلی نهاية تمام حمله ،
Dan ibunya tiada henti-hentinya melihat bermacam-macam keajaiban hingga dari keistimewaan dan keagungannya hingga sempurna masa kandungannya
فلما اشتد بها الطلق بإذن رب الخلق ، وضعت الحبيب صلی الله عليه وسلم ساجدا شاکرا حامدا گأنه البدر فی تمامه
Maka ketika ibunya merasakan sakit karena kandungannya akan lahir, dengan izin Tuhannya, Tuhan pencipta makhluk, lahirlah kekasih Allah Muhammad saw. dalam keadaan sujud, bersyukur dan memuji, sedangkan wajahnya bagaikan purnama dalam kesempurnaannya.
Fahtazzal Arsyu
فَاهْتَزَّ اْلعَرْشُ طَرَبًا وَاسْتِبْشَارًا . وَازْدَادَ اْلكُرْسِيُّ هَيْبَةً وَوَقَارًا . وَامْتَلَأَتْ السَّمَوَاتُ أَنْوَارًا . وَضَجَّتْ الْمَلاَئِكَةُ تَهْلِيْلاً وَتَمْجِيْدًا وَاسْتِغْفَارًا . ( سُبْحَانَ اللهِ وَاْلحَمْدُ لِلهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللهِ وَاللهُ أَكْبَرُ )
وَلَمْ تَزَلْ أُمُّهُ تَرَى أَنْوَاعًا مِنْ فَخْرِهِ وَفَضْلِهِ . إِلَى نِهَايَةِ تَمَامِ حَمْلِهِ . فَلَمَّا اشْتَدَّ بِهَا الطَّلْقُ بِإِذْنِ رَبِّ اْلخَلْقِ . وَضَعَتْ الْحَبِيْبَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَاجِدًا شَاكِرًا حَامِدًا كَأَنَّهُ اْلبَدْرُ فِى تَمَامِهِ
Fahtazzal Arsyu Tharaban was tibsyara. Wazdadal kursiyyu haibatan wa waqara. Wamtala’atis samawatu anwara. Wa dhajjatil malaikatu tahlilan wa tamjidan wastighfara. (Subhanallah walhamdu lillah wa la ilaha illallahuallahu akbar 3x).
Wa lam tazal ummuhu tara anwa’an min fakhrihi wa fadhlih. Ila nihayati tamami hamlih. Falammasytadda bihat talqu bi idzni rabiil halq. Wa dhaatil habiba shallallahu alaihi wa sallam sajidan, syakiran hamidan ka annahul badru fi tamamih
Mahalul Qiyam
صَلَّى اللهُ عَلى مُحَمَّدْ، صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ
Shallallahu ‘ala Muhammad, shallallahu ‘alayhi wasallam
يَا حَبِيْبْ سَلَامْ عَلَيْكَ، صَلَوَاتُ اللهْ عَلَيْكَ
Ya habib salam ‘alayka, selawatullah ‘alayka
ﻳَﺎ ﻧَﺒِﻲ سَلَاﻡْ ﻋَﻠَﻴْﻚَ , ﻳَﺎ ﺭَﺳُﻮﻝْ سَلَاﻡْ ﻋَﻠَﻴْﻚَ
Ya nabi salam ‘alaika, Ya Rosul salam ‘alaika
