Berita Ragam

Kisah Luhut Diperintah Jegal Gus Dur, Tapi Berakhir Jadi Sahabat. Bikin Karier ‘Lord’ Bersinar!

2 menit

Luhut Binsar Panjaitan mendapatkan banyak pelajaran penting dari Presiden Republik Indonesia Keempat Abdurrahman Wahid. Simak kisah Luhut dan Gus Dur di masa setelah Orde Baru di sini!

Ada sepenggal kisah unik terkait Jenderal TNI Luhut Panjaitan dengan Gus Dur yang menarik untuk diungkap.

Perkenalan pria yang mendapat julukan ‘Lord’ dari warganet dengan mantan Ketua Umum Nahdlatul Ulama tersebut sangatlah unik.

Dilansir dari cnnindonesia.com, seperti ini kisah Luhut dan Gus Dur yang unik di masa lalu.

Kisah Luhut dan Gus Dur

Diminta Jegal Gus Dur oleh Orde Baru

gus dur

sumber: okezone.com

Saat menghadiri haul keenam Gus Dur di Jakarta, Luhut mengungkap kisah tentang peran Gus Dur di balik kelancaran kariernya di pemerintahan.

Luhut mengenal Gus Dur melalui Jenderal Leonardus Benjamin Moerdani yang masa itu menjabat sebagai Menteri Pertahanan dan Keamanan.

“Saya kenal dari Pak Benny. Saat itu saya masih letnan kolonel. Gus Dur pakai kacamata, tapi dia masih bisa melihat dengan baik,” kata Luhut.

Kisah Luhut dan Gus Dur pun semakin dalam ketika keduanya dipertemukan kembali.

Beberapa waktu setelah pertemuan pertama, pada tahun 1994, instruksi pejabat-pejabat tinggi Orde Baru mempertemukan Luhu dan Gus Dur lagi.

Pada saat itu, Luhut menjabat sebagai Komandan Komando Resort Militer 081/Dhirotsaha Jaya di Madiun, Jawa Timur.

Ia diperintahkan untuk menghambat langkah Gus Dur terpilih menjadi Ketua Umum PBNU.

Tak berjalan mulus, upaya pemerintah Orde Baru menjegal Gus Dur pun gagal lantaran petinggi-petinggi militer masa itu juga banyak yang berlatar belakang NU.

Diangkat sebagai Menteri dan Jenderal

luhut dan gus dur

sumber: nkriku.com

Luhut tak pernah melupakan permintaan Gus Dur saat dirinya diminta untuk tidak menerima tawaran menjadi Duta Besar Indonesia untuk Singapura pada tahun 1999.



Gus Dur mengatakan bahwa dalam waktu dekat ia akan jadi presiden menggantikan BJ Habibie dan dirinya ingin Luhut menjabat sebagai menteri.

“Saya diundang buka puasa di dekat Kramat Jati, Jakarta. Masih 15 menit sebelum berbuka. Dia (Gus Dur) bicara dan tertawa, bilang saya tidak usah berangkat jadi dubes karena dia sebentar lagi akan jadi presiden,” ungkap Luhut.

Luhut pun mengiyakan pernyataan Gus Dur.

“Saya tidak mau jadi musuhnya. Padahal dalam hati saya berkata, ‘Suka-sukamulah’,” kata Luhut sambil tertawa.

Gus Dur menganggap bahwa Luhut terlalu overqualified kalau jadi dubes.

Pada Oktober 1999, perkataan Gus Dur menjadi kenyataan saat dirinya berhasil mengalahkan Megawati dalam memperebutkan kursi presiden.

Setelah setahun terpilih jadi presiden dan Luhut menyelesaikan tugasnya sebagai dubes, Luhut pun diangkat menjadi Menteri Perindustrian dan Perdagangan.

Tak hanya itu saja, Gus Dur juga mengangkatnya sebagai Jenderal Kehormatan.

“Gus Dur tidak pernah berubah. Banyak tindakannya merupakan panutan yang hebat,” kata Luhut.

***

Semoga bermanfaat, Sahabat 99.

Simak informasi menarik lainnya di Berita 99.co Indonesia.

Kunjungi www.99.co/id dan rumah123.com untuk menemukan hunian impianmu dari sekarang.

Dapatkan kemudahan untuk memenuhi kebutuhan properti, karena kami selalu #AdaBuatKamu.

Kunjungi dari sekarang dan temukan hunian favoritmu, salah satunya GreenView Srigunting Residence!



Alya Zulfikar

Berkarier di dunia kepenulisan sejak 2018 sebagai penulis lepas. Kini menjadi penulis di 99 Group dengan fokus seputar gaya hidup, properti, hingga teknologi. Gemar menulis puisi, memanah, dan mendaki gunung.
Follow Me:

Related Posts