Berita Ragam

Murtadkan 3.000 Muslim, Pendeta Ini Malah Putuskan Masuk Islam dan Dianggap Gila. Alasannya Merinding…

2 menit

Kisah mualaf pendeta dialami oleh seorang bernama Rudi Mulyadi yang telah memurtadkan 3.000 orang, namun dirinya malah memutuskan masuk Islam. Begini ceritanya…

Kisah nyata mualaf mantan pendeta tersebut diceritakan oleh anaknya bernama Yesi Yasika ditemani suaminya seorang ustaz.

Lewat kanal YouTube Ngaji Cerdas, dia mengatakan bahwa Rudi Mulyadi mualanya seorang pendeta.

Selama menjadi pendeta, Rudi telah memurtadkan 3.000 orang beragama Islam.

Hanya saja, sang ayah malah memutuskan menjadi mualaf atau pindah agama dengan satu alasan yang bikin merinding.

Akibatnya, kata Yesi, pihak gereja dan umat Kristiani bereaksi keras atas keputusan tersebut.

“Papa saya itu, kan, mantan pendeta, ya. Pas memutuskan masuk Islam, banyak sekali pihak-pihak gereja itu yang meminta keterangan beliau. Istilahnya meminta konfirmasi, kenapa pak Rudi bisa memeluk agama Islam,” kata Yesi melansir surakarta.suara.com.

Berikut kisah selengkapnya, Sahabat 99.

Kisah Mualaf Pendeta

kisah mualaf pendeta

Sumber: YouTube/Ngaji Cerdas

Rudi Mulyadi memutuskan masuk Islam meskipun telah memurtadkan 3.000 orang.

Saat mengetahui ayahnya masuk Islam, sejumlah pendeta datang ke rumah untuk meminta klarifikasi langsung pada Rudi Mulyadi.

Di hadapan para pendeta, Yesi bercerita bahwa sang ayah bersikap tenang dan santai.

Padahal, Yesi khawatir bakal terjadi hal yang tidak diinginkan pada ayahnya.

Rasa tenang dan damai membuat Yesi yang saat itu masih memeluk Kristen menjadi turut tenang.

Di sisi lain, sang ayah juga tak lepas dari hinaan dan perilaku tidak sopan karena memutuskan mualaf.

“Waktu itu saya mendengar hinaan mereka, terus cercaan mereka, papa saya dikata-katain segala macam istilahnya bukan bahasa yang sopan lagi. Papa saya hanya diam, beliau hanya duduk dan diam,” tuturnya.

Selain itu, Rudi juga diminta untuk menjelaskan dan membuktikan apakah agama Islam merupakan agama paling benar.

“Papa saya cuma bilang akan memberikan bukti, tapi tidak sekarang dan tidak di tempat ini. Mereka bertanya ‘kapan dan di mana?’ Papa bilang nanti, waktu di akhirat,” ujarnya.



Mendengar hal itu, para pendeta menganggap bahwa Rudi Mulyadi kerasukan setan dan menjadi gila.

Kisah Mualaf Pendeta Masuk Islam, Alasannya Merinding

Kisah mualaf pendeta masuk Islam ini bermula dari satu hidayah.

Yesi pun menceritakan alasan Rudi Mulyadi mualaf.

Saat itu, ayahnya tengah memurtadkan satu keluarga muslim.

Namun, sesuatu terjadi pada Rudi Mulyadi.

“Ketika papa ke rumahnya mau mencopot semua ornamen-ornamen Islam di rumahnya, ada kaligrafi. Papa tanya ‘ini apa bacaan apa, apa tulisannya?’ Dibacakan (oleh pemilk rumah) ‘Asyhadu an laa ilaaha illallaahu, wa asyhaduanna muhammadar rasuulullah'” kenang Yesi.

Kemudian, mantan pendeta itu menanyakan arti bacaan tersebut dan meminta segera mencopotnya usai mengetahui arti syahadat.

Usai memurtadkan orang, Rudi Mulyadi malah terngiang-ngiang dengan bacaan syahadat tersebut selama tiga bulan.

“Beliau kepikiran juga apa kerasukan setan Arab, tapi beliau itu langsung berpikir kenapa nggak langsung cari tahu siapa itu Allah, siapa Nabi Muhammad,” tuturnya.

Di tengah perjalanan spritualnya, Yesi bercerita bahwa ayahnya akhirnya mempelajari dari sebuah buku berjudul Kehidupan Setelah Kematian dan Al-Qur’an terjemahan.

Dari situ, dia mulai mengenal agama Islam lebih jauh lewat bimbingan seorang ustaz dan akhirnya memutuskan mualaf.

Alasan lain memeluk agama Islam adalah selama ini keliru menganggap Yesus sebagai Tuhan.

“Ketika beliau memeluk agama Islam, saya melihat kelembutan, wajah cerah, adem, dan nyaman dilihat,” katanya.

Usai ayahnya masuk Islam, Yesi dan kakaknya juga memutuskan pindah agama Islam.

***

Semoga bermanfaat…

Simak terus artikel lainnya hanya di Berita 99.co Indonesia.

Kamu sedang mencari rumah impian seperti Perumahan Alexandria Premiere Cimanggis?

Yuk, jangan ragu kunjungi www.99.co/id dan rumah123.com.

Pastikan cek sekarang juga karena kami selalu #AdaBuatKamu!



Ilham Budhiman

Content Editor
Lulusan Sastra Daerah Unpad yang pernah berkarier sebagai wartawan sejak 2017 dengan fokus liputan properti, infrastruktur, hukum, logistik, dan transportasi. Saat ini, fokus sebagai penulis artikel di 99 Group.
Follow Me:

Related Posts