Berita Berita Properti

Rumah di Tengah Bandara Ini Berdiri Kokoh dan Enggan Digusur Meski Ditawari Rp25 M. Ternyata Alasannya…

2 menit

Apa yang membuat pemilik rumah di tengah bandara ini enggan merelakan huniannya kepada pemerintah? Cari tahu jawabannya pada artikel berikut ini!

Demi membangun sebuah fasilitas umum, pemerintah dan swasta rela menggusur rumah-rumah di lokasi pembangunan.

Tentunya pemilik rumah yang digusur tersebut akan diberi kompensasi agar bisa tinggal di tempat lain.

Namun, ada beberapa pemilik rumah yang enggan pindah meski sudah ditawarkan kompensasi yang sangat tinggi.

Salah satunya adalah pemilik rumah di tengah bandara yang satu ini!

Dilansir dari grid.id, simak kisah rumah unik ini di bawah ini!

Kisah Rumah di Tengah Bandara yang Enggan Digusur

rumah di tengah bandara narita

sumber: kompas.com

Siapa sangka bahwa kamu bisa menemukan sebuah rumah di tengah-tengah landasan pacu bandara besar?

Rumah tersebut bisa kamu temukan di tengah Bandara Narita Jepang yang merupakan salah satu bandara terbaik di dunia.

Pemilik rumah ini adalah keluarga Takao Shito yang bekerja sebagai seorang petani.

Selama 100 tahun, keluarga Takao Shito sudah bertani di lahan yang sama di tengah Bandara Narita.

Melansir dari grid.id, rumah ini adalah rumah keluarganya dan sebelumnya ditinggali oleh kakek serta ayahnya.

Selama 20 tahun, Shito berjuang untuk mempertahankan tanah dan rumahnya dari gusuran karena pembangunan Bandara Narita.

Dirinya bahkan rela menolak kompensasi atau tawaran sebesar 1,7 juta dollar AS (Rp25 miliar) untuk pindah dari rumahnya.

Hal tersebut membuatnya harus tinggal di lahan yang dilewati oleh pesawat selama 24 jam sehari.

Bahkan, satu-satunya cara agar dia bisa keluar dari rumahnya adalah melalui terowongan bawah tanah.



Membuat Landasan Pacu Bandara Jadi Berbelok

bertani di rumah di tengah bandara

sumber: erabaru.net

Dulunya, rumah Shito terletak di sebuah desa yang ditinggali oleh sekitar 30 keluarga.

Namun, semua orang di pedesaannya pindah karena lahannya akan digunakan sebagai bandara.

Hanya Shito saja yang masih diam di tempat ini, sehingga membuat dirinya terasingkan dari kawasan perkotaan.

Keberadaan rumah Shito ini ternyata membuat landasan pacu bandara harus dibuat berkelok-kelok.

Ini karena tadinya landasan pacu bandara akan dibuat melewati tanah Shito.

Meski demikian, ternyata banyak orang mendukung keputusan Shito untuk mempertahankan tanahnya.

Perjuangan Shito untuk menjaga lahan miliknya dari pemerintah menjadi simbol hak-hak sipil di Jepang.

Ratusan sukarelawan dan aktivis bahkan bersatu demi mendukung hak sipil Shito selama bertahun-tahun.

***

Semoga artikel ini bermanfaat untuk Sahabat 99, ya!

Jangan lewatkan informasi menarik lainnya di portal Berita 99.co Indonesia.

Jika sedang mencari rumah di Malang, bisa jadi Singhamerta City adalah jawabannya.

Cek saja di 99.co.id dan rumah123.com untuk menemukan rumah idamanmu!

Wujudkan hunian idamanmu sekarang juga, karena kami selalu #AdaBuatKamu!



Shafira Chairunnisa

Lulusan Hubungan Internasional di Universitas Katolik Parahyangan dan pernah bekerja sebagai jurnalis di media nasional. Sekarang fokus menulis tentang properti, gaya hidup, desain, dan politik luar negeri. Senang bermain game di waktu senggang.
Follow Me:

Related Posts