Di tengah isu perubahan iklim, bagaimana kualitas air tanah di Indonesia? Apakah masih layak untuk dipakai sebagai air baku? Simak perbincangan kami dalam program Tanya Pakar yang tayang di Berita 99.co Indonesia.
Dalam satu dekade terakhir, global warming atau perubahan iklim menjadi salah satu isu dunia yang mendapatkan perhatian banyak kalangan.
Isu ini mempengaruhi banyak hal terkait lingkungan, salah satunya ketersediaan dan kualitas air yang berada di alam.
Disebutkan dalam sebuah penelitian bahwa peningkatan suhu bumi akan mengakibatkan cadangan air di atmosfer meningkat sehingga mengurangi ketersediaan air di dalam tanah, khususnya pada saat musim kemarau.
Terkait hal tersebut, tim 99.co Indonesia tertarik berbincang-bincang dengan Muhammad Abdurrozak Siamashari selaku pakar di bidang Hidrogeologi dan Geoteknik.
Abdurrozak memiliki segudang pengalaman terkait air tanah di Indonesia. Semasa menempuh pendidikan di ITB, Abdurrozak sempat mengerjakan proyek Java Flood One.
Sebuah pilot project untuk mempelajari karakteristik interaksi air tanah dan air sungai pada sungai Citarum di beberapa segmen. Project ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik banjir yang setiap tahun melanda beberapa daerah di sekitar Sungai Citarum.
Pria yang saat ini bekerja sebagai konsultan pertambangan di CV. Sinergi Karya Solutif ini pun beberapa kali terlibat dalam perizinan air tanah dan izin lingkungan.
Lantas, bagaimana pandangan Abdurrozak terhadap ketersediaan dan kualitas air tanah di Indonesia? Yuk, simak perbincangan kami!
Definisi Air Tanah dan Manfaatnya
Air tanah merupakan air yang berada di lapisan batuan di bawah permukaan dan zona vadose (secara terminologi zona tak jenuh).
Abdurrozak menjelaskan bahwa air tanah dapat tersimpan dan tersalurkan pada akuifer media berbutir maupun media rekahan pada batuan.
Tak heran jika masyarakat mengenal air tanah sebagai mata air yang muncul di antara bebatuan.
“Secara alami dapat muncul di permukaan sebagai pancaran mata air maupun rembesan,” kata Abdurrozak.
Abdurrozak menuturkan bahwa air tanah ini tercipta dari siklus hidrogeologi, siklus kecil, maupun siklus besar.
“Dapat dikatakan air tanah apabila air hujan mengalami infiltrasi melewati zona vadose dan perkolasi masuk ke dalam akuifer,” ujarnya.
Lanjutnya, air tanah ini dapat dimanfaatkan sebagai pendukung ketersediaan air baku dan air minum.
Kualitas Air Tanah di Indonesia
Sebagian besar masyarakat Indonesia masih mengandalkan air tanah untuk memenuhi kebutuhan air bersih sehari-hari.
Namun, bagaimana dengan kualitas air tanah yang ada di perkotaan padat penduduk?
Kepada tim 99.co Indonesia, Abdurrozak menyampaikan bahwa secara umum daerah kota yang padat memiliki kualitas air tanah yang kurang baik.
Kualitas air tanah ini dipengaruhi beberapa faktor alam dan manusia.
“Secara alami faktornya adalah batuan yang berinteraksi dengan air tanah ketika mengalir. Faktor lain yang memiliki eskalasi kecepatan perubahan kualitas air tanah adalah antropogenik atau aktivitas manusia,” katanya.
Jika ragu dengan kualitas air tanah yang digunakan, ada beberapa tes yang bisa dilakukan oleh masyarakat setiap 6 bulan sekali.
“Masyarakat bisa membeli alat uji kualitas fisik air tanah dan menguji kualitas kimia dan biologi air tanah secara periodik 6 bulan sekali,” tuturnya.
Untuk menjaga kualitas air tanah, Abdurrozak membagikan sejumlah langkah yang bisa dilakukan, baik oleh masyarakat maupun pemerintah.
Pertama membuat filtrasi yang sesuai dengan kondisi air tanah tertentu untuk mengurangi kontaminan pada air tanah.
Kemudian, menjaga wilayah daerah resapan air tanah serta mengetatkan aturan dan pelaksanaan manajemen limbah dari kegiatan manusia dan industri.
***
Itulah perbincangan tim Berita 99.co Indonesia dengan Abdurrozak terkait air tanah.
Baca juga artikel lainnya dalam tajuk Tanya Pakar seperti Tips Membeli Rumah Terbengkalai dari Kacamata Agen Real Estate.
Biar nggak ketinggalan informasi, pastikan kamu sudah follow Google News Berita 99.co Indonesia.
Lagi cari rumah yang dekat dengan sumber air bersih? Temukan lewat www.99.co/id yang selalu #AdaBuatKamu.