Berita Ragam

Kisah Luhut Pandjaitan Tidak Pernah Jadi Pangdam saat di Kopassus. Padahal Salah Satu Prajurit Hebat?

2 menit

Jenderal TNI (Purn) (HOR) Luhut Pandjaitan dikenal sebagai salah satu prajurit hebat di Kopassus. Bagaimana pengalamannya saat mengabdi negara? Baca selengkapnya di bawah ini!

Walau memiliki karier hebat, Luhut tidak pernah menjabat sebagai Panglima Daerah Militer (Pangdam).

Belakangan, pria kelahiran Toba itu mengungkapkan penyebabnya.

Melansir laman papua.inews.id, ini kisahnya!

Luhut Pandjaitan Dikenal Dekat dengan Benny Moerdani

Luhut Pandjaitan dan Benny Moerdani

sumber: wartakota.tribunnews.com 

Saat masih berada dinas di kemiliteran, Luhut Pandjaitan mengaku dekat dengan Jenderal TNI (Purn) Benny Moerdani.

Ia kerap diminta untuk menghadap ke kantor Benny yang berada di Jalan Sahardjo untuk berbincang-bincang.

Saking sering keduanya bertemu, Luhut bisa mendapatkan kesan khusus mengenai karakter Benny.

Menurut Luhut, sang jenderal mempunyai karakter yang sangat kuat dengan aura yang memancarkan wibawa.

Kerap Mendapat Tugas-tugas Penting

Kedekatan Luhut dengan Benny membuatnya kerap dipercaya untuk mengemban tugas-tugas penting.

Salah satunya adalah memimpin operasi khusus pengamanan Presiden Soeharto dalam KTT ASEAN di Manila, Filipina.

Sehari sebelum penugasan, Benny menekankan bahwa keselamatan Soeharto adalah harga mati untuk Luhut.

“Kalau terjadi sesuatu pada Soeharto, republik ini akan kacau. Jadi, Luhut, taruhan keselamatan PakHarto adalah lehermu”, cerita Luhut.

Satu Pertanyaan Mengubah Segalanya

pertanyaan Luhut Pandjaitan kepada Benny

sumber: republika.co.id

Interaksi yang cukup intensif dengan Benny Moerdani lama kelamaan membuat Luhut risih.



Ia menyadari bahwa ia hanya seorang perwira menengah saja.

Terlalu seringnya Luhut bertemu dengan jenderal Kopassus tersebut tentu akan membuat banyak senior tidak senang, bahkan iri kepadanya.

Suatu hari, ketika dipanggil menghadap lagi, Luhut memberanikan diri untuk bertanya.

“Pak, mohon izin. Lain kali kalau memanggil saya, bisakah melalui atasan saya?” tanya Luhut saat itu.

Namun, pertanyaan tersebut justru membuat Benny merasa tidak senang.

Raut wajahnya langsung mengeras dan tangannya langsung menyapu meja.

Bahkan, Benny mengingatkan Luhut soal perbedaan pangkat keduanya.

“Luhut, saya jenderal bintang empat dan kamu letkol!” ujar Benny penuh amarah.

Konsekuensi yang Harus Ditanggung

Pertanyaan tersebut berdampak cukup besar pada kedekatan Benny dan Luhut.

Beberapa tahun setelah ia pensiun, Luhut mengaku menerima konsekuensi telah menjadi anak emas Benny.

Walau dikenal sebagai prajurit yang hebat, ia tidak pernam ditunjuk sebagai Pangdam.

“Saya terima itu dengan hati yang lapang. Tidak jadi Danjen Kopassus, tidak jadi Pangdam. Bagi saya, itu adalah akibat kesetiaan saya dan saya bangga menjalankan nilai yang diturunkan oleh Pak Benny kepada saya,” tutur Luhut.

***

Semoga bermanfaat, Sahabat 99!

Simak terus artikel menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.

Sedang mencari hunian impian seperti CitraLake Sawangan Depok?

Temukan beragam pilihan rumah menarik hanya di situs properti 99.co/id dan rumah123.com, karena kami selalu #AdaBuatKamu.



Emier Abdul Fiqih P

Menjadi penulis di 99 Group sejak 2022 yang berfokus pada artikel properti, gaya hidup, dan teknologi. Lulusan S2 Linguistik UPI ini sempat berprofesi sebagai copy editor dan penyunting buku. Senang menonton film dan membaca novel di waktu senggang.
Follow Me:

Related Posts