Berita Ragam

Sisi Kelam Orde Baru, Ini Kisah Petrus Menumpas Preman di Yogyakarta. Berapa Jumlah Korbannya?

2 menit

Kisah Petrus menjadi salah satu sejarah kelam Orde Baru, tepatnya Indonesia di bawah pemerintahan Soeharto.

Petrus (penembak misterius) adalah operasi rahasia di bawah pemerintahan Soeharto pada tahun 1980an yang memiliki tujuan untuk menanggulangi tingkat kejahatan yang begitu tinggi.

Operasi rahasia tersebut menangkap dan membunuh para preman, perampok, atau orang-orang yang dianggap mengganggu ketentraman masyarakat.

Soeharto sempat memberikan penghargaan pada operasi tersebut lantaran terbukti efektif dalam menurunkan tingkat kejahatan.

Meski demikian, operasi ini banyak menimbulkan kontroversi dan menjadi salah satu kasus pelanggaran HAM di Indonesia.

Pada tahun 1983, diketahui ada 532 orang yang tewas akibat luka tembak.

“Tindakan pembersihan ini dilakukan tanpa melalui proses hukum yang sah, sehingga tidak satupun eksekusi yang telah dilakukan berdasarkan keputusan pengadilan,” kata Yosep Adi Prasetya, Ketua Tim Ad Hoc Penyelidikan Kasus Pelanggaran HAM Berat, dikutip dari Liputan6.com (24/7/2012).

Salah satu kisah Petrus yang bayak menjadi sorotan adalah kasus yang terjadi di Yogyakarta.

Kisah Petrus di Yogyakarta

kasus petrus

sumber: redaksiindonesia.com

Peristiwa Petrus di Yogyakarta bermula saat Komandan Kodim Yogyakarta, Letkol. M. Hasbi, melakukan Operasi Pemberantasan Kejahatan (OPK) yang awalnya diklaim hanya untuk pendataan para pelaku kriminal.



Namun, operasi tersebut justru berubah menjadi penangkapan semena-mena.

Pada saat itu, orang-orang yang dianggap sebagai gali (gabungan anak liar) dan preman banyak yang dilaporkan hilang.

Orang-orang hilang tersebut kemudian ditemukan tewas dengan rata-rata mengalami luka tembakan mematikan di kepala ataupun leher.

Tokoh-tokoh gali terkenal di Yogyakarta pun tak luput menjadi korban Petrus.

Kisah Pembunuhan Samudi Blekok

Petrus tak lupu membunuh salah satu tokoh preman ternama di Yogyakarta, yakni Samudi Blekok atau Black Sam.

Di masa jayanya, ia termasuk orang kuat yang memiliki tubuh kekar dan di pinggangnya selalu terselip trisula.

Julukan Black Sam didapat Blekok dari para bule, sebab ia sering menghibur turis asing dengan lagu-lagu Rolling Stone.

Ketika operasi Petrus di Yogyakarta memanas pada tahun 1983, Blekok meninggalkan kota.

Setelah situasinya dirasa aman, ia memberanikan diri kembali.

Namun nahas, Blekok nyatanya tak bisa menghindar dari Petrus.

Ia ditemukan tewas tergeletak di kawasan Kotagede dengan kondisi wajah rusak.

***

Semoga artikel ini bermanfaat ya, Sahabat 99!

Simak informasi menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.

Sedang mencari rumah dijual di Cianjur Kota?

Kunjungi www.99.co/id dan temukan hunian impianmu dari sekarang!



Alya Zulfikar

Berkarier di dunia kepenulisan sejak 2018 sebagai penulis lepas. Kini menjadi penulis di 99 Group dengan fokus seputar gaya hidup, properti, hingga teknologi. Gemar menulis puisi, memanah, dan mendaki gunung.
Follow Me:

Related Posts