Jenderal TNI (Purn) Soemitro Sastrodihardjo memiliki pengalaman unik ketika memutuskan untuk menjadi tentara. Pilihannya tersebut konon berhubungan dengan jelangkung, lo. Seperti apa kisahnya?
Lahir di Sebaung, Gending, Probolinggo, Jawa Timur pada 1927 silam, siapa sangka jika Soemitro Sastrodihardjo pada mulanya bercita-cita menjadi insinyur.
Jika kebanyakan tentara menginginkan jadi prajurit sejak kecil, Soemitro justru “belok” dari impian semula karena sebuah peristiwa tak lazim.
Ketika usianya beranjak remaja, Soemitro baru menginginkan jadi tentara lantaran dirinya iseng bermain jelangkung bersama kawannya, Gatot Supangkat.
Kala itu, tentara Jepang baru masuk ke Indonesia dan Soemitro bersama kawannya tersebut bermain jelangkung.
Pertanyaan pertama yang ia kemukakan adalah, “besok saya akan jadi apa?”
Tanpa diduga jelangkung menjawab dengan menujuk sejumlah huruf yang ketika digabungkan menjadi M, A, J, O, R.
“Namanya garis hidup, saya betul-betul jadi tentara,” ucapnya dalam buku Soemitro: dari Pangdam Mulawarman sampai Pangkopkamtib karya Ramadhan K. H. sebagaimana dikutip okezone.com.
Soemitro Gabung Anggota PETA
Kemudian, Soemitro pun bergabung menjadi anggota Pembela Tanah Air (PETA) yang dibentuk Jepang.
Selama mengikuti pendidikan perwira PETA, ia dikenal sebagai sosok yang nakal.
Ia sering keluar asrama untuk sekadar mencari makan atau mencuri makanan di dapur dan kamar instruktur.
Suatu malam, Soemitro dan dua rekannya keluar asrama tetapi hanya seorang rekannya yang tertangkap.
Rekan Soemitro bernama Sukaryadi itu pun mesti melakukan saseng (bersila) selama satu minggu.
Ketika ditanya keterlibatan Soemitro, Sukaryadi tetap bungkam dan selalu mengatakan tidak tahu.
Mengetahui hal itu, Soemitro merasa respect dan berutang budi kepada kawannya itu.
Pasalnya, dengan begitu, Soemitro tetap bisa melanjutkan kariernya ke tingkat yang lebih tinggi dan berhasil menjadi jenderal.
Karier Militer Soemitro Satrodihardjo
Pada akhirnya, karier militer Soemitro cukup moncer bahkan melampaui petunjuk jelangkung yang sempat ia mainkan.
Tak hanya major, Soemitro bahkan bisa menjadi jenderal dengan ragam jabatan di berbagai posisi.
“Saya respek sama dia (rekannya bernama Sukaryadi) dan berutang budi. Umpama dia menyebut nama kita berdua (Ponidi dan saya), tentu kita bertiga akan dikeluarkan dan saya tidak akan jadi jenderal,” kata Soemitro.
Pangkat Soemitro Sastrodihardjo di Militer
- Giyu-Shoi (1944-1945)
- Letnan Dua Inf (1945-1946)
- Letnan Satu Inf (1946-1948)
- Kapten Inf (1948-1954)
- Mayor Inf (1954-1959)
- Letnan Kolonel Inf (1959-1962)
- Kolonel Inf (1962-1964)
- Brigadir Jenderal TNI (1964-1965)
- Mayor Jenderal TNI (1965-1969)
- Letnan Jenderal TNI (1969-1971)
- Jenderal (1971-1974).
***
Itulah kisah Jenderal (Purn) Soemitro Sastrodihardjo dalam kariernya di bidang militer.
Semoga bermanfaat ya.
Pantau terus informasi menarik dan terbaru di Berita 99.co Indonesia.
Sedang mencari hunian nyaman di sekitar Bekasi, mungkin Mustika Park Place bisa jadi pilihan ideal.
Cek ragam pilihan serta kebutuhan properti lainnya melalui 99.co/id dan rumah123.com, karena kami selalu #AdaBuatKamu.