Berita Ragam

Ada Adik Prabowo, Ini 7 Konglomerat Indonesia dari Bisnis Kayu Versi Majalah Forbes. Semuanya Triliuner!

4 menit

Bisnis kayu di Indonesia merupakan salah satu usaha yang terbilang menguntungkan dan dapat mengantarkan kita pada kesuksesan, seperti tujuh sosok yang menjadi konglomerat dari bisnis ini. Siapa saja?

Selama beberapa dekade terakhir, Indonesia merupakan salah satu negara yang mengekspor kayu di dunia.

Kayu sendiri dapat diolah menjadi beberapa produk turunan yang dapat memberikan cuan berlimpah, seperti bubur kertas atau pulp.

Tak mengherankan kalau sejumlah sosok yang berkecimpung di bisnis ini dikenal sukses dan menjadi konglomerat.

Mau tahu siapa sajakah mereka? Berikut ini adalah nama-nama konglomerat yang sukses dari bisnis kayu!

7 Orang Konglomerat Indonesia dari Bisnis Kayu

1. Prajogo Pangestu

prajogo pangestu

sumber: forbes.com

Phang Djoem Phen atau yang dikenal dengan nama Prajogo Pangestu sudah lama dikenal sebagai konglomerat perkayuan.

Ia adalah pemilik dari perusahaan yang bergerak dalam bisnis kehutanan, perkebunan, pertambangan, industri, properti, dan lainnya bernama Barito Group.

Bisnis kayunya mulai berkibar di era Presiden Soeharto. Setelah menjadi konglomerat ternama, ia merambah bisnis properti, perkebunan sawit, dan petrokimia.

Pria berusia 77 tahun ini juga dinobatkan oleh Majalah Forbes sebagai salah seorang terkaya di Indonesia.

Prajogo Pangestu berada di urutan ketiga dengan total kekayaan bersih sebesar 6 miliar dollar AS atau setara Rp84,77 triliun (kurs Rp14.120).

2. Putera Sampoerna

putera sampoerna

sumber: finansialku.com

Putera Sampoerna atau Liem Tien Hie adalah orang terkaya Indonesia di urutan ke-13 versi Majalah Forbes dengan harta kekayaan sebesar 1,8 miliar dollar AS.

Setelah melepas sejumlah kepemilikan sahamnya di perusahaan rokok Sampoerna ke Philip Morris, kini ia lebih berfokus pada bisnis investasi lewat Sampoerna Strategic.

Bisnisnya sangat luas mulai dari kayu, perkebunan sawit, keuangan, telekomunikasi, dan properti.

Untuk bisnis kayu sebagaimana dikutip dari laman resmi Sampoerna Strategic, Putera Sampoerna memiliki PT Sampoerna Kayu (Samko) yang terdaftar di Bursa Efek Singapura.

3. Sukanto Tanoto

sukanto tanoto

sumber: tanotofoundation.org

Sukanto Tanoto atau Tan Kang Hoo adalah konglomerat pemilik grup usaha Royal Golden Eagle International (RGEI).

Dulunya perusahaan tersebut dikenal sebagai Raja Garuda Mas yang berbasis di Singapura.

Sebelum sebesar sekarang, Sukanto memulai bisnisnya pada tahun 1967 sebagai pemasok suku cadang dan pengusaha di bidang jasa konstruksi untuk industri minyak.

Kelompok bisnis RGE, bergerak di berbagai industri di antaranya yang terbesar yakni industri kertas dan pulp oleh (Asia Pacific Resources International Holding Ltd atau APRIL), dan industri perkebunan Kelapa Sawit (Asian Agri dan Apical).

Ia menguasai ratusan ribu hektare lahan konsesi yang tersebar di Kalimantan dan Sumatera.

Namanya sempat mencuat ke publik beberapa waktu lalu, karena salah satu lahannya berada di lokasi calon ibu kota baru di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Dicatat Forbes, kekayaan Sukanto Tanoto mencapai 1,35 miliar dollar AS atau sekitar Rp19,07 triliun dan menempatkannya di urutan 22 orang paling tajir di Indonesia tahun 2020.



4. Murdaya Poo

bisnis kayu

sumber: jpnn.com

Murdaya Poo adalah orang terkaya Indonesia di urutan ke-29 versi Majalah Forbes. Namanya kerap dikaitkan dengan Jakarta International Expo di Kemayoran.

Pemilik nama lengkap Murdaya Widyawimarta Poo atau Poo Tjie Guan ini mendirikan pusat pameran di atas lahan bekas Bandara Kemayoran, Jakarta.

Murdaya Poo adalah pemilik dari konglomerasi Lyman Group.

Perusahaan ini berfokus pada bisnis kayu, perkebunan sawit, dan properti. Jumlah kekayaannya mencapai 1,14 miliar dollar AS.

5. Winarko Sulistyo

bisnis kayu

sumber: akurat co

Menurut Forbes, Winarko Sulistyo saat ini menempati urutan orang terkaya di Indonesia di posisi ke-28 dengan kekayaan bersih sebesar 1,15 miliar dollar AS.

Bisnis utamanya adalah bubur kertas yang dijalankan perusahaannya Fajar Surya Wisesa.

Dilihat dari laman resminya, Fajar Paper memiliki total 6 mesin kapasitas produksi hingga 1,3 juta metrik ton per tahun.

6. Arini Subianto

bisnis kayu

sumber: cermati.com

Konglomerat dari bisnis kayu selanjutnya adalah Arini Subianto. Ia meneruskan bisnis perusahaan sang ayah yang wafat pada Januari 2017 lalu.

Pemilik nama lengkap Arini Saraswaty Subianto ini adalah bos dari Persada Capital Investama yang bergerak di sektor perkebunan sawit, investasi, pertambangan batu bara, dan pengolahan kayu.

Arini merupakan putri tertua dari taipan Indonesia, Benny Subianto. Setelah ayahnya meninggal pada Januari 2017, kemudian Arini mengambil alih perusahaan milik ayahnya.

Persada Capital tercatat juga menjadi salah satu pemegang saham Adaro, perusahaan penambang batu bara terbesar di Indonesia.

Di usianya yang baru 49 tahun, harta kekayaannya tercatat sebesar 610 miliar dollar AS atau berada di urutan ke-43 pengusaha paling tajir se-Indonesia.

7. Hashim Djojohadikusumo

bisnis kayu

sumber: forbes.com

Hashim Djojohadikusumo adalah adik dari Prabowo Subianto.

Ia bersama kakaknya tersebut bahu-membahu membesarkan Partai Gerindra.

Di partai berlambang kepala burung garuda itu, ia duduk sebagai Wakil Ketua Dewan Pembina mendampingi Prabowo yang kini menjabat sebagai Menteri Pertahanan.

Pemilik Arsari Group ini menempati posisi ke-40 orang paling kaya Indonesia.

Forbes mencata kekayaan Hashim Djojohadikusumo yakni sebesar 685 juta dollar AS atau sekitar Rp9,69 triliun.

Perusahaannya bergerak di berbagai sektor mulai dari kelapa sawit, pertambangan, industri kertas, dan jasa logistik.

***

Itulah tujuh orang konglomerat dari hasil bisnis kayu.

Simak juga artikel menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.

Sedang mencari perumahan impian di Kota Surabaya?

Kunjungi 99.co/id dan temukan beragam pilihan perumahan seperti di Graha Golf Surabaya.



Nita Hidayati

Penulis konten
Follow Me:

Related Posts