Berita Ragam

Kuburan Massal Hutan Plumbon, Tempat Eksekusi Mereka yang Dicap PKI

2 menit

Siapa sangka, sebuah hutan di batas Kota Semarang menjadi saksi bisu dari tragedi di masa lalu. Kuburan massal Hutan Plumbon adalah lokasi di mana mereka yang berbeda paham dihabisi dalam operasi pembersihan kaki tangan PKI.

Berlokasi di Kelurahan Wonosari, Kecamatan Ngaliyan, Kota Semarang, di hutan ini kamu akan menemukan sebuah prasasti bertarikh 2015 sebagai penanda.

Tepat di sanalah lokasi di mana warga yang dianggap memiliki andil sebagai kaki tangan PKI pascaperistiwa G30S PKI tahun 1965 dieksekusi.

Jika kamu tertarik dengan pembahasan ini, langsung simak ulasan lengkapnya, yuk!

Korban Tak Hanya dari Semarang

prasasti plumbon

sumber: kontenpedia.com

Melansir dari suara.com, terdapat plakat yang berfungsi sebagai nisan dengan nama dari korban G30s yang dimakamkan di sana yang sayangnya tulisannya sudah memudar.

Ynanto Adi, aktivis kemanusiaan pegiat HAM, membeberkan bahwa korban-korban yang ditemukan di sana tidak hanya berasa dari Semarang saja.

Bahkan, ia menyebutkan bahwa mayoritas korban berasal dari Kendal karena memang lokasi Hutan Plumbon masuk ke Kabupaten Kendal.

“Dulu kota Semarang melakukan pelebaran wilayah, Kawasan Hutan Plumbon masuk Kabupaten Kendal. Korban yang disemayamkan di lokasi tersebut mayoritas juga dari Kendal,” ungkap Yunantyo , seperti dikutip dari suara.com, Jumat (30/09/22).

Ia pun mengungkapkan bahwa terdapat dua lubang yang digunakan sebagai kuburan massal yang bentuknya menyerupai sumur.

“Ada dua lubang makam disana,” ujarnya.

Terdapat 8 Nama Tokoh

Diketahui juga bahwa dari sekian banyak korban, terdapat 8 nama tokoh yang bisa ditelusuri asal-usulnya.



Namun, Yunanato menyebut bahwa hanya 2 nama saja yang cukup populer.

“Ada delapan nama tapi yang paling populer hanya dua nama. Yang lainnya bisa dibilang pengurus ranting atau pengurus desa,” tukasnya.

Yunanto pun mengungkapkan bawah 2 tokoh tersebut adalah Moetiah dan Soesetyo.

Moetiah adalah bangsawan syar’i yang aktif di Gerakan Wanita Indonesia atau lebih dikenal sebagai Gerwani.

Ia sendiri adalah tokoh yang dikenal aktif mengajar dan membuat Taman Anak-Anaka Melati.

Sementara itu, Soesetyo merupakan mantan Wakil Bupati Kendal.

Mengingat peristiwa 1965 terjadi di bulan Desember, Yunanto menyebut eksekusi keduanya terjadi setelah Bulan Ramadan.

***

Itulah pilihan ulasan mengenai kuburan massal Hutan Plumbon, Property People.

Temukan berbagai ulasan menarik mengenai peristiwa di seluruh dunia hanya di www.99updates.id.

Jangan lupa, follow Berita99.co di Google News untuk mendapatkan informasi teranyar.

Kalau sedang mencari rumah impian, dapatkan rekomendasinya melalui www.99.co/id.

Selain itu, temukan listing properti terbaik di Rumah123.com.

Mencari hunian kini jadi lebih mudah karena kami #AdaBuatKamu.



Mukhammad Iqbal

Lulusan Sastra Inggris UPI yang sudah bergelut di dunia kepenulisan sejak 2016. Sempat jadi Copy Editor dan Content Writer, sekarang Content Editor artikel properti hingga lifestyle. Senang menonton film, membaca, dan bermain game hingga larut malam.
Follow Me:

Related Posts