Seorang pendeta asal Indonesia, Yesaya Pariadji mengaku pernah bertemu Yesus dan mendapat perintah dari-Nya. Kesaksian tersebut pun dipercaya para pengikutnya.
Pendeta Yesaya Pariadji adalah pendiri Gereja Tiberias Indonesia.
Melansir TribunManado.co.id, Tiberias adalah salah satu gereja dengan pertumbuhan jemaat paling cepat di Indonesia.
Tidak hanya sekadar ibadah, gereja ini juga menawarkan pelayanan penyembuhan ilahi melalui minyak urapan dan perjamuan kudus.
Sang pendiri, Yesaya, juga kerap menceritakan mukjizat yang dialaminya.
Bahkan, dia juga mengaku mengorbankan banyak aset demi melayani Tuhan.
Yuk, simak kisah lengkap Pendeta Yesaya Pariadji di bawah ini!
Pendeta Yesaya Pariadji Lumpuh dan Bertemu Yesus
Dalam berbagai kesempatan, dia kerap menceritakan kisah mukjizatnya.
Salah satunya adalah pengakuannya bertemu dengan Yesus di surga.
Mengutip TribunManado.co.id, Yesaya pernah mendapat perintah untuk membaca Alkitab.
Namun, dia menolak perintah tersebut.
Hidupnya baru berubah pada tahun 1985 ketika dia mengalami sakit dan lumpuh.
Di titik terendah dalam hidupnya itu barulah Yesaya mulai membaca Alkitab dan mempelajarinya.
Saat itu terjadi, dia mengaku mendapat mukjizat.
Sakitnya sembuh dan dia sudah tidak lumpuh lagi.
Dari sejak itulah Yesaya Pariadji yakin bahwa firman bukan sekadar kata-kata, melainkan keajaiban.
Mendirikan Gereja Tiberias Indonesia
Setelah mengaku sembuh secara ajaib, Yesaya membulatkan tekad untuk melayani Tuhan.
Dia pun mendirikan sebuah gereja yang diberi nama Tiberias pada 17 Agustus 1990.
Saat itu, Gereja Tiberias masih berada di bawah naungan Gereja Bethel Indonesia.
Untuk membangun gereja ini, Yesaya mengaku, rela kehilangan banyak aset berharganya.
Perlu diketahui, sebelum mendirikan gereja, Yesaya pernah pernah menduduki posisi penting di bank dan menjadi seorang pengusaha sukses.
Namun, saat mendirikan gereja, dia mengalami perjalanan berliku.
Pada tahun 1997, GBI menghapus nama Tiberias dari gerejanya.
Akhirnya, Yesaya pun nekat memisahkan diri dari GBI dan membentuk Gereja Tiberias Indonesia (GTI).
Dalam mendirikan gereja ini, Yesaya tidak hanya sekadar membangun gedung, tetapi juga sistem di dalamnya.
Gereja ini memiliki berbagai kegiatan, mulai dari sekolah minggu untuk anak-anak, pendalaman Alkitab, ibadah kesembuhan ilahi, dan lain-lain.
Dari sisi peribadatan, gereja ini mengakui lima sakramen.
Kelima sakramen itu adalah pernikahan, baptis selam, perjamuan kudus, penyerahan anak, dan minyak urapan.
Sampai sekarang, GTI telah berdiri di beberapa kota besar, semisal Jakarta, Semarang, Manado, Medan, dan lain-lain.
Tidak hanya Yesaya, bahkan istri dan anak-anaknya kini aktif dalam pelayanan di GTI.
***
Itulah kisah Pendeta Yesaya Pariadji yang mengaku bertemu Yesus dan mengalami mukjizat.
Semoga artikel ini bermanfaat untuk Sahabat 99, ya!
Jangan lewatkan informasi menarik lainnya di portal Berita 99.co Indonesia.
Jika sedang mencari rumah di Bandung, bisa jadi Podomoro Park Bandung adalah jawabannya.
Cek saja di 99.co/id untuk menemukan rumah idamanmu!