يَا حَبِيْبْ سَلَامْ عَلَيْكَ، صَلَوَاتُ اللهْ عَلَيْكَ
Ya habib salam ‘alaika, selawatullah ‘alaika
ﺃَﺷﺮَﻕَ ﺍﻟﺒَﺪْﺭُ ﻋَﻠَﻴْﻨَﺎ , ﻓَﺎﺧْﺘَﻔَﺖْ ﻣِﻨْﻪُ ﺍﻟﺒُﺪُﻭْﺭُ
Asyroqol badru ‘alaina, fakhtafat minhul buduru
ﻣِﺜْﻞَ حُسْنِك ﻣَﺎ ﺭَﺃَﻳْﻨَﺎ , ﻗَﻂُّ ﻳَﺎ ﻭَﺟْﻪَ ﺍﻟﺴُّﺮُﻭْﺭِ
Mitsla husnik mâ ro-ainâ, qotthu yâ wajhas-surûri
ﺃَﻧْﺖَ ﺷَﻤْﺲٌ ﺃَﻧْﺖَ ﺑَﺪْﺭٌ – ﺃَﻧْﺖَ ﻧُﻮْﺭٌ ﻓَﻮْﻕَ ﻧُﻮْﺭٍ
Anta syamsun anta badrun, anta nûrun fauqo nûrin
ﺃَﻧْﺖَ ﺇِﮐْﺴِﻴْﺮُ ﻭَﻏَﺎﻟِﻲ , ﺃَﻧْﺖَ ﻣِﺼْﺒَﺎﺡُ ﺍﻟﺼُّﺪُﻭْﺭِ
Anta iksîrun wa ghôlî, anta mishbâhush-shudûri
ﻳَﺎ ﺣَﺒِﻴْﺒِﯽ ﻳَﺎ ﻣُﺤَﻤَّﺪ , ﻳَﺎﻋَﺮُﻭْﺱَ ﺍﻟﺨَﺎﻓِﻘَﻴْﻦِ
Yâ habîbî yâ Muhammad, yâ ‘arûsal-khôfiqoini
ﻳَﺎ ﻣُﺆَﻳَّﺪْ ﻳَﺎﻣُﻤَﺠَّﺪْ , ﻳَﺎ ﺇِﻣَﺎﻡَ ﺍﻟﻘِﺒْﻠَﺘَﻴْﻦِ
Yâ mu-ayyad yâ mumajjad, yâ imâmal qiblataini
ﻣَﻦْ ﺭَﺃَﯼ ﻭَﺟْﻬَﻚَ ﻳَﺴْﻌَﺪْ , ﻳَﺎﮔﺮِﻳْﻢَ ﺍﻟﻮَﺍﻟِﺪَﻳْﻦِ
Man ro-â wajhaka yas’ad, yâ karîmal wâlidaini
ﺣَﻮْﺿُﻚَ ﺍﻟﺼَّﺎﻓِﯽ ﺍﻟﻤُﺒَﺮَّﺩْ , ﻭِﺭْﺩُﻧَﺎ ﻳَﻮْﻡَ ﺍﻟﻨُّﺸُﻮْﺭِ
Haudlukash-shôfîl mubarrod, wirdunâ yauman-nusyûri
ﻣَﺎ ﺭَﺃَﻳْﻨَﺎ ﺍﻟﻌِﻴْﺲَ ﺣَﻨَّﺖْ , ﺑِﺎﻟﺴُّﺮَﯼ ﺇِﻻَّ ﺇِﻟَﻴْﻚَ
Mâ ro-ainâl ‘îsa hannat, bissurô illâ ilaika
ﻭَﺍﻟﻐَﻤَﺎﻣَﻪ ﻗَﺪْ ﺃَﻇَﻠَّﺖْ , ﻭَﺍﻟﻤَﻼَ ﺻَﻠُّﻮﺍ ﻋَﻠَﻴْﻚَ
Wal ghomâmah qod adhollat, wal malâ shollû ‘alaika
ﻭَﺃَﺗَﺎﻙَ ﺍﻟﻌُﻮﺩُ ﻳَﺒْﮑِﻲ , ﻭَﺗَﺬَﻟَّﻞْ ﺑَﻴْﻦَ ﻳَﺪَﻳْﻚَ
Wa atâkal ‘ûdu yabkî, wa tadzallal baina yadaika
ﻭَﺍﺳْﺘَﺠَﺎﺭَﺕْ ﻳَﺎﺣَﺒِﻴْﺒِﻲ – ﻋِﻨْﺪَﻙَ ﺍﻟﻈَّﺒْﻲُ ﺍﻟﻨُّﻔُﻮْﺭُ
Wastajârot yâ habîbî, ‘indakadh-dhobyun-nufûru
ﻋِﻨْﺪَﻣَﺎ ﺷَﺪُّﻭْﺍ ﺍﻟﻤَﺤَﺎﻣِﻞ , ﻭَﺗَﻨَﺎﺩَﻭﺍ ﻟِﻠﺮَّﺣِﻴْﻞِ
‘Indamâ syaddûl mahâmil, wa tanâdau lirrohîli
ﺟِﺌْﺘُﻬُﻢْ ﻭَﺍﻟﺪَّﻣْﻊُ ﺳﺂﺋِﻞْ , ﻗُﻠْﺖُ ﻗِﻒْ ﻟِﯽ ﻳَﺎ ﺩَﻟِﻴْﻞُ
Ji tuhum waddam’u sã-il, qultu qif lî yâ dalîlu
ﻭَﺗَﺤَﻤَّﻞْ ﻟِﻲ ﺭَﺳﺂﺋِﻞْ , ﺃَﻳُّﻬَﺎ ﺍﻟﺸَّﻮْﻕُ ﺍﻟﺠَﺰِﻳْﻞُ
Wa tahammal lî rosã-il, ayyuhâsy-syauqul jazîlu
ﻧَﺤْﻮَﻫَﺎﺗِﻴْﻚَ ﺍﻟﻤَﻨَﺎﺯِﻝِ , ﻓِﯽ ﺍﻟﻌَﺸِﻲِّ ﻭَﺍﻟﺒُﮑُﻮْﺭِ
Nahwa hâtîkal manâzil, fîl ‘asyiyyi wal bukûri
ﮐُﻞُّ ﻣَﻦْ ﻓِﯽ ﺍﻟﮕﻮْﻥِ ﻫَﺎﻣُﻮﺍ , ﻓِﻴْﻚَ ﻳَﺎ ﺑَﺎﻫِﻲ ﺍﻟﺠَﺒِﻴْﻦِ
Kullu man fîl kauni hâmû, fîka yâ bâhîl jabîni
ﻭَﻟَﻬُﻢْ ﻓِﻴْﻚَ ﻏَﺮَﺍﻡُ , ﻭَﺍﺷْﺘِﻴَﺎﻕُ ﻭَﺣَﻨِﻴْﻦُ
Wa lahum fîka ghorômun, wasytiyâqun wa hanînu
ﻓِﻲ ﻣَﻌَﺎﻧِﻴْﻚَ ﺍﻷَﻧَﺎﻡُ , ﻗَﺪْ ﺗَﺒَﺪَّﺕْ ﺣﺂﺋِﺮِﻳْﻦَ
Fî ma’ânîkal anâmu, qod tabaddat hã-irîna
اَنْتَ لِلرُّسُلِ خِتَامُ , اَنْتَ لِلْمَوْلٰى شَكُوْرُ
Anta lirrusli khitâmun, anta lil maulâ syakûru
عَبْدُكَ المِسْكِينُ يَرْجُو , فَضْلَكَ الجَمَّ الغَفِيْرَ
‘Abdukal miskînu yarjû, fadl-lakal jammal ghofîru
فِيْكَ قَدْ اَحْسَنْتُ ظَنِّي , يَابَشِيْرُ يَانَذِيْرُ
Fîka qod ahsantu dhonnî, yâ basyîru yâ nadzîru
فَاَغِثْنِي وَاَجِرْنِي , يَا مُجِيْرُ مِنَ السَّعِيْرِ
Fa-aghitsnî wa ajirnî, yâ mujîru minas-sa’îri
يَاغَيَاثِي يَامَلَاذِي , فِي مُهِمَّاتِ الاُمُوْرِ
Yâ ghiyâtsî yâ malâdzî, fî muhimmâtil umûri
سَعِدَ عَبْدٌ قَدْ تَمَلّٰى , وَانْجَلٰى عَنْهُ الحَزِيْنُ
Sa’id ‘abdun qod tamallâ, wanjalâ ‘anhul huzûna
فِيْكَ يَا بَدْرٌ تَجَلّٰي , فَلَكَ الوَصْفُ الحَسِيْنُ
Fîka yâ badrun tajallâ, falakal washful hasînu
لَيْسَ اَزْكٰى مِنْكَ اَصْلًا , قَطُّ يَا جَدَّ الحُسَيْنِ
Laisa azkâ minka ashlân, qotthu yâ jaddal husaini
فَعَلَيْكَ اللّهُ صَلّٰى , دَآئِمًا طُوْلَ الدُّهُوْرِ
Fa’alaikallâhu shollâ, dã-imân thûlad-duhûri
يَا وَلِيَّ الحَسَنَاتِ , يَا رَفِيْعَ الدَّرَجَاتِ
Yâ waliyyal hasanâti, yâ rofî’ad-darojâti
كَفِّرْ عَنِّيَ الذُّنُوبَ , وَاغْفِرْ عَنِّي السَّيِّئَاتِ
Kaffir ‘annyadz-dzunûba, waghfir ‘annîs-sayyi-âti
اَنْتَ غَفَّارُ الخَطَيَا , وَالذُّنُوْبِ المُوْبِقَاتِ
Anta ghoffârul khothôyâ, wadz-dzunûbil mûbiqôti
اَنْتَ سَتَّارُ المَسَاوِي – وَمُقِيْلُ العَثَرَاتِ
Anta sattârul masâwî, wa muqîlul ‘atsarôti
عَالِمُ السِّرِّ وَاَخْفٰى – مُسْتَجِيْبُ الدَّعَوَاتِ
‘Âlimus-sirri wa akhfâ, mustajîbud-da’awâti
رَبِّ فَارْحَمْنَا جَمِيْعًا – بِجَمِيْعِ الصَّالِحَاتِ
Robbi farhamnâ jamî’an, bijamî’ish-shôlihâti
وصلاة الله تغشا عد تحرير السطور
أحمد الهادی محمد صاحب الوجه المنير
Wa sholâtullâhi taghsyâ ‘adda tahrîris-suthûri Ahmadal hâdî Muhammad shôhibal wajhil munîri
Wakana Shallallahi ‘Alaihi Wasallam
وَ كَانَ صَلىَّ اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ أَحْسَنَ النَّاسِ خَلْقًا وَ خُلُقًا * وَ أَهْدَاهُمْ اِلَى الْحَقِّ طُرُقًا * كَانَ خُلُقُهُ الْقُرْآنُ * وَ شِيْمَتُهُ الْغُفْرَانُ * يَنْصَحُ لِلْإِنْسَانِ
* وَ يَفْسَحُ فِي الْإِحْسَانِ * وَ يَعْفُوْ عَنِ الذَّنْبِ إِذَا كَانَ فِيْ حَقِّهِ وَ سَبَبِهِ * وَ إِذَا ضُيِّعَ حَقُّ اللهِ لَمْ يَقُمْ أَحَدٌ لِغَضَبِهِ * مَنْ رَآهُ بَدِيْهَةً هَابَهُ * وَ إِذَا دَعَاهُ الْمِسْكِيْنُ أَجَابَهُ * يَقُوْلُ الْحَقَّ وَ لَوْ كَانَ مُرًّا * وَ لَا يُضْمِرُ لِمُسْلِمٍ غِشًّا وَ لَا ضُرًّا * مَنْ نَظَرَ فِيْ وَجْهِهِ عَلِمَ أَنَّهُ لَيْسَ بِوَجْهِ كَذَّابٍ
* وَ كَانَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ لَيْسَ بِغَمَّازٍ وَ لَا عَيَّابٍ * إِذَا سُرَّا فَـكَأَنَّ وَجْهَهُ قِطْعَةُ قَمَرٍ * وَ إِذَا كَلَّمَ النَّاسَ فَكَأَنَّمَا يَجْنُوْنَ مِنْ كَلَامِهِ أَحْلٰ ثَمَرٍ * وَ إِذَا تَبَسَّمَ تَبَسَّمَ عَنْ مِثْلِ حَبِّ الْغَمَامِ * وَ إِذَا تَكَلَّمَ فَكَأَنَّمَا الدُّرُّ يَسْقُطُ مِنْ ذلِكَ الْكَلَامِ * وَ إِذَا تَحَدَّثَ فَكَأَنَّ الْمِسْكَ يَخْرُجُ مِنْ فِيْهِ
* وَ إِذَا مَرَّ بِطَرِيْقٍ عُرِفَ مِنْ طِيْبِهِ أَنَّهُ قَدْ مَرَّ فِيْهِ * وَ إِذَا جَلَسَ فِيْ مَجْلِسٍ بَقِـيَ طِيْبُهُ فِيْهِ أَيَّامًا وَ إِنْ تَغَيَّبَ * وَ يُوْجَدُ مِنْهُ أَحْسَنُ طِيْبٍ وَ إِنْ لَمْ يَكُنْ قَدْ تَطَيَّبَ * وَ إِذَا مَشـٰى بَيْنَ أَصْحَابِهِ فَكَأَنَّهُ الْقَمَرُ بَيْنَ النُّجُوْمِ الزُّهْرِ * وَ إِذَا أَقْبَلَ لَيْلًا فَكَأَنَّ النَّاسَ مِنْ نُوْرِهِ فِيْ أَوَانِ الظُّهْرِ *
وَ كَانَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ أَجْوَدَ بِالْخَيْرِ مِنَ الرِّيْحِ الْمُرْسَلَةِ * وَ كَانَ يَرْفُقُ بِالْيَتِيْمِ وَ الْأَرْمَلَةِ * قَالَ بَعْضُ وَاصِفِيْهِ مَا رَأَيْتُ مِنْ ذِيْ لِمَّةٍ سَوْدَاءَ فِيْ حُلَّةٍ حَمْرَآءَ * أَحْسَنَ مِنْ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ
Waqila Liba’dzihim
قِيْلَ لِبَعْضِهِمْ كَأَنَّ وَجْهَهُ الْقَمَرُ ۞ فَقَالَ بَلْ أَضْوَأُ مِنَ الْقَمَرِ إِذَا لَمْ يَحُلْ دُوْنَهُ الْغَمَامُ ۞ قَدْ غَشِيَهُ الْجَلَالُ ۞ وَانْتَهٰى إِلَيْهِ الكَمَالُ ۞
قَالَ بَعْضُ وَاصِفِيْهِ مَا رَأَيْتُ قَبْلَهُ وَلَا بَعْدَهُ مِثْلَهُ ۞ فَيَعْجِزُ لِسَانُ الْبَلِيْغِ إِذَا اَرَادَ أَنْ يُحْصِيَ فَضْلَهُ ۞ فَسُبْحَانَ مَنْ خَصَّهُ صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِالْمَحَلِّ الْأَسْنٰى ۞ وَأَسْرٰى بِهِ اِلَى قَابِ قَوْسَيْنِ أَوْ أَدْنٰى ۞
وَأَيَّدَهُ بِالْمُعْجِزَاتِ الَّتِيْ لَا تُحْصٰى ۞ وَأَوْفَاهُ مِنْ خِصَالِ الْكَمَالِ بِمَا يَجِلُّ أَنْ يُسْتَقْصٰى ۞ وَأَعْطَاهُ خَمْسًا لَمْ يُعْطِهِنَّ أَحَدًا قَبْلَهُ ۞
وَأَتَاهُ جَوَامِعَ الْكَلِمِ فَلَمْ يُدْرِكْ أَحَدٌ فَضْلَهُ ۞ وَكَانَ لَهُ فِيْ كُلِّ مَقَامٍ عِنْدَهُ مَقَالٌ ۞ وَلِكُلِّ كَمَالٍ مِنْهُ كَمَالٌ ۞ لَا يَحُوْلُ فِيْ سُؤَالٍ وَلَا جَوَابٍ ۞ وَلَا يَجُوْلُ لِسَانُهُ إِلَّا فِيْ صَوَابٍ
Dikatakan kepada sebagian orang-orang yang menyifati Nabi saw., “Seolah-olah wajahnya adalah bulan” ۞ Lalu dia (orang yang menyifati Nabi saw.) menjawab, “Bahkan tebih bersinar daripada bulan, tatkala awan tidak menghalangi di bawahnya” ۞
Sifat keagungan telah meliputi Nabi saw. ۞ Telah sempurna sifat kemuliaan Nabi saw. ۞ Sebagian orang yang menyifati Nabi saw. berkata, “Aku tidak pernah melihat orang sebelum dan sesudah Nabi saw. seperti (indahnya) Nabi saw.” ۞
Lemahlah lisan orang ahli balaghah (sastra) tatkala ia ingin menghitung keutamaan Nabi saw. ۞ Mahasuci Dzat yang telah mengistimewakan Nabi saw. dengan derajat yang paling luhur ۞
Dia mengisra’kan Nabi saw. pada jarak 2 busur panah atau lebih dekat (dekat dengan Allah Swt.) ۞ Dia menguatkan Nabi saw. dengan mukjizat-mukjizat yang tidak bisa terhitung ۞
Dia memenuhi sifat-sifat sempurna pada Nabi saw. dengan sifat agung yang tidak terhitung ۞ Dia memberikan Nabi saw. dengan 5 perkara yang bahkan tidak diberikan pada siapapun sebelum Beliau ۞
Dan Dia memberikan Nabi saw. Jawami’ul Kalim, maka siapapun tidak akan dapat mendapati keutamaan Beliau ۞ Di setiap tempat, Nabi saw. selalu memiliki sabda ۞ Di setiap kesempurnaan, selalu ada kesempurnaan Nabi saw. ۞
Nabi saw. tidak pernah menghalangi (menolak) dalam menerima pertanyaan dan memberi jawaban ۞ Lisan Nabi saw. tidak pernah terucap kecuali pada perkara yang benar.
Wama ‘Asa
وَ مَا عَسَى أَنْ يُقَالَ فِيْمَنْ وَصَفَهُ الْقُرْاٰنُ * وَ أَعْرَبَ عَنْ فَضَائِلِهِ التَّوْرَاةُ وَ الْإِنْجِيْلُ وَ الزَّبُوْرُ وَ الْفُرْقَانُ * وَ جَمَعَ اللهُ لَهُ بَيْنَ رُؤْيَتِهِ وَ كَلَامِهِ * وَ قَرَنَ اسْمُهُ مَعَ اسْمِهِ تَنْبِيْهًا عَلَى عُلُوِّ مَقَامَهِ * وَ جَعَلَهُ رَحْمَةً لِلْعَالَمِيْنَ وَ نُوْرًا * وَ مَلَأَ بِمَوْلِدِهِ الْقُلُوْبَ سُرُوْرًا
Tetapkanlah limpahan rahmat dan kesejahteraan serta keberkahan atas beliau. Semoga kata pujian selalu diucapkan untuk Nabi, yang sifat-sifatnya disebutkan dalam Al-Quran dan telah diuraikan pula keutamaannya dalam Taurat, Injil, Zabur, dan Al-Furqan Allah telah mengumpulkan untuk beliau antara melihat dzat-Nya dan menerima firman-Nya. Juga menyertakan penyebutan asma-Nya dengan nama sang Nabi, sebagai pengingat akan ketinggian derajatnya. Dan Allah menjadikan beliau sebagai Rahmat dan pelita/cahaya bagi seluruh alam. Sebab kelahirannya, semua hati manusia merasa gembira.
Ya Badrotim
يَا بَدْرَ تِمٍّ حَازَ كُلَّ كَمَالِ – مَاذَا يُعَبِّرُ عَنْ عُلَاكَ مَقَالِى
“Wahai Bulan Purnama yang telah mencapai segala kesempurnaan. Bagaimana bisa kata-kataku menggambarkan tentang keluhuranmu.”
أَنْتَ الَّذِيْ أَشْرَقْتَ فِيْ أُفُقِ الْعُـلَا – فَمَحَوْتَ بِالأَنْوَارِ كُلَّ ضَلاَلِ
“Engkaulah yang bersinar di ufuk yang tinggi. Kemudian Engkau menghapus semua kegelapan dengan cahaya-cahayamu.”
وَبِكَ اسْتَنَارَ الْكَوْنُ يَا عَلَمَ الْهُدَى – بِالنُّوْرِ وَالْاِنْعَـامِ وَالْاِفْضَالِ
“Dan karenamu, bersinar teranglah alam semesta, wahai panji petunjuk. Dengan cahaya, kenikmatan, dan anugerah.”
صَلَّى عَلَيْكَ اللّٰهُ رَبِّ دَائِمًا – أَبَدًا مَّعَ الْاِبْكَـارِ وَالْآصَـالِ
Semoga Allah, Tuhanku, melimpahkan rahmat kepadamu selamanya. Abadi bersamaan di waktu pagi dan petang.
وَعَلَى جَمِيْعِ الْآلِ وَالْأَصْحَابِ مَنْ – قَدْ خَصَّهُمْ رَبُّ الْعُلاَ بِكَمَالِ
“Semoga selawat tersampai kepada seluruh keluarga dan para sahabat, yang telah Allah. Yang mana Tuhan yang Mahalhur telah memberi keistimewaan kepada mereka dengan kesempurnaan.”
***
Itulah lirik maulid diba yang menginspirasi.
Temukan ulasan lain mengenai agama Islam hanya di Berita 99.co.
Agar tak ketinggalan berita terbaru, ikuti terus Google News kami, ya.
Yuk, segera wujudkan keinginan untuk memiliki rumah impian bersama www.99.co/id karena semuanya #SegampangItu